Slm,afwan bu tugas saya salah kirim ke IV A Reguler.ini tugas sy yg benar y bu.trimaqkasih...
LINA SETYANINGSIH IV B NON REGULER NIM : 207011000392
Pengertian Penelitian Riset berasal dari bahasa Inggris, research, menurut The Advanced Learner’s Dictionary of Current English (1961) ialah penyelidikan atau pencarian yang seksama untuk memperoleh fakta baru dalam cabang ilmu pengetahuan.
Menurut Fellin, Tripodi dan Meyer (1969) riset adalah suatu cara sistematik untuk maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat disampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain. http://ibnurusdi.wordpress.com/2008/04/06/pengertian-penelitian
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa kata Teliti artinya cermat, seksama, hati-hati. Meneliti adalah memeriksa dengan cermat. Peneliti adalah orang yang meneliti.
Penelitian bisa berarti pemeriksaan yang teliti. Selain itu diartikan sebagai kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum. Sumber : Kamus Besar Bahasa Indonesia hal 1162)
Penelitian, bahasanya Inggris yaitu Research. Dalam Oxford advanced learner’s Dictionary dijelaskan kata Re-search artinya : a careful study of a subject, especially in order to discover new facts or information a bout it. Sumber : Oxford advanced Learner’s Dictionary hal 1130.
Menurut kamus Webster’s New International, Research (penelitian) adalah penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam dalam mencari fakta dan prinsip-prinsip; suatu penyelidikan yang amat cermat untuk menetapkan sesuatu. Dalam kamus lain disebut Research adalah, careful or critical inquiry or examination in seeking fact or principles, pemeriksaan atau pengujian yang teliti dalam mencari fakta atau prinsip-prinsip. Bisa juga dikatakan diligent investigation in order to ascertain something, penyelidikan yang tekun guna memastikan sesuatu hal.
Bahasa Arabnya adalah: Al-Bahsu. Berasal dari kata Ba ha tsa— yabhasu. Artinya meneliti. bahsa hu: To la bahu. (sumber :Kamus Munjid)
Berdasarkan kutipan-kutipan di atas maka dapat disimpulkan bahwa penelitian adalah kegiatan untuk mengkaji kembali suatu masalah, teori, kajian hukum, dan lain-lain dengan step-step ilmiyah guna meningkatkan pemahaman, meningkatkan kualitas kegunaan sesuatu yang diteliti. www.idamaya.blogspot.com
Fungsi Penelitian 1. Menemukan dan menduduki wilayah-wilayah pengetahuan yang baru atau dengan kata lain bisa dikatakan invention, innovation, discoveries, dan teknologi baru. 2. Mengkonsolidasi dan menstabilisasi wilayah-wilayah baru itu dengan jalan menguji hipotesis-hipotesis. 3. Pengembangan kebijakan. 4. Evaluasi kebijakan. 5. Pengembangan ilmu. 6. Sebagai alat evaluasi.
Kegunaan Penelitian 1. Digunakan dalam rangka memecahkan masalah-masalah nyata di tengah masyarakat dan memanfaatkannya sebagai bahan rencana-rencana garis-garis kebijaksaan. 2. Digunakan dalam menyusun pengetahuan atau menemukan bidang-bidang penelitian yang baru. 3. Dilakukan guna mengejar kebenaran ilmiah. http://ajielazmi.multiply.com/journal/item/3
Nama: Fahrurrozi Gozali NIM : 207011000389 Pengertian Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang amsuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. (Bedakan cara yang tidak ilmiah, misalnya mencari uang yang hilang, atau provokator, atau tahanan yang melarikan diri melalui paranormal). Sistematis artinya, proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. Data yang diperoleh melalui penelitian itu adalah data empiris (teramati) yang mempunyai kriteria tertentu yaitu valid. Valid menunjukan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti. Misalnya dalam masyarakat tertentu terdapat 5000 orang msikin, sementara peneliti melaporkan jauh di bawah atau diatas 5000 orang miskin, makan derajat validitas hasil penelitian itu rendah atau misalnya dalam suatu unitu kerja pemerintahan, dimana dalam unit kerja tersebut iklm kerjanya sangat bagus, sementara peneliti melaporkan iklim kerjanya tidak bagus, maka data yang dilaporkan tersebut juga tidak valid. Untuk mendapatkan data yang langsung valid dalam penelitian sering sulit dilakukan, oleh karena itu data yang telah terkumpul sebelum diketahui validitiasnya, dapat diuji melalui pengujian reliabilitas dan obyektivitas. Pada umumnya kalau data itu reliabel dan obyektifm maka terdapat kecenderungan data tersebut akan valid. Data yang valid pasti reliabel dan obyektif, reliabel berkenaan dengan derajat konsistensi/keajegan data dalam interval waktu tertentu. Misalnya pada hari pertama wawancara, sumber data mengatakan bahwa jumlah karyawan yang berdemonstrasi sebanyak 1000 orang, maka besok atau lusa pun sumber data tersebut kalau ditanya akan tetap mengatakan bahwa jumlah karyawan yang berdemonstrasi tetap sebanyak 1000 orang. Obyektivitas berkenaan dengan interpesonal agreement (kesepakatan antar banyak orang). Bila banyak orang yang menyetujui bahwa karyawan yang berdemonstrasi sebanyak 1000 orang, maka data tersebut adalah data yang obyektif (obyektif lawannya kata subyektif). Data yang reliabel belum tentu valid, misalnya setiap hari seorang karyawan perusahaan pulang malam dengan alasan ada rapat, padahal kenyataannya tidak ada rapat. Hal ini diucapkan secara konsisten tetapi berbohong, sehingga data tersebut terlihat reliabel (konsisten) tetapi valid. Data yang obyektif juga belum tentu valid, misalnya 99 % dari sekelompok orang menyatakan bahwa si A adalah pencuri, dan 1 % menyatakan bukan pencuri. Padahal yang benar, justru yang hanya 1 % yang menyatakan bahwa A adalah bukan pencuri. Pernyataan tersebut terlihat obyektif (disepakati 99 %) tetapi tida valid. Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umu tujuan penelitian ada tiga macam yaitu bersifat penemuan, pembuktian dan pengembangan. Penemuan berarti data yang diperoleh pernah diketahui, Pembuktian berarti data yang diperoleh itu digunakan untuk membuktikan adanya keragu-raguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu, dan pengembangan berarti memperdalam dan memperluas pengetahua yang telah ada. Penelitian yang bersifat penemuan misalnya, menemukan cara yang paling efektif untuk memberantas korupsi, penelitian yang bersifat membuktikan misalnya, membuktikan apakah betu bahwa insentif dapat meningkatkan jumlah prestasi kerja di unit tertentu atau tidak. Selanjutnya penelitian yang bersifat mengembangkan misalnya, mengembangkan sistem pemberdayaan masyarakat yang efektif. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan hasilnya. Secara umum data yang telah diperoleh dari peneliian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. Memahami berarti memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya menjadi tahu, memecahkan berarti meminimalkan atau menghilangkan masalah, dan mengantisipasi berarti mengupayaka agar masalah tidak terjadi. Penelitian yang akan digunakan untuk memahami masalah misalnya, penelitian tentang sebab-sebab jatuhnya pesawat terbang atau sebab-sebab membudayanya korupsi di Indonesia, penelitian yang bersifat memecahkan masalah misalnya, penelitian untuk mencari cara yang efektif untuk memberantas korupsi di Indonesia, dan penelitian yang bersifat antisipasi masalah misalnya penelitian untuk mencari cara agr korupsi tidak terjadi pada pemerintahaan baru. Manfaat Penelitian menggambarkan manfaat dan pentingnya hasil penelitian bagi pengembangan ilmu mau pun pembangunan yang lebih luas… manfaat dari diperolehnya hasil penelitian dicapainya tujuan penelitian
Penelitian adalah suatu penyelidikan atau suatu usaha pengujian yang dilakukan secara teliti, dan kritis dalam mencari fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan menggunakan langkah-langkah tertentu. Dalam mencari fakta-fakta ini diperlukan usaha yang sistematis untuk menemukan jawaban ilmiah terhadap suatu masalah. Beberapa pakar lain memberikan definisi penelitian sebagai berikut : 1. David H.Penny Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta. 2. J.Suprapto Penelitian adalah penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati, serta sistematis. 3. Sutrisno.Hadi Sesuai dengan tujuannya, penelitian dapat diartikan sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. 4. MohammadAli Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya. 5. The New Horison Ladder Dictionary Pengertian research ialah a careful study to discover correct information, yang artinya, suatu penyelidikan yang dilakukan secara hati-hati untuk memperolehinformasiyangbenar.
Secara etimologi, penelitian berasal dari bahasa Inggris “research� (re berarti kembali, dan search berarti mencari). Dengan demikian research berarti mencari kembali. http://www.acehforum.or.id/pengertian-penelitian-t9952.html? Fungsi Penelitian Pada hakikatnya penelitian mempunyai fungsi penemuan, pengujian kebenaran, dan pengembangan pengetahuan. Berdasarkan fungsi-fungsi penelitian tersebut dapat diidentifikasikan fungsi-fungsi penelitian lainnya; misalnya fungsi pemecahan masalah, fungsi kebijaksanaan dan fungsi penunjang pembangunan. Dalam bidang penelitian pendidikan seni rupa, fungsi pemecahan; masalah dapat berupa berkenaan dengan kualitas pengajaran, kualitas hasil belajar,relevansi pendidikansenirupadanlain-lain. Dalam fungsi kebijaksanaan dalam pendidikan seni rupa; misalnya meliputi kurikulum, pendidikan guru seni, guru bidang studi seni, dan lain-lain. Pada fungsi kebijaksanaan dalam penelitian pendidikan seni rupa umumnya dilakukan untuk merumuskan kebijaksanaan dalam rangka perbaikan kinerja personal (guru pendidikan seni rupa) atau lembaga. Penelitian ini pada hakikatnya hampir sama dengan penelitian pemecahan masalah, perbedaannya pada ruang lingkup manfaat dan pemanfaatanhasil penelitiannya. Fungsi penunjang pengembangan artinya penelitian dilakukan untuk kepentingan pembangunan; misalnya peranan pendidikan seni rupa dalam pembangunan moral, peranan pendidikan seni rupa dalam program pembangunan pariwisata dan sebagainya. Manfaat Penelitian 1. Dengan mendapatkan informasi mengenai jumlah optimal dan jumlah maksimal inventori, manajemen swalayan akan dapat memangkas biaya inventori yang mungkin timbul karena stock yang terlalu besar. 2. Dengan mengetahui jumlah stock minimal barang, manajemen bisa membuat perencanaan pembelian terhadap barang tersebut. 3. Dengan mendapatkan barang yang seharusnya tidak di stock lagi, biaya yang mungkin timbul karena manajemen menyimpan barang tersebut akan dapat dihilangkan. Selain itu, manajemen juga tidak perlu melakukan re-order pembelian meskipun barang tersebut sudah mendekati stock minimal. 4. Dengan mengetahui pola pembelian konsumen, manajemen bisa membuat keputusan untuk meningkatkan pelayanan pada konsumen yang berbelanja di swalayan. 5. Dengan mengetahui pola pembelian konsumen, manajemen bisa membuat keputusan mengenai strategi pemasaran seperti menentukan model penataan yang lebih efektif di etalase swalayan atau menentukan program untuk meningkatkan penjualan item barang dengan promo-promo tertentu. 6. Dengan mengetahui pola keterkaitan barang yang dibeli konsumen, akan memudahkan manajemen swalayan untuk melakukan perencanaan pembelian pada pemasok barang. http://haniif.wordpress.com/2007/07/25/bab-i-pendahuluan-manfaat-penelitian/
ASSBIY ASSYIDDIQI IV B NON REGULER NIM : 207011000502
metode penelitian merupakan ilmu mengenai jenjang-jenjang yang harus di lalui dalam suatu proses penelitian. atau ilmu yang membahas metode ilmiah dalam mencari, mengembangkan,dan menguji kebenaran,suatu pengetahuan.
istilah penelitian (research)telah banyak didefinisikan oleh para ahli bidang metodologi research.para ahli yang dimaksud antara lain sebagai berikut:
@. HILL WAY dalam bukunya introduction to research mendevinisikan penelitian sebagai suatu metode setudi yang bersifat hati-hati dan mendalam dari segala bentuk pakta yang dapat dipercaya atas masalah tertentu.
@. WINARNOSURACHMAD mendevinisikan penelitian atau penyelidikan sebagai kegiatan ilmiah mengumpulkan pengetahuan baru dari sumber-sumber primer, dengan tekanan tujuan pada prinsif-perinsif umum,seta mengadakan ramalan generalisasi diluar sampel yang diselidiki.
@. SOETRISNO HADI mendevinisikan penelitian sebagai usaha menemukan,mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.
ketiga definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa: penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah untuk menemukan,mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha mana mencari pemecahan terhadap masalah tersebut.
FUNGSI PENELITIAN pada hakekatnya, penelitian mempunyai pungsi menemukan, mengembangkan,atau menguji kebenaran suatu pengetahuan, secara rincipenelitian berfungsi sebagai berikut:
@. penjajagan fungsi ini juga disebut ekspioratif, maksudnya ialah penelitian berfungsi untuk menemukan suatu yang belum ada, dengan demikian penelitian mengisi kekosongan atau kekurangan ilmu pengetahuan.
@. pengujian fungsi ini disebut juga sebagai fungsi verifikatif, maksudnya penelitian berfungsi untuk menguji kebenaran suatu pengetahuan yang sudah ada.
MANFAAT - Memberikan wawasan yang lebih luas dari penerapan ilmu-ilmu yang sudah diperoleh dalam perkuliahan.
Manfaat bagi penulis: - Memberikan gambaran sedekat mungkin dengan kenyataan, tentang bagaimana ketatnya persaingan pada saat ini. - Memberikan gambaran tentang bagaimana ketatnya persaingan pada saat ini.
NAMA : Sifa Fauziah KELAS : IVB Non Reguler NIM : 207011000576
A. Pengertian penelitian
Penelitian menurut Burhan Bungin penelitian adalah kegiatan (ilmiah) yang ditempuh melalui serangkai proses yang panjang diawali minat mengkaji munculnya penomena tertentu. Sumber : Burhan Bugin, metodologi penelitian kualitatif (Jakarta: rajawali preses 2004) Penelitian adalah aktivitas dan metode berfikir yang mengunakan metode ilmiah secara terancang dan sistematis untuk memecahkan masalah, Sumber : Sanopiah Faisal, format-format penelitian sosial (Jakarta : rajawali preses 2003) Penelitian bisa berarti pemeriksaan yang teliti, selain itu diartikan sebagai kegiatan pengumpulan,pengolahan analisis dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatui hipotesis untuk memgembangkan prinsif-prinsif umum. Berdasarkan kutipan-kutipan diatas maka dapat disimpulkan bahwa penelitian adalah kegiatan untuk menkaji kembali suatu masalah,teori,kajian hukum dan lain-lain. Stap-stap ilmiyah guna meningkatkan pemahaman, menigkatkan kualitas kegunaan sesuatu yang diteliti. Penelitian menurut Drs. Ibnu Hadjar, MED dalam kegiatan penelitian pendidikan mengatakan bahwa ada tiga alasan mengapa penelitian menjadi sumber utama dalam meningkatkan pengetahuan pendidikan (Mc,Millan,Sctumacher 1989) 1. Penelitian dan ilmu pengetahuan telah lama menjadi bagian penting dan utama dalam meningkatkan aspek kehidupan dibidang lain. 2. Penelitian kependidikan terbukti memberikan sumbangan terhadap pengetahuan dibidang pendidikan. 3. Ulasan terhadap penemuan hasil-hasil penelitian telah memberikan implikasi praktis terhadap pembuatan kebijakan. . B. Fungsi penelitian Menemukan dengan menduduki wilayah-wilayah pwngetahuan yang baru atau dengan kata lain dikatakan invention,innovation,discoverles dan teknologi baru. Pengembangan kebijakan Evaluasi kebijakan Pengembangan ilmu Sebgai alat evaluasi
C. Kegunaan penelitian Digunakan dalam rangka memecahkan masalah-masalah nyata ditengah masyarakat dan memanfaatkannya sebagai bahan rencana-rencana garis-garis kebijaksanaan, Digunakan dalammengubah pengetahuan atau menemukan bidang-bidang penelitian baru. Dilakukan guna mengejar kebenaran ilmiah.
REFERENSI : www.idamaya.blogspot.com Drs. Ibnu Hadjar. MED. Dasra-dasar metodoplogi penelitian kwantitaif dalam pendidikan (Jakarta: PI Raja Grafindo Presada 1989)
Ahmad Fikri Al-fathi 207011000797 IV B Non Reguler
Metode Penelitian
Pengertian metode penelitian, secara umum ialah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah itu ialah kegiatan penelitian itu di dasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu : Rasional, Empiris, dan Sistematis.
Rasional : Penelitian itu dilakukan dengan cara masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris : langkah-langkah yang dilakukan itu dapat diamati oleh indra manusia sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui langkah-langkah yang digunakan (nyata). Sistematis : Proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah itu yang bersifat logis
Kesimpulan : pengertian metode penelitian ialah penyelidikan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Penelitian harus masuk akal, agar terjangkau oleh penalaran manusia dan dapat diamati oleh indra manusia.
Fungsi dan tujuan : secara umum tujuan penelitian ada 3 macam : • Penemuan • Pembuktian • Pengembangan
Penemuan : data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data-data yang baru yang sebelumnya pernah diketahui. Pembuktian : data yang diperoleh itu digunakan untuk membuktian adanya keragu-raguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu. Pengembangan : memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.
Sugiono , metode penelitian bisnis Sugiono , metode penelitian pendidikan
Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data tujuan, kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Manfaat Metodologi Penelitian
Mata kuliah metodologi pnelitian bermanfaat bagi para mahasiswa untuk mendukung kompetensi utama sebagai tenaga guru yang mampu mengembangkan profesionalisme mereka dalam upaya meningkatkan kualitas layanannya terhadap siswa-siswa mereka kelak. Secara lebh spesifik manfaat mata kuliah metodologi penelitian adalah sebagi berikut : 1. Untuk mendatangkan kemampuan berfikir ilmiah mahasiswa dengan memberikan berbagai teori tentang kajian-kajian empirik, rasional dan sistematis 2. untuk mendukung proses penyelesaian study mahasiswa, khususnya dalam konteks penulisan karya ilmiah dalam bentuk skripsi yang harus dilakukan melalui sebuah proses penelitian. 3. Memberikan dasar-dasar kemampuanm penelitian yang dapat dikembangkan lebh lanjut dalam program studi lanjut, khusunya bagi mereka yang kan mengembangkan karir sebagai peneliti profesional.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat dikemukakan disini bahwa, metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pngetahuan tertentu sehungga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan
Tatik Susanti IV B/PAI Non Reguler NIM.207011000533
PENELITIAN A.Pengertian Penelitian Riset berasal dari bahasa Inggris, research, menurut The Advanced Learner’s Dictionary of Current English (1961) ialah penyelidikan atau pencarian yang seksama untuk memperoleh fakta baru dalam cabang ilmu pengetahuan.
Menurut Fellin, Tripodi dan Meyer (1969) riset adalah suatu cara sistematik untuk maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat disampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain. http://ibnurusdi.wordpress.com/2008/04/06/pengertian-penelitian
Secara etimologi, penelitian berasal dari bahasa Inggris “research� (re berarti kembali, dan search berarti mencari). Dengan demikian research berarti mencari kembali. http://www.acehforum.or.id/pengertian-penelitian-t9952.ht
Penelitian menurut Burhan Bungin penelitian adalah kegiatan (ilmiah) yang ditempuh melalui serangkai proses yang panjang diawali minat mengkaji munculnya penomena tertentu. Sumber : Burhan Bungin, metodologi penelitian kualitatif (Jakarta: rajawali preses 2004)
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa kata Teliti artinya cermat, seksama, hati-hati. Meneliti adalah memeriksa dengan cermat. Peneliti adalah orang yang meneliti.
Penelitian bisa berarti pemeriksaan yang teliti. Selain itu diartikan sebagai kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum. Sumber : Kamus Besar Bahasa Indonesia hal 1162)
Penelitian, bahasanya Inggris yaitu Research. Dalam Oxford advanced learner’s Dictionary dijelaskan kata Re-search artinya : a careful study of a subject, especially in order to discover new facts or information a bout it. Sumber : Oxford advanced Learner’s Dictionary hal 1130.
Menurut kamus Webster’s New International, Research (penelitian) adalah penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam dalam mencari fakta dan prinsip-prinsip; suatu penyelidikan yang amat cermat untuk menetapkan sesuatu. Dalam kamus lain disebut Research adalah, careful or critical inquiry or examination in seeking fact or principles, pemeriksaan atau pengujian yang teliti dalam mencari fakta atau prinsip-prinsip. Bisa juga dikatakan diligent investigation in order to ascertain something, penyelidikan yang tekun guna memastikan sesuatu hal.
Bahasa Arabnya adalah: Al-Bahsu. Berasal dari kata Ba ha tsa— yabhasu. Artinya meneliti. bahsa hu: To la bahu. (sumber :Kamus Munjid)
Berdasarkan kutipan-kutipan di atas maka dapat disimpulkan bahwa penelitian adalah kegiatan untuk mengkaji kembali suatu masalah, teori, kajian hukum, dan lain-lain dengan step-step ilmiyah guna meningkatkan pemahaman, meningkatkan kualitas kegunaan sesuatu yang diteliti. www.idamaya.blogspot.com
B.Fungsi Penelitian 1. Menemukan dan menduduki wilayah-wilayah pengetahuan yang baru atau dengan kata lain bisa dikatakan invention, innovation, discoveries, dan teknologi baru. 2. Mengkonsolidasi dan menstabilisasi wilayah-wilayah baru itu dengan jalan menguji hipotesis-hipotesis. 3. Pengembangan kebijakan. 4. Evaluasi kebijakan. 5. Pengembangan ilmu. 6. Sebagai alat evaluasi.
C.Kegunaan Penelitian 1. Digunakan dalam rangka memecahkan masalah-masalah nyata di tengah masyarakat dan memanfaatkannya sebagai bahan rencana-rencana garis-garis kebijaksaan. 2. Digunakan dalam menyusun pengetahuan atau menemukan bidang-bidang penelitian yang baru. 3. Dilakukan guna mengejar kebenaran ilmiah. http://ajielazmi.multiply.com/journal/item/3
LINA SETYANINGSIH IV B NON REGULER NIM.207011000392 TUGAS I PENELITIAN
1.Pengertian Penelitian Riset berasal dari bahasa Inggris, research, menurut The Advanced Learner’s Dictionary of Current English (1961) ialah penyelidikan atau pencarian yang seksama untuk memperoleh fakta baru dalam cabang ilmu pengetahuan.
Menurut Fellin, Tripodi dan Meyer (1969) riset adalah suatu cara sistematik untuk maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat disampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain. http://ibnurusdi.wordpress.com/2008/04/06/pengertian-penelitian
Penelitian adalah kegiatan (ilmiah) yang ditempuh melalui serangkaian proses yang panjang diawali dengan minat mengkaji munculnya fenomena tertentu. Sumber : Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif (Jakarta: Rajawali Pers 2004)
Penelitian adalah aktivitas dan metode berfikir yang mengunakan metode ilmiah secara terancang dan sistematis untuk memecahkan masalah, Sumber : Sanopiah Faisal, Format-format Penelitian Sosial (Jakarta : Rajawali Pers 2003)
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa kata Teliti artinya cermat, seksama, hati-hati. Meneliti adalah memeriksa dengan cermat. Peneliti adalah orang yang meneliti.
Penelitian bisa berarti pemeriksaan yang teliti. Selain itu diartikan sebagai kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum. Sumber : Kamus Besar Bahasa Indonesia hal 1162)
Penelitian, bahasanya Inggris yaitu Research. Dalam Oxford advanced learner’s Dictionary dijelaskan kata Re-search artinya : a careful study of a subject, especially in order to discover new facts or information a bout it. Sumber : Oxford advanced Learner’s Dictionary hal 1130.
Menurut kamus Webster’s New International, Research (penelitian) adalah penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam dalam mencari fakta dan prinsip-prinsip; suatu penyelidikan yang amat cermat untuk menetapkan sesuatu. Dalam kamus lain disebut Research adalah, careful or critical inquiry or examination in seeking fact or principles, pemeriksaan atau pengujian yang teliti dalam mencari fakta atau prinsip-prinsip. Bisa juga dikatakan diligent investigation in order to ascertain something, penyelidikan yang tekun guna memastikan sesuatu hal.
Bahasa Arabnya adalah: Al-Bahsu. Berasal dari kata Ba ha tsa— yabhasu. Artinya meneliti. bahsa hu: To la bahu. (sumber :Kamus Munjid)
Berdasarkan kutipan-kutipan di atas maka dapat disimpulkan bahwa penelitian adalah kegiatan untuk mengkaji kembali suatu masalah, teori, kajian hukum, dan lain-lain dengan step-step ilmiyah guna meningkatkan pemahaman, meningkatkan kualitas kegunaan sesuatu yang diteliti. Sumber :www.idamaya.blogspot.com
2.Fungsi Penelitian Di bawah ini adalah beberapa fungsi adanya penelitia,yaitu: Menemukan dan menduduki wilayah-wilayah pengetahuan yang baru atau dengan kata lain bisa dikatakan invention, innovation, discoveries, dan teknologi baru. Mengkonsolidasi dan menstabilisasi wilayah-wilayah baru itu dengan jalan menguji hipotesis-hipotesis. Pengembangan kebijakan. Evaluasi kebijakan. Pengembangan ilmu. Sebagai alat evaluasi.
3.Kegunaan Penelitian Digunakan dalam rangka memecahkan masalah-masalah nyata di tengah masyarakat dan memanfaatkannya sebagai bahan rencana-rencana garis-garis kebijaksaan. Digunakan dalam menyusun pengetahuan atau menemukan bidang-bidang penelitian yang baru. Dilakukan guna mengejar kebenaran ilmiah. Sumber :http://ajielazmi.multiply.com/journal/item/3
NAMA:ARIF HIDAYATILLAH IV B NON REGULER NIM: 207011000390
PENGERTIAN PENELITIAN
secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan keguanaan tertentu. penelitian tidak lain adalah art dan science guna mencari jawaban trhadap suatu permasalahan. karna seni dan ilmiah maka penelitian juga akan memberikan ruangan-ruangan yang akan meakomodasi adanya perbedaan tentang apa yang dimaksud dengan penelitian. penelitian dapat pula diartikan sebagai cara pengamatan atau inkuiri dan mempunyai tujuan untuk mencari jawaban atau peroses penemuan, baik itu discoperi maupun invetion. discoveri diatikan hasil temuan yang memang sebetulnya sudah ada, sebagai contoh misalnya penemuan benua amerika.sedangkan invention dapat diartikan sebagai penemuan hasil penelitian yang betu-betul baru dengan dukungan fakta. misalnya hasil kloning dari hewan yang sudah mati dan dinyatakan punah, kemudian diteliti untuk menemukan jenis yang baru. penelitian adalah proses ilmiah yang mencangkup sifat formal dan intesif. karekter formal dan intensif karna mereka terikat dengan aturan. urutan maupun cara penyajiannya agar memperoleh hasil yang diakui dan bermanfaat bagi kehidupan manusia. intensif dengan menerapkan ketelitian dan ketetapan dalam melakukan proses penelitian agar memperoleh hasil yang dapat dipertanggungjawabkan, memecahkan problem melalui hubungan sebab dan akibat, dapat diulang kembali dengan cara yang sama dan hasil yang sama. menurut kerlinger (1986) penelitian ialah proses penemuan yang mempunyai karakteristik sitematis, terkontrol, empiris dan mendasarkan pada teori dan hipotesis atau jawaban sementara. dari beberapa pendapat tersebut jelas sekiranya bahwa setiap orang pada perinsipnya akan memberikan pengertian tentang penelitian yang berbeda-beda. sebagai jawaban atas pertnyaan apakah penelitian itu?. dapat disimpulkan bahwa penelitian adalah usaha seseorang yang dilakuakan secara sistematis mengikuti aturan-aturan metodologi, misalnya observasi secara sistenatis,dikontrol dan mendasarkan pada teori yang ada dan diperkuat dengan gejala yang ada.
FUNGSI PENELITIAN
dalam kaitanya dengan perkemb angan ilmu pengetahuan, kegiatan penelitian merupakan salah satu yang handal untuk memenuhi bermacam-macam fungsi sebagai berikut : 1.menemukan sesuatu yang baru. 2.mengembangkan ilmu pengetahuan. 3.melakukan validasi terhadap toeri lama. 4.menemukan permasalahan penelitian. 5.menambah khazanah pengayaan ilmiah yang baru.
MANFAAT
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai masukan serta memberikan manfaat bagi pihak pengguna (user) program komputer sehingga diharapkan pengguna dapt mengetahui hak dan kewajibannya dalam menggunakan komputer.
NAMA :Rifa Rizkia Baliati KELAS :1VB PAI Non Reguler NIM :207011000646
A.Pengertian Secara umum metode penelitian di artikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat empat kata kunci yang perlu di perhatikan yaitu cara ilmiah, data, tujuan, kegunaan tertentu 1. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu di dasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu Rasional, Empiris, dan Sistematis 2. Rasional berarti kegiatan penelitian itu di lakukan dengan cara-cara yang masuk akal. 3. Empiris berarti cara-cara yang di lakukan itu dapat diamati oleh indera manusia. 4.Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. B.Fungsi Fungsi penelitian dalam konteks pengembangan ilmu pengetahuan fungsi penelitian / research dalam pengembangan ilmu pengetahuan. C.Kegunaan Kegunaan penelitian dalam konteks pengembangan ilmu pengetahuan adapun keguanaan dari penelitian / research dan pengembangan ilmu D.Penelitian Tanpa adanya penelitian, pengetahuan tidak akan bertambah maju. Padahal pengetahuan adalah dasar semua tindakan dan usaha. Jadi penelitian sebagai dasar untuk meningkatkan pengetahuan, harus diadakan agar meningkat pula percapaian usaha-usaha manusia.
Bentuk rumusan masalah dalam pendidikan ada 3 yaitu: 1. Deskriptif adalah masalah untuk penelitian dengan variabel tunggal, baik hanya satu variabel atau yang lebih yang tidak saling berhubungan Penelitian ingin mengetahui status dan mendiskripsikan fenomena. 2. Komparatif adalah yakni rumusan masalah yang memfokuskan kajian terhadap analisis perbandingan tentang satu variabel atau lebih pada dua atau lebih kelompok sample. 3. Asosiatif adalah masalah penelitian yang memfokoskan pada kajian hubungan antar variabel, baik hubungan simetris, kausalitas maupun resiprokal atau suatu pertanyaan penelitian yang bersifat hubungan antara dua variabel atau lebih. E.pengembangan Pengembangan berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.
Referensi : Http:// www. Idamaya. Blogspot. Com PROF. DR. SUGIYONO
nama:mohamad yazim 4b non reguler nim:207011000548
pengertian penelitian
penelitian ialah cara mencari kebenaran dengan cara ilmiah melalui metode penyelidikan dalam taraf keilmuan. penelitian dapat dipandang sebagai alat bagi setiap orang yang bermaksud untuk mencari kebenaran yang bersifat objektif dalam ukuran yang ilmiah.penelitian menurut kamus ilmiah indonesia ialah:dijelaskan bahwa kata Teliti artinya cermat, seksama, hati-hati. Meneliti adalah memeriksa dengan cermat. Peneliti adalah orang yang meneliti. dalam pengetian penelitian dapat disimpulkan bahwasanya penelitian ialah :suatu kegiatan- kegiatan penyelidikan yang dengan teliti dan cermat yang dapat menghasilkan suatu kebenaran-kebenaran suatu masalah-masalh tertentu.
fungsi penelitian ialah
1.menemukan sesuatu hal ilmu pengetahuan yang baru dan ilmiah. 2.untuk mengetahui kebenaran-kebenaran ilmu pengetahuan yang sudah ada dalam dunia keilmuan.
manfaat penelitian
1.untuk mendukung proses belajar mengajar siswa kaitanya dengan program study yang diajarkannya. 2.untuk mengkaji ulang suatu kajian keilmuan dan lain-lain guna meningkatkan pemahamn dan kualitas sesuatu hal yang ditelitinya.
NAMA :Rifa Rizkia Baliati KELAS :1VB PAI Non Reguler NIM :207011000646
A.Pengertian Secara umum metode penelitian di artikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat empat kata kunci yang perlu di perhatikan yaitu cara ilmiah, data, tujuan, kegunaan tertentu 1. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu di dasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu Rasional, Empiris, dan Sistematis 2. Rasional berarti kegiatan penelitian itu di lakukan dengan cara-cara yang masuk akal. 3. Empiris berarti cara-cara yang di lakukan itu dapat diamati oleh indera manusia. 4.Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. B.Fungsi Fungsi penelitian dalam konteks pengembangan ilmu pengetahuan fungsi penelitian / research dalam pengembangan ilmu pengetahuan. C.Kegunaan Kegunaan penelitian dalam konteks pengembangan ilmu pengetahuan adapun keguanaan dari penelitian / research dan pengembangan ilmu D.Penelitian Tanpa adanya penelitian, pengetahuan tidak akan bertambah maju. Padahal pengetahuan adalah dasar semua tindakan dan usaha. Jadi penelitian sebagai dasar untuk meningkatkan pengetahuan, harus diadakan agar meningkat pula percapaian usaha-usaha manusia.
Bentuk rumusan masalah dalam pendidikan ada 3 yaitu: 1. Deskriptif adalah masalah untuk penelitian dengan variabel tunggal, baik hanya satu variabel atau yang lebih yang tidak saling berhubungan Penelitian ingin mengetahui status dan mendiskripsikan fenomena. 2. Komparatif adalah yakni rumusan masalah yang memfokuskan kajian terhadap analisis perbandingan tentang satu variabel atau lebih pada dua atau lebih kelompok sample. 3. Asosiatif adalah masalah penelitian yang memfokoskan pada kajian hubungan antar variabel, baik hubungan simetris, kausalitas maupun resiprokal atau suatu pertanyaan penelitian yang bersifat hubungan antara dua variabel atau lebih. E.pengembangan Pengembangan berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.
Referensi : Http:// www. Idamaya. Blogspot. Com PROF. DR. SUGIYONO
NAMA :Rifa Rizkia Baliati KELAS :1VB PAI Non Reguler NIM :207011000646
A.Pengertian Secara umum metode penelitian di artikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat empat kata kunci yang perlu di perhatikan yaitu cara ilmiah, data, tujuan, kegunaan tertentu 1. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu di dasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu Rasional, Empiris, dan Sistematis 2. Rasional berarti kegiatan penelitian itu di lakukan dengan cara-cara yang masuk akal. 3. Empiris berarti cara-cara yang di lakukan itu dapat diamati oleh indera manusia. 4.Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. B.Fungsi Fungsi penelitian dalam konteks pengembangan ilmu pengetahuan fungsi penelitian / research dalam pengembangan ilmu pengetahuan. C.Kegunaan Kegunaan penelitian dalam konteks pengembangan ilmu pengetahuan adapun keguanaan dari penelitian / research dan pengembangan ilmu D.Penelitian Tanpa adanya penelitian, pengetahuan tidak akan bertambah maju. Padahal pengetahuan adalah dasar semua tindakan dan usaha. Jadi penelitian sebagai dasar untuk meningkatkan pengetahuan, harus diadakan agar meningkat pula percapaian usaha-usaha manusia.
Bentuk rumusan masalah dalam pendidikan ada 3 yaitu: 1. Deskriptif adalah masalah untuk penelitian dengan variabel tunggal, baik hanya satu variabel atau yang lebih yang tidak saling berhubungan Penelitian ingin mengetahui status dan mendiskripsikan fenomena. 2. Komparatif adalah yakni rumusan masalah yang memfokuskan kajian terhadap analisis perbandingan tentang satu variabel atau lebih pada dua atau lebih kelompok sample. 3. Asosiatif adalah masalah penelitian yang memfokoskan pada kajian hubungan antar variabel, baik hubungan simetris, kausalitas maupun resiprokal atau suatu pertanyaan penelitian yang bersifat hubungan antara dua variabel atau lebih. E.pengembangan Pengembangan berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.
Referensi : Http:// www. Idamaya. Blogspot. Com PROF. DR. SUGIYONO
NAMA :Rifa Rizkia Baliati KELAS :1VB PAI Non Reguler NIM :207011000646
A.Pengertian Secara umum metode penelitian di artikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat empat kata kunci yang perlu di perhatikan yaitu cara ilmiah, data, tujuan, kegunaan tertentu 1. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu di dasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu Rasional, Empiris, dan Sistematis 2. Rasional berarti kegiatan penelitian itu di lakukan dengan cara-cara yang masuk akal. 3. Empiris berarti cara-cara yang di lakukan itu dapat diamati oleh indera manusia. 4.Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. B.Fungsi Fungsi penelitian dalam konteks pengembangan ilmu pengetahuan fungsi penelitian / research dalam pengembangan ilmu pengetahuan. C.Kegunaan Kegunaan penelitian dalam konteks pengembangan ilmu pengetahuan adapun keguanaan dari penelitian / research dan pengembangan ilmu D.Penelitian Tanpa adanya penelitian, pengetahuan tidak akan bertambah maju. Padahal pengetahuan adalah dasar semua tindakan dan usaha. Jadi penelitian sebagai dasar untuk meningkatkan pengetahuan, harus diadakan agar meningkat pula percapaian usaha-usaha manusia.
Bentuk rumusan masalah dalam pendidikan ada 3 yaitu: 1. Deskriptif adalah masalah untuk penelitian dengan variabel tunggal, baik hanya satu variabel atau yang lebih yang tidak saling berhubungan Penelitian ingin mengetahui status dan mendiskripsikan fenomena. 2. Komparatif adalah yakni rumusan masalah yang memfokuskan kajian terhadap analisis perbandingan tentang satu variabel atau lebih pada dua atau lebih kelompok sample. 3. Asosiatif adalah masalah penelitian yang memfokoskan pada kajian hubungan antar variabel, baik hubungan simetris, kausalitas maupun resiprokal atau suatu pertanyaan penelitian yang bersifat hubungan antara dua variabel atau lebih. E.pengembangan Pengembangan berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.
Referensi : Http:// www. Idamaya. Blogspot. Com PROF. DR. SUGIYONO
Pengertian Penelitian suatu penyelidikan atau usaha pengujian yang dilakukan secara teliti dan teritis dan mencari fakta-fakta prinsip-prinsip dengan menggunakan langkah tertentu.
Tujuan Penelitian ada 3 macam tujuan penelitian: - bersifat penemuan, yaitu data penelitian yang betul-betul baru yang sebelumnya belum pernah di ketahui - pembuktian, yaitu untuk membuktikan adanya keraguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu - pengembangan, yaitu memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.
Manfaat Penelitian untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah. yang dimaksud dengan memahami adalah memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak sdiketahui selanjutnya menjadi tuhu. memecahkan berarti meminimalkan atau menghilangkan masalah mengantisipasi yaitu mengupayakan agar masalah tidak terjadi
REFERENSI Prof.Dr.Suharsimi Arikunto,prosuder penelitian suatu pendekatan praktik Haniff.wordspress.com/2007/07/25 bab-1-pendahuluan-manfaat-peniliti
AMIRUDDIN MAULANA IV B PAI NON REGULER NIM:207011000799
Pengertian Penelitian suatu metode study melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut. suatu metode untuk menentukan kebenaran yang juga merupakan sebuah pemikiran kritis pencarian atas sesuatu secara sistematis terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan.(Hillway,1965)
Menurut Muhammad Ali suatu cara untuk memahami sesuatu melalui penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu. yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya.
David H Penny pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengimpulan, penafsiran, pengumpulan, fakta-fakta.
Tujuan Penelitian sesuatu yang ingin di capai oleh peniliti dengan penilitiannya dengan keinginan realitis harus mempunyai kaitan atau hubungan yang releaven dengan masalah yang diteliti. pengembangan yang memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada. pembuktian yang membuktikan adanya keraguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu.
Fungsi Penelitian pengembangan kebijakan pengembangan ilmu
Manfaat Penelitian adapun manfaat dari hasil penelitian ini mudah-mudahan dapat dijadikan rujukan bagi seseorang yang menggunakan media. dapat menggambarkan manfaat dan pentingnya hasil penelian bagi pengembangan ilmu maupun penggunaan yang lebih luas. manfaat dari perolehannya dari hasil penelitian. dapat menambah memperkaya ilmuan, dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama mengikutu pembelajaran.
Nama : Iin Inayah Nim : 207011000707 METODE PENELITIAN
Pengertian Penelitian Penelitian : suatu kegiatan yang telah di rencanakan untuk meneliti sesuatu yang belum di ketahui, menurut pengertian dari bahasa Indonesia meneliti adalah memeriksa dengan cermat, dan yang meneliti adalah orang yang meneliti. Pengertian ini juga bisa berarti kegiatan pengumpulan, pengelolaan, analisa dan penyajian data, yang di lakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prisip umum. Secara umum metode penelitian yang diartikan secara ilmiah: mendapatkan data dan tujuan yang tertentu, sedangkan menurut kamus Webster new internasional, Research (penelitian) penyelidikan yang hati-hati dalam mencari fakta suatu penyelidikan yang amat cermat untuk menetapkan sesuatu,
Terdapat empat kata kunci yang perlu di perhatikan yaitu: • Cara ilmiah : yang berarti kegiatan penelitian itu di dasarkan pada ciri-ciri ke ilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis, • Rasional : yang berarti kegiatan penelitian itu di lakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. • Empiris yang berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indra manusia, ataupun pengalaman yang benar-benar nyata • Sistematis ; proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. Walaupun langkah-langkah penelitian metode kuantitatif, kualitatif, dan R dan D berbeda tetapi semuanya sistematis Data yang diperoleh melalui penelitian itu adalah empiris teramati yang mempunyai kriteria tertentu yang valid, untuk mendapatkan data yang langsung valid dalam penelitian sering sulit dilakukan oleh karena itu data yang telah terkumpul sebelum diketahui validnya, dapat diuji melalui pengujian.
Fungsi penelitian Fungsi penelitian: research dalam pengembangan ilmu. Innovation ; meneliti sesuatu yang baru. Setiap penelitian mempunyai kegunaan secara tertentu. Secara umum tujuan penelitian ada tiga macam yang bersipat penemuan, pembuktian, pengembangan. • Penemuan yang berarti data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang betul-betul baru yang sebelumnya belum diketahui • Pembuktian yang berarti data yang diperoleh itu digunakan untuk membuktikan adanya keraguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu. • Pengembangan yang berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan yang ada. kegunaan Dalam Penelitian itu adalah • Digunakan dalam langkah memecahkan masalah-masalah yang nyata di tengah masyarakat dan memanfaatkan sebagai bahan penyusun rencana-rencana kebijaksanaan. • Penelitian dapat digunakan memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah.
Nama :asmida yunita Semester :IVB non regular Nim :207011000516 Pengertian penelitian Menurut Burhan Bungin penelitian adalah kegiatan(ilmiah)yang ditempuh melalui serangkaian proses yang panjang diawali minat mengkaji munculnyafenomena tertentu. Sumber :Burhan Bugin,metodologi penelitian kualitatif(Jakarta:Rajawali press,2004)cet 4 Penelitian adalah aktivitas dua metode berfikikir yang menggunakan ilmiah secara terancam dua sistematis untuk memecahkan masalah. Sumber:sanapiyah faisal,format-format penelitian sosial (Jakarta :Rajawali press 2003)cet 6 Komentar:menurut saya penelitian itu adalah suatu kegiatan yang memerlukan proses yang panjang dan menggunakan bermacam –macam metode penelitian yang ilmiah dan terbukti Fungsi dan pemanfaatan penelitian 1.pada penelitian awal subjek penelitian tidak didefinisikan secara baik dan kurang dipahami 2.pada upaya pemahaman penelitian perilaku dan penelitian motivasional 3.untuk penelitian konsultatif 4.memahami isu-isu rumit sesuatu proses 5.memahami isu-isu rinci tentang situasi dan kenyataan yang dihadapi seseorang 6.untuk memahami isu-isu yang sensitive 7.untuk keperluaan evaluasi 8.untuk meneliti latar belakang fenomena yang tidak dapat diteliti melalui penelitian kuantitatif Sumber:PROF DR LEXY J MOLEONG M A.metodologi penelitian kualitatif
Pengertian Penelitian Menurut Burhan Bungin Penelitian adalah kegiatan ilmiah yang ditempuh melalui serangkaian proses yang panjang diawali minat mengkaji munculnya fenomena tertentu Referensi : Burhan Bungin,Metodologi Penelitian Kualitatif (Jakarta : Rajawali Press , 2004) cet 4 Menurut Drs Ibnu Hasan,M.Ed dalam kajian penelitian pendidikan mengatakan bahwa ada 3 alasan mengapa penelitian menjadi sumber utama dalam meningkatkan pengetahuan kependidikan : a)Penelitian dan ilmu pengetahuan telah lama menjadi bagian penting dan utama dalam meningkatkan aspek kehidupan dibidang lain b)Penelitian kependidikan terbukti memberikan sumbangan pengetahuan di bidang pendidikan c)Ulasan terhadap penemuan dan hasil –hasil penelitian telah memberikan implikasi praktis terhadap pembuatankebijaksanaan Beliau kemudian menyimpulkan,P enelitian adalah suatu proses pengumpulan yang sistematis dan analisis yang logis terhadap informasi(data)untuk tujuan tertentu.sedangkan metode penelitan adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan memakai prosedur yang reliable dan terpercaya Referensi: Drs Ibnu Hadjar,M.Ed,Dasar-dasar Metodologi Penelitian kwantitatif dalam pendidikan(Jakarta : PT Raja Grafindo Persada)
Komentar : Dari pengertian penelitian yang telah diungkapkan oleh para tokoh dapat saya simpulkan bahwa penelitian adalah penyelidikan atau aktivitas dan metode berfikir yang menggunakan metode ilmiah secara terancang dan sistematis untuk memecahkan suatu
Fungsi Penelitian 1)Menemukan dan menduduki wilayah-wilayah pengetahuan yang baru atau dengan kata lain bisa dikatakan invention,innovation,discoveries dan teknologi baru 2)Mengkonsolidasikan dan menstabilisasi wilayah-wilayah baru itu dengan jalan menguji hipotesis-hipotesis 3)Pengembangan kebijakan 4)Evaluasi kebijakan 5)Pengembangan ilmu 6)Sebagai alat evaluasi Kegunaan/Manfaat Penelitian 1.digunakan dalam rangka memecahkan masalah-masalah nyata ditengah masyarakat dan memanfaatkannya sebagai bahan rencana-rencana garis-garis kebijaksanaan 2.digunakan dalam menyusun pengetahuan atau menemukan bidang-bidang penelitian yang baru 3.dilakukan guna mengejar kebenaran ilmiah Referensi :www.idamaya.blogspot.com
Pengertian Penelitian Riset berasal dari bahasa Inggris, research, menurut The Advanced Learner’s Dictionary of Current English (1961) ialah penyelidikan atau pencarian yang seksama untuk memperoleh fakta baru dalam cabang ilmu pengetahuan.
Menurut Fellin, Tripodi dan Meyer (1969) riset adalah suatu cara sistematik untuk maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat disampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain. http://ibnurusdi.wordpress.com/2008/04/06/pengertian-penelitian
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa kata Teliti artinya cermat, seksama, hati-hati. Meneliti adalah memeriksa dengan cermat. Peneliti adalah orang yang meneliti.
Penelitian bisa berarti pemeriksaan yang teliti. Selain itu diartikan sebagai kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum. Sumber : Kamus Besar Bahasa Indonesia hal 1162)
Penelitian, bahasanya Inggris yaitu Research. Dalam Oxford advanced learner’s Dictionary dijelaskan kata Re-search artinya : a careful study of a subject, especially in order to discover new facts or information a bout it. Sumber : Oxford advanced Learner’s Dictionary hal 1130.
Menurut kamus Webster’s New International, Research (penelitian) adalah penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam dalam mencari fakta dan prinsip-prinsip; suatu penyelidikan yang amat cermat untuk menetapkan sesuatu. Dalam kamus lain disebut Research adalah, careful or critical inquiry or examination in seeking fact or principles, pemeriksaan atau pengujian yang teliti dalam mencari fakta atau prinsip-prinsip. Bisa juga dikatakan diligent investigation in order to ascertain something, penyelidikan yang tekun guna memastikan sesuatu hal.
Bahasa Arabnya adalah: Al-Bahsu. Berasal dari kata Ba ha tsa— yabhasu. Artinya meneliti. bahsa hu: To la bahu. (sumber :Kamus Munjid)
Berdasarkan kutipan-kutipan di atas maka dapat disimpulkan bahwa penelitian adalah kegiatan untuk mengkaji kembali suatu masalah, teori, kajian hukum, dan lain-lain dengan step-step ilmiyah guna meningkatkan pemahaman, meningkatkan kualitas kegunaan sesuatu yang diteliti. Fungsi Penelitian 1)Menemukan dan menduduki wilayah-wilayah pengetahuan yang baru atau dengan kata lain bisa dikatakan invention,innovation,discoveries dan teknologi baru 2)Mengkonsolidasikan dan menstabilisasi wilayah-wilayah baru itu dengan jalan menguji hipotesis-hipotesis 3)Pengembangan kebijakan 4)Evaluasi kebijakan 5)Pengembangan ilmu 6)Sebagai alat evaluasi Kegunaan/Manfaat Penelitian 1.digunakan dalam rangka memecahkan masalah-masalah nyata ditengah masyarakat dan memanfaatkannya sebagai bahan rencana-rencana garis-garis kebijaksanaan 2.digunakan dalam menyusun pengetahuan atau menemukan bidang-bidang penelitian yang baru 3.dilakukan guna mengejar kebenaran ilmiah
Pengertian penelitian Secara umum, penelitian di artikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisa data yang di lakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Pengumpulan dan analisa data menggunakan metode-metode ilmiah, baik yang bersifat kuantitatif ataupun kualitatof, eksperimental atau noneksperimental, interaktif atau noninteraktif. Metode-netode tersebu telah dikembangkan secara intensif, melalui berbagai uji coba sehingga telah memiliki prosedur yang baku. Metode penelitian adakalanya juga disebut "metologi penelitian" (sebenarnya kurang tepat tetapi banyak di gunakan), dalam makna yang lebih luas bisa berarti "desain" atau rancangan penelitian. Rancangan ini berisi rumusan tentang objek atau subjek yang akan diteliti, tehnik-tehnik pengumpulan data, prosedur pengumpulan dan analisa data berkenaan dengan fokus masalah tertentu. Penelitian merupakan upaya untuk mengembangkan pengetahuan, mengembangkan dan menguji teori, McMillan dan Schumacher mengutip pendapat Walberg (1986), ada lima langkah pengembangan pengetahuan melalui penelitian, yaitu: 1. Mengidentifkasi masalah penelitian 2. Melakukan studi empiris 3. Melakuakan replikasi atau pengulangan 4. Menyatukan (sintesis) dan mereviu 5. Menggunakan dan mengevaluasi oleh pelaksana.
LINA SETYANINGSIH IV B/PAI Non Reguler NIm 207011000392 Tugas II
A. PENDAHULUAN
Dalam pembahasan sebelumnya telah diberikan uraian tentang pengertian penelitan,fungsi dan kegunaannya. Penelitian adalah kegiatan untuk mengkaji kembali suatu masalah, teori, kajian hukum, dan lain-lain dengan step-step ilmiyah guna meningkatkan pemahaman, meningkatkan kualitas kegunaan sesuatu yang diteliti.Fungsinya untuk menemukan dan menduduki wilayah-wilayah pengetahuan yang baru atau dengan kata lain bisa dikatakan invention, innovation, discoveries, dan teknologi baru;mengkonsolidasi dan menstabilisasi wilayah-wilayah baru itu dengan jalan menguji hipotesis-hipotesis; pengembangan kebijakan;Evaluasi kebijakan;pengembangan ilmu;dan sebagai alat evaluasi. Selanjutnya akan dipaparkan berbagai jenis penelitian yang bias kita lakukan.
B. PEMBAHASAN
JENIS-JENIS PENELITIAN
Banyak sekali jenis-jenis penelitian yang dapat kita lakukan. Hal ini tergantung dari tujuan, pendekatan, bidang ilmu,tempat,dsb. Jenis-jenis penelitian itu dirinci sebagai berikut : 1. Penelitian ditinjau dari Tujuan a) Penelitian Eksploratif Seorang peneliti ingin menggali secara luas tentang sebab-sebab atasu hal-hal yang mempengaruhi terjadinya sesuatu. Contoh : Disuatu Desa secara berturut-turut terjadi kematian penduduk Bab II Ragam penelitian terutama anak-anak dibawah 5 tahun. Kejadian yang misterius ini menarik perhatian para dokter. Dan dibentuklah sebuah tim untuk mengadakan penelitian dengan maksuid untuk menemukan sebab- musabab terjadinya musibah tersebut. b) Penelitian Development Adalah penelitian dengan mengadakan percobaan dan penyempurnaan. Contoh : Pada tahum 1970 pemerintah Indonesia, yang dalam hal ini Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, ingin mencoba metode pangajaran berprograma sebagai metode penyampaian pelajaran. Maka disusunlah seri Buku Berprograma dan mulai dicoba digunakan di sekolah. Semua kejadian yang berhubungan dengan proses belajar-mengajar dicatat,diteliti, dan diadakan penyempurnaan seperlunya sehingga akhirnya diharapkan ditemukannya protipe metode penyampaian dengan memakai Buku Berprograma. c) Penelitian Verifikatif Adalah penelitian yang bertujuan mengecek kebenaran hasil penelitian lain. Contoh: Tahun 1970 diadakan penelitian tentang rasa solidaritas rakyat pedesaan, dan dihasilkan suatu kesimpulan. Dua tahun kemudian seorang peneliti lain mengadakan penelitian yang sama dengan tujuan untuk mengecek kebenaran hasil penelitian telah dilakukan sebelumnya. d) Penelitian kebijakan Sebuah lembaga pemerintah mengadakan upaya untuk meningkatkan disiplin karyawan. Setelah diketemuklan strategi yang diperkirakan paling tepat, lembaga tersebut menyebarkan angket kepada para karyawan untuk menanyakan usul-usul guna mengefektifkan strategi dimaksud. Hasil yang diperoleh dari pengolahan data angket digunakan untuk menentukan kebijakan yang diambil oleh lembaga pemerintah tersebut sebagai upaya meningkatkan disiplin karyawan. Penelitian ini diklasifikasikan sebagai penelitian kebijakan, karena menyangkut tindakan yang diambil oleh pemerintah dan diberlakukan secara luas.
2. Penelitian ditinjau dari Pendekatan Jika seorang peneliti ingin mengetahui perkembangan kemampuan berpikir anak Sekolah Dasar kelas I-VI, maka dapat dilakukan dengan dua pendekatan : a. Pendekatran Longitudinal (Pendekatan Bujur) Penelitian dilakukan secara berturut-turut tiap perkembangan kemampuan berpikir anak. Yang perlu diperhatikan adalah waktu pencatatan dilakukan. Jika peneliti melakukan pencatatan pertama di bulan Juni, maka pencatatan berikutnya dilakukan pada bulan yang sama. Kebaikannya adalah subyek yang diamati sama,sehingga factor-faktor intern individu tidak berpengaruh terhadap hasil. Kelemahannya, waktu penelitian sangat lama dan di khawatirkan banyak perubahan kondisi karena perkembangan jaman. b. Pendekatan Cross-Sectional (pendekatan silang) Yaitu penelitii mengadakan pencatatan tentang perkembangan kemampuan berpikir anakSD secara serentak (kelas I-VI). Keuntungannya adalah data cepat terkumpul. Dan kelemahannya, subyek yang berbeda juga perlu perhatian dan pertimbangan karena perkembangan seseorang satu tahun yang akan datang,mungkin berbeda. Pendekatan in adalah kompromi antara Oneshot Method(menembak satu kali terhadap satu kasus), dan longitudinal(menembak beberapa kali terhadap kasus yang sama).
3. Penelitian ditinjau dari bidang Ilmu Berhubungan dengan jenis dan interes, maka bidang ilmu yang diteliti menurut siapa yang mengadakan penelitian. Ragam penelitian itu misalnya penelitian terhadap pendidikan.
4. Penelitian ditinjau dari Tempatnya Penelitian bisa dilakukan di laboratorium, perpustakaan dan kebanyakan di lapangan. Sesuai dengan bidangnya, maka kancah penelitian akan berbeda-beda tempatnya. Penelitian pendidikan mempunyai kancah bukan saja di sekolah tetapi dapat di keluarga, di masyarakat, di pabrik, di Rumah Sakit, asal semuanya mengarah tercapainya tujuan pendiidkan.
5. Penelitian ditinjau dari Hadirnya Variabel Variabel adalah hal-hal yang menjadi objek penelitian, yang ditatap dalam satu kegiatan penelitian (points to be noticed), yang menunjukkan variasi, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Variabel juga disebut dengan istilah ubahan. Variabel yang sudah ada data atau data yang sudah ada sekarang. Disamping itu ada peneliitan variabel yang akan datang(eksperimen).
6. Penelitan Kualitatif dan Kuantitatif Ada empat dasar filosofis yang berpengaruh dalam penelitian kualitatif, yaitu : a. Fenomenologis b. Interaksi Simbolik c. Kebudayaan d. Antropologi
Buku Sumber : Prof. Dr. Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik (Jakarta : Rineka Cipta,2006)Cet-13 halm.7-18
Jenis-jenis penelitian menurut Sugiono dapat di kelompokkan menurut tujuan, pendakatanm tingkat eksplanasi, dam analisis dan jenis. 1. Penelitian menurut Tujuan Penelitian menurut tujuan dapat di kelompokkan menjadi penelitian murni dan terapan Uma Sekaran dalam bukunya Research Methods For Bussines menyatakan bila penelitian di arahkan untuk mendapatkan informasi yang dapat di gunakan untuk memechkan masalah maka pemelitian tersebut dinamakan penelitian terapan, bila penelitian yang di arahkan sekedar untuk ,memahami masalah organisasi secara mendalam maka hal itu dinamakan penelitian dasar/murni. Gay (1977) menyatakan bahwa sebenarnya sulit untuk membedakan antara penelitian murni dan terapan secara terpisah. Penelitian dasar bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat praktis. Penelitian terapan di lakukan dengan tujuan menerapkan, menguji, dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang di terapkan dalam memecahkan masalah-masalah praktis. Jujun S.Surya sumantri (1985) menyatakan bahwa penelitian dasar atau murni adalah penelitian yang bertujuan menemukan pengetahian baru yang sebelumnya belum pernah di ketahui. 2. Penelitian Menurut Metode Penelitian menurut metode dapat di kelompokkan menjadi 8 bagian yaitu : a. Penelitian survey Adalah [enelitian yang di lakukan pada populasi bhesar maupun kecil tetapi data yng di pelahari adalah data dari sample yang di ambil dari populasi tersebut sehingga di temukankejadian-kejadian dan hubngan-hubungan antar variabel sosiologi maupun psikologis b. Penelitian ex post facto Adalah suatu penelitian yang di lakukan untuk meneliti peristiwa tang telah terjadi dan kemudian merunut ke belakng untuk mengetahui factor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kejadian tersebut c. Penelitian experiment Adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat d. Penelitian naturalistic Metode ini sering di sebut dengan metode kualitatof.metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang di gunakan untuk meneliti pada kondisi, objek alamiah e. Policy research Majchrzak (1984) mendefinisikan policy research adalah suatu proses penelitian yang di lakukan pada masalah-masalah sosial yang mendasar f. Action research (penelitian tindakan) Penelitian tindakan merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan metode kerja yang paling efisien sehingga biaya produksi dapat di tekan dan produktifitas lembaga dapat meningkat penelitian tindakan ialah suatu proses yang di lalui oleh perorangan atau kelompok yang menghendaki perunahan dalam situasi tertentu untuk menguji prosedur yang di perkirakan akan menghasilkan perubahan dan setelah sampai pada tahap kesimpulan yang dapat di pertanggungjawabkan melaksanakan prosedur ini g. Penelitian evaluasi Penelitian dapat dinyatakan sebagai evaluasi,sebagai evaluasi berarti hal ini meruoakan bagian dari proses pembuatan keputusan yaitu untuk membandingkan kejadian dan program yang telah di tetapkan . h. Penelitian sejarah enurut iisaac (1981) adalah untuk ,merekomstruksi kejadian-kejadian masa la,pau secara sistematis dan objectif sehingga dapat di tetepkan fakta-fakta untuk membuat suatu kesimpulan.
3. Penelitian menurut tingkat Eksplanasinya Tingkat eksplanasi menurut david Kline adalah tingkat penjelasan. Jadi penelitian menurut tingkat ekplanasi adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang di telioti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain. Berdasarkan hal ini penelitian dapat di kelompokkan menjadi Deskriptif,komparatif, dan asosiatif.
a. penelitian deskriptif adalah penelitian yang di lakukan umtuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu varianel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara varianel satu dengan yanf lai.
b. penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat ,membandingkan c. penelitian asosiatif/hubungan merupakan penelitian yang bertujuan mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih 4. Penelitian menurut jenis data dan analisis Penelitian ini di kelompokkan menjadi 3 yaitu : data kualitatif, kuantitatif, dan gabungan keduanya.
Buku sumber :Prof.DR.Sugiono,Metode Penelitian Administrasi (Bandung :Alfabeta 2008) Cet 16 halm. 4-13
Menurut Burhan Bungin Penelitian dikelompokkan menjadi tujuh jenis,yaitu : 1) Penelitian menurut Tujuan a. Penelitian Eksplorasi Dalam penelitian ini masalah yang diteliti adalah permasalahan yang belum pernah dijejaki, belun pernah ditelitit orang lain, begitu pula objek penelitian adalah wilayah yang masih baru untuk hal yang akan diteliti tersebut, sehingga walaupun dalam keadaan yang sangat miskin informasi,atau keadaan yang masih tertutup informasi, peneliti eksplorasi tetap berusaha menmukan atau mengungkap permasalahan yang sedang dibutuhkan atau kan diteliti tersebut. b. Penelitian pengembangan Adalah penelitian yang ditujukan untuk mengembangkan temuan-temuan penelitian atau teori-teori sebelumnya, baik untuk keperluan ilmu murni maupun ilmu terapan dan sebagainya. c. Penelitian Verifikasi
2) Penelitian menurut Pendekatan a. Penelitian Longitudinal Longitudinal adalah penelitian yang memerlukan waktu yang lama serta tenaga dan biaya yang banyak selama penelitian dilakukan, sehingga kebanyakan peneliti menganggap penelitian ini kurang efisien. b. Penelitian Cross-Sectional c. Penelitian Survey d. Penelitian Assesment Dalam penelitian ini, peneliti terlibat dari awal pelaksanaan proyek sampai proyek selesai dilaksanakan.Assesment menggunakan frame of reference,yaitu pedoman tata laksana proyek atau pedoman pelaksanaan proyek, maka kadang assessment dapat digunakan sebagai penelitian kuantitatif. e. Penelitian Evaluatif Secara umum penelitiian ini ingin ,enajwab pertanyaan ;sampai sejauh man proyek telah tercapai sesuai perencanaan yang dilakukan sejak awal. f. Penelitian Aksi(Action Research)
3) Penelitian menurut Tempat a) Penelitian Kepustakaan (Library research) b) Penelitian Laboratorium (Laboratory research) c) Penelitian kancah
4) Penelitian menurut bidang Ilmu 5) Penelitian menurut taraf Penelitian a. Penelitian Deskriptif b. Penelitian Eksplanasi
6) Penelitian menurut Terjadinya Variabel a. Histories b. Ekspos-Fakto c. Eksperimen
Buku sumber : prof.Dr.H.M.Burhan Bungin,Metodolgi Penelitian Kuantitatif:Komunikasi,dan kebijakan Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial lainnya.(Jakarta:Kencana,2005)cet-3 hlm.41-49
Berdasar kegunaannya penelitian dapat dibedakan menjadi murni;dasar(untuk meningkatkan pengetahuan), terapan(untuk mengembangkan pengetahuan praktek), dan evaluasi (untuk dimanfaatkan dalam praktetk tertentu). Berdasarkan pendekatannya,penelitian dibedakan menjadi dua : kualitatif dam kuantitatif. Keduanya berbeda dalam metafisik yang melandasinya, tujuan yang ingin dicapainya,desain yang digunakan,penyajian hasil, dan peran peneliti. Buku sumber :Drs.Ibnu Hajar,Med,Dasar-dasar Metodologi Kuantitatif dalam Pendidikan(Jakarta : Raja Grafindo Persada,1996)hlm 37
C. KESIMPULAN Dari penjelasan berbagai jenis penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak sekali jenis-jenis penelitian yang dapat kita lakukan di segala bidang yang akan menambah pengetahuan baru dan mengembangkan ilmu yang sudah ada serta memudahkan kita dalam menyusun dan menyelesaikan penelitian dengan memilih salah satu jenis penelitian yang sesuai dengan tujuan yang akan kita capai.
D. SUMBER PUSTAKA Prof. Dr. Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik (Jakarta : Rineka Cipta,2006)Cet-13 Prof.DR.Sugiono,Metode Penelitian Administrasi (Bandung :Alfabeta 2008) Cet 16 prof.Dr.H.M.Burhan Bungin,Metodolgi Penelitian Kuantitatif:Komunikasi,dan kebijakan Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial lainnya.(Jakarta:Kencana,2005)cet-3 Drs.Ibnu Hajar,Med,Dasar-dasar Metodologi Kuantitatif dalam Pendidikan(Jakarta : Raja Grafindo Persada,1996)
Tatik Susanti IV B Non Reguler NIM 207011000533 Tugas II
JENIS-JENIS PENELITIAN
Banyak sekali jenis-jenis penelitian yang dapat kita lakukan. Hal ini tergantung dari tujuan, pendekatan, bidang ilmu,tempat,dsb. Jenis-jenis penelitian itu dirinci sebagai berikut : 1. Penelitian ditinjau dari Tujuan a) Penelitian Eksploratif Seorang peneliti ingin menggali secara luas tentang sebab-sebab atasu hal-hal yang mempengaruhi terjadinya sesuatu. Contoh : Disuatu Desa secara berturut-turut terjadi kematian penduduk Bab II Ragam penelitian terutama anak-anak dibawah 5 tahun. Kejadian yang misterius ini menarik perhatian para dokter. Dan dibentuklah sebuah tim untuk mengadakan penelitian dengan maksuid untuk menemukan sebab- musabab terjadinya musibah tersebut. b) Penelitian Development Adalah penelitian dengan mengadakan percobaan dan penyempurnaan. Contoh : Pada tahum 1970 pemerintah Indonesia, yang dalam hal ini Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, ingin mencoba metode pangajaran berprograma sebagai metode penyampaian pelajaran. Maka disusunlah seri Buku Berprograma dan mulai dicoba digunakan di sekolah. Semua kejadian yang berhubungan dengan proses belajar-mengajar dicatat,diteliti, dan diadakan penyempurnaan seperlunya sehingga akhirnya diharapkan ditemukannya protipe metode penyampaian dengan memakai Buku Berprograma. c) Penelitian Verifikatif Adalah penelitian yang bertujuan mengecek kebenaran hasil penelitian lain. Contoh: Tahun 1970 diadakan penelitian tentang rasa solidaritas rakyat pedesaan, dan dihasilkan suatu kesimpulan. Dua tahun kemudian seorang peneliti lain mengadakan penelitian yang sama dengan tujuan untuk mengecek kebenaran hasil penelitian telah dilakukan sebelumnya. d) Penelitian kebijakan Sebuah lembaga pemerintah mengadakan upaya untuk meningkatkan disiplin karyawan. Setelah diketemuklan strategi yang diperkirakan paling tepat, lembaga tersebut menyebarkan angket kepada para karyawan untuk menanyakan usul-usul guna mengefektifkan strategi dimaksud. Hasil yang diperoleh dari pengolahan data angket digunakan untuk menentukan kebijakan yang diambil oleh lembaga pemerintah tersebut sebagai upaya meningkatkan disiplin karyawan. Penelitian ini diklasifikasikan sebagai penelitian kebijakan, karena menyangkut tindakan yang diambil oleh pemerintah dan diberlakukan secara luas.
2. Penelitian ditinjau dari Pendekatan Jika seorang peneliti ingin mengetahui perkembangan kemampuan berpikir anak Sekolah Dasar kelas I-VI, maka dapat dilakukan dengan dua pendekatan : a. Pendekatran Longitudinal (Pendekatan Bujur) Penelitian dilakukan secara berturut-turut tiap perkembangan kemampuan berpikir anak. Yang perlu diperhatikan adalah waktu pencatatan dilakukan. Jika peneliti melakukan pencatatan pertama di bulan Juni, maka pencatatan berikutnya dilakukan pada bulan yang sama. Kebaikannya adalah subyek yang diamati sama,sehingga factor-faktor intern individu tidak berpengaruh terhadap hasil. Kelemahannya, waktu penelitian sangat lama dan di khawatirkan banyak perubahan kondisi karena perkembangan jaman. b. Pendekatan Cross-Sectional (pendekatan silang) Yaitu penelitii mengadakan pencatatan tentang perkembangan kemampuan berpikir anakSD secara serentak (kelas I-VI). Keuntungannya adalah data cepat terkumpul. Dan kelemahannya, subyek yang berbeda juga perlu perhatian dan pertimbangan karena perkembangan seseorang satu tahun yang akan datang,mungkin berbeda. Pendekatan in adalah kompromi antara Oneshot Method(menembak satu kali terhadap satu kasus), dan longitudinal(menembak beberapa kali terhadap kasus yang sama).
3. Penelitian ditinjau dari bidang Ilmu Berhubungan dengan jenis dan interes, maka bidang ilmu yang diteliti menurut siapa yang mengadakan penelitian. Ragam penelitian itu misalnya penelitian terhadap pendidikan.
4. Penelitian ditinjau dari Tempatnya Penelitian bisa dilakukan di laboratorium, perpustakaan dan kebanyakan di lapangan. Sesuai dengan bidangnya, maka kancah penelitian akan berbeda-beda tempatnya. Penelitian pendidikan mempunyai kancah bukan saja di sekolah tetapi dapat di keluarga, di masyarakat, di pabrik, di Rumah Sakit, asal semuanya mengarah tercapainya tujuan pendiidkan.
5. Penelitian ditinjau dari Hadirnya Variabel Variabel adalah hal-hal yang menjadi objek penelitian, yang ditatap dalam satu kegiatan penelitian (points to be noticed), yang menunjukkan variasi, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Variabel juga disebut dengan istilah ubahan. Variabel yang sudah ada data atau data yang sudah ada sekarang. Disamping itu ada peneliitan variabel yang akan datang(eksperimen).
6. Penelitan Kualitatif dan Kuantitatif Ada empat dasar filosofis yang berpengaruh dalam penelitian kualitatif, yaitu : a. Fenomenologis b. Interaksi Simbolik c. Kebudayaan d. Antropologi
Buku Sumber : Prof. Dr. Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik (Jakarta : Rineka Cipta,2006)Cet-13 halm.7-18
Jenis-jenis penelitian dapat di kelpmpokkan menurut tujuan, pendakatanm tingkat eksplanasi, dam analisis dan jenis. 1. Penelitian menurut Tujuan Penelitian menurut tujuan dapat di kelompokkan menjadi penelitian murni dan terapan Uma Sekaran dalam bukunya Research Methods For Bussines menyatakan bila penelitian di arahkan untuk mendapatkan informasi yang dapat di gunakan untuk memechkan masalah maka pemelitian tersebut dinamakan penelitian terapan, bila penelitian yang di arahkan sekedar untuk ,memahami masalah organisasi secara mendalam maka hal itu dinamakan penelitian dasar/murni. Gay (1977) menyatakan bahwa sebenarnya sulit untuk membedakan antara penelitian murni dan terapan secara terpisah. Penelitian dasar bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat praktis. Penelitian terapan di lakukan dengan tujuan menerapkan, menguji, dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang di terapkan dalam memecahkan masalah-masalah praktis. Jujun S.Surya sumantri (1985) menyatakan bahwa penelitian dasar atau murni adalah penelitian yang bertujuan menemukan pengetahian baru yang sebelumnya belum pernah di ketahui. 2. Penelitian Menurut Metode Penelitian menurut metode dapat di kelompokkan menjadi 8 bagian yaitu : A. Penelitian survey Adalah [enelitian yang di lakukan pada populasi bhesar maupun kecil tetapi data yng di pelahari adalah data dari sample yang di ambil dari populasi tersebut sehingga di temukankejadian-kejadian dan hubngan-hubungan antar variabel sosiologi maupun psikologis B. Penelitian ex post facto Adalah suatu penelitian yang di lakukan untuk meneliti peristiwa tang telah terjadi dan kemudian merunut ke belakng untuk mengetahui factor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kejadian tersebut C. Penelitian experiment Adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat D. Penelitian naturalistic Metode ini sering di sebut dengan metode kualitatof.metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang di gunakan untuk meneliti pada kondisi, objek alamiah E. Policy research Majchrzak (1984) mendefinisikan policy research adalah suatu proses penelitian yang di lakukan pada masalah-masalah sosial yang mendasar F. Action research (penelitian tindakan) Penelitian tindakan merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan metode kerja yang paling efisien sehingga biaya produksi dapat di tekan dan produktifitas lembaga dapat meningkat penelitian tindakan ialah suatu proses yang di lalui oleh perorangan atau kelompok yang menghendaki perunahan dalam situasi tertentu untuk menguji prosedur yang di perkirakan akan menghasilkan perubahan dan setelah sampai pada tahap kesimpulan yang dapat di pertanggungjawabkan melaksanakan prosedur ini G. Penelitian evaluasi Penelitian dapat dinyatakan sebagai evaluasi,sebagai evaluasi berarti hal ini meruoakan bagian dari proses pembuatan keputusan yaitu untuk membandingkan kejadian dan program yang telah di tetapkan H. Penelitian sejarah enurut iisaac (1981) adalah untuk ,merekomstruksi kejadian-kejadian masa la,pau secara sistematis dan objectif sehingga dapat di tetepkan fakta-fakta untuk membuat suatu kesimpulan.
3. Penelitian menurut tingkat Eksplanasinya Tingkat eksplanasi menurut david Kline adalah tingkat penjelasan. Jadi penelitian menurut tingkat ekplanasi adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang di telioti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain. Berdasarkan hal ini penelitian dapat di kelompokkan menjadi Deskriptif,komparatif, dan asosiatif.
a. penelitian deskriptif adalah penelitian yang di lakukan umtuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu varianel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara varianel satu dengan yanf lai.
b. penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat ,membandingkan c. penelitian asosiatif/hubungan merupakan penelitian yang bertujuan mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih 4. Penelitian menurut jenis data dan analisis Penelitian ini di kelompokkan menjadi 3 yaitu : data kualitatif, kuantitatif, dan gabungan keduanya.
Buku sumber :Prof.DR.Sugiono,Metode Penelitian Administrasi (Bandung :Alfabeta 2008) Cet 16 halm. 4-13
Menurut Burhan Bungin Penelitian dikelompokkan menjadi tujuh jenis,yaitu : 1) Penelitian menurut Tujuan a. Penelitian Eksplorasi Dalam penelitian ini masalah yang diteliti adalah permasalahan yang belum pernah dijejaki, belun pernah ditelitit orang lain, begitu pula objek penelitian adalah wilayah yang masih baru untuk hal yang akan diteliti tersebut, sehingga walaupun dalam keadaan yang sangat miskin informasi,atau keadaan yang masih tertutup informasi, peneliti eksplorasi tetap berusaha menmukan atau mengungkap permasalahan yang sedang dibutuhkan atau kan diteliti tersebut. b. Penelitian pengembangan Adalah penelitian yang ditujukan untuk mengembangkan temuan-temuan penelitian atau teori-teori sebelumnya, baik untuk keperluan ilmu murni maupun ilmu terapan dan sebagainya. c. Penelitian Verifikasi
2) Penelitian menurut Pendekatan a. Penelitian Longitudinal Longitudinal adalah penelitian yang memerlukan waktu yang lama serta tenaga dan biaya yang banyak selama penelitian dilakukan, sehingga kebanyakan peneliti menganggap penelitian ini kurang efisien. b. Penelitian Cross-Sectional c. Penelitian Survey d. Penelitian Assesment Dalam penelitian ini, peneliti terlibat dari awal pelaksanaan proyek sampai proyek selesai dilaksanakan.Assesment menggunakan frame of reference,yaitu pedoman tata laksana proyek atau pedoman pelaksanaan proyek, maka kadang assessment dapat digunakan sebagai penelitian kuantitatif. e. Penelitian Evaluatif Secara umum penelitiian ini ingin ,enajwab pertanyaan ;sampai sejauh man proyek telah tercapai sesuai perencanaan yang dilakukan sejak awal. f. Penelitian Aksi(Action Research)
3) Penelitian menurut Tempat a) Penelitian Kepustakaan (Library research) b) Penelitian Laboratorium (Laboratory research) c) Penelitian kancah
4) Penelitian menurut bidang Ilmu 5) Penelitian menurut taraf Penelitian a. Penelitian Deskriptif b. Penelitian Eksplanasi
6) Penelitian menurut Terjadinya Variabel a. Histories b. Ekspos-Fakto c. Eksperimen
Buku sumber : prof.Dr.H.M.Burhan Bungin,Metodolgi Penelitian Kuantitatif:Komunikasi,dan kebijakan Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial lainnya.(Jakarta:Kencana,2005)cet-3 hlm.41-49
Berdasar kegunaannya penelitian dapat dibedakan menjadi murni;dasar(untuk meningkatkan pengetahuan), terapan(untuk mengembangkan pengetahuan praktek), dan evaluasi (untuk dimanfaatkan dalam praktetk tertentu). Berdasarkan pendekatannya,penelitian dibedakan menjadi dua : kualitatif dam kuantitatif. Keduanya berbeda dalam metafisik yang melandasinya, tujuan yang ingin dicapainya,desain yang digunakan,penyajian hasil, dan peran peneliti. Buku sumber :Drs.Ibnu Hajar,Med,Dasar-dasar Metodologi Kuantitatif dalam Pendidikan(Jakarta : Raja Grafindo Persada,1996)hlm 37
SUMBER PUSTAKA : Prof. Dr. Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik (Jakarta : Rineka Cipta,2006)Cet-13 Prof.DR.Sugiono,Metode Penelitian Administrasi (Bandung :Alfabeta 2008) Cet 16 prof.Dr.H.M.Burhan Bungin,Metodolgi Penelitian Kuantitatif:Komunikasi,dan kebijakan Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya.(Jakarta:Kencana,2005)cet-3 Drs.Ibnu Hajar,Med,Dasar-dasar Metodologi Kuantitatif dalam Pendidikan(Jakarta : Raja Grafindo Persada,1996)
Jenis-jenis penelitian dapat di kelompokkn menurut tujuan, pendektan, tingkat eksplanasi analisis dan jenis.
1. penelitian menurut tujun penelitian menurut tujuan dapat di kelompokkan menjadi penelitian murni dan terapan Uma Sekaran dalam bukunya Research Methods for Business (1994) menyatakan bila penelitian di arahkan untuk mendapatkan infomasi yang dapat di gunakan untuk memecahkan masalah, maka penelitian tersebut di namakan penelitian terapan bila penelitian yang di arahkan sekedar untuk memahami masalah organisasi secara mendalam maka hal itu di namakan penelitian dasar atau murni. Gay (1977) menyatakan bahwa sebenarnya sulit untuk membedakan antara penelitian murni dan terapan secara terpisah. Penelitian dasar bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat praktis. Jujun S.Suriya Sumantri (1985) menyatakan bahwa penelitian dasar atau murni adalah penelitian yang bertujuan menemukan pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah di ketahui. 2. Penelitian Menurut Metode
Penelitian menurut metode dapat di kelompokkan menjadi 8 bagian. a. Penelitian Survey Adalah penelitian yang di lakukan pada populasi besar atau kecil tetapi data yang di pelajari adalah data dari sampel yang di ambil dari populasi tersebut sehingga di temukan kejadian-kejadian dan gubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis. b. Penelitian Ex post facto Adalah suatu penelitian yang di lakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui factor-faktor yang dat menyebabkan timbulnya kejadian tersebut. c. Penelitian Exsperimen. Adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. d. Penelitian Naturalistik Metide ini sering di sebut dengan metode kualitatif.metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang di gunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah. e. Policy Recearch Majchrzak (1984) mendefinisikan policy research adalah suatu proses penelitian yang di lakukan pada masalah-masalah social yang mendasar. f. Action Research Penelitian tindakan merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan metode kerja yang paling efisien sehingga biaya produksi dapat di tekan dan produktifitas lembaga dapat meningkat. Penelitian tindakan adalah suatu proses yang di lalui oleh perorangan atau kelompok yang menghendaki perubahan dalam situasi tertentu untuk menguj prosedur yang di perkirakan akan menghasilkan perubahan dan setelah sampai pada tahap kesimpulan yang dapat di pertanggungjawabkan melaksanakan prosedur ini. g. Penelitian Evaluasi Penelitian evaluasi dapat di nyatakan sebagai evaluasi, sebagai evaluasi berarti hal ini merupakan bagian dari proses pembuatan keputusan yaitu untuk membandingkan suatu kejadian dan program yang telah di tetapkan. h. Penelitian Sejarah Menurut Isaac (1981) adalah untuk merekontruksi kejadian-kejadian masa lampau secara sistematis dan objektif sehingga dapat di tetapkan fakta-fakta untuk membuat suatu kesimpulan.
3. Penelitian menurut tingkat Exsplanasinya Tingkat Exsplanasi menurut David Kline adalah tingkat penjelasan. Jadi penelitian menurut tingkat exsplanasi adalah penelitian yang bermaksudmenjelaskan kedudukan variabel-variabel yang di teliti serta hubungan antara suatu variabel dengan variabel yang lain. Berdasarkan hal ini penelitian dapat di kelompokkan menjadi deskriptis,komporatif,dan asosiatif.
a. Penelitian Deskriptif Adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara variabel satu dengan yang lain.
b. Penelitian Komparatif Adalah sesuatu penelitian yang bersifat membandingkan.
c. Penelitian Asosiatif / Hubungan Merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.
4. Penelitian Menurut Jenis Data & Analisis Telah dikemukakan pada pengertian penelitian, bahwa pada dasarnya meneliti itu adalah ingin mendapatkan data yang valid, reliable dan objectif tentang gejala tertentu. Penelitian menurut data dan analisisnya dalam penelitian dapat dikelompokan menjadi 3 hal utamayaitu, data kualitatif, kuantitatif dan gabungan keduanya.
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata,kalimat skema dan gambar. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kuantitatif yang di angkakan.
Buku Sumber : Prof. DR. Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi ( Bandung : Alfabeta, 2008 ) Cet : 16 halm 4-13
Jenis-jenis penelitian dapat di kelompokkn menurut tujuan, pendektan, tingkat eksplanasi analisis dan jenis.
1. penelitian menurut tujun penelitian menurut tujuan dapat di kelompokkan menjadi penelitian murni dan terapan Uma Sekaran dalam bukunya Research Methods for Business (1994) menyatakan bila penelitian di arahkan untuk mendapatkan infomasi yang dapat di gunakan untuk memecahkan masalah, maka penelitian tersebut di namakan penelitian terapan bila penelitian yang di arahkan sekedar untuk memahami masalah organisasi secara mendalam maka hal itu di namakan penelitian dasar atau murni. Gay (1977) menyatakan bahwa sebenarnya sulit untuk membedakan antara penelitian murni dan terapan secara terpisah. Penelitian dasar bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat praktis. Jujun S.Suriya Sumantri (1985) menyatakan bahwa penelitian dasar atau murni adalah penelitian yang bertujuan menemukan pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah di ketahui. 2. Penelitian Menurut Metode
Penelitian menurut metode dapat di kelompokkan menjadi 8 bagian. a. Penelitian Survey Adalah penelitian yang di lakukan pada populasi besar atau kecil tetapi data yang di pelajari adalah data dari sampel yang di ambil dari populasi tersebut sehingga di temukan kejadian-kejadian dan gubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis. b. Penelitian Ex post facto Adalah suatu penelitian yang di lakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui factor-faktor yang dat menyebabkan timbulnya kejadian tersebut. c. Penelitian Exsperimen. Adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. d. Penelitian Naturalistik Metide ini sering di sebut dengan metode kualitatif.metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang di gunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah. e. Policy Recearch Majchrzak (1984) mendefinisikan policy research adalah suatu proses penelitian yang di lakukan pada masalah-masalah social yang mendasar. f. Action Research Penelitian tindakan merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan metode kerja yang paling efisien sehingga biaya produksi dapat di tekan dan produktifitas lembaga dapat meningkat. Penelitian tindakan adalah suatu proses yang di lalui oleh perorangan atau kelompok yang menghendaki perubahan dalam situasi tertentu untuk menguj prosedur yang di perkirakan akan menghasilkan perubahan dan setelah sampai pada tahap kesimpulan yang dapat di pertanggungjawabkan melaksanakan prosedur ini. g. Penelitian Evaluasi Penelitian evaluasi dapat di nyatakan sebagai evaluasi, sebagai evaluasi berarti hal ini merupakan bagian dari proses pembuatan keputusan yaitu untuk membandingkan suatu kejadian dan program yang telah di tetapkan. h. Penelitian Sejarah Menurut Isaac (1981) adalah untuk merekontruksi kejadian-kejadian masa lampau secara sistematis dan objektif sehingga dapat di tetapkan fakta-fakta untuk membuat suatu kesimpulan.
3. Penelitian menurut tingkat Exsplanasinya Tingkat Exsplanasi menurut David Kline adalah tingkat penjelasan. Jadi penelitian menurut tingkat exsplanasi adalah penelitian yang bermaksudmenjelaskan kedudukan variabel-variabel yang di teliti serta hubungan antara suatu variabel dengan variabel yang lain. Berdasarkan hal ini penelitian dapat di kelompokkan menjadi deskriptis,komporatif,dan asosiatif.
a. Penelitian Deskriptif Adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara variabel satu dengan yang lain.
b. Penelitian Komparatif Adalah sesuatu penelitian yang bersifat membandingkan.
c. Penelitian Asosiatif / Hubungan Merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.
4. Penelitian Menurut Jenis Data & Analisis Telah dikemukakan pada pengertian penelitian, bahwa pada dasarnya meneliti itu adalah ingin mendapatkan data yang valid, reliable dan objectif tentang gejala tertentu. Penelitian menurut data dan analisisnya dalam penelitian dapat dikelompokan menjadi 3 hal utamayaitu, data kualitatif, kuantitatif dan gabungan keduanya.
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata,kalimat skema dan gambar. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kuantitatif yang di angkakan.
Buku Sumber : Prof. DR. Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi ( Bandung : Alfabeta, 2008 ) Cet : 16 halm 4-13
NAMA :RIFA RIZKIA BALIATI KELAS :IV B PAI NON REGULER NIM :207011000646 TUGAS :METODE PENELITIAN JENIS-JENIS PENELITIAN Jenis-jenis penelitian secara umum dan pendidikan ditunjukkan pada gambar 1.1 berikut. Berdasarkan gambar tersebut, jenis-jenis penelitian dapat dikelompokkan menurut bidang, tujuan , metode, tingkat, eksplanasi (level of explanation) dan waktu. Menurut bidang, penelitian dapat dibedakan menjadi penelitian akademis, professional dan institusional (gambar 1.2). Dari segi tujuan, penelitian dapat di bedakan menjadi penelitian murni dan terapan. Dari segi metode penelitian dapat di bedakan menjadi: penelitian survey, ekspost facto, eksperimen, naturalitas, polcy, research, evaluation research, action research, sejarah , dan Research and Development (R & D). Dari level of expalantion dapat di bedakan menjadi penelitian deskriptif, komparatif dan asosiatif. Dari segi waktu dapat di bedakan menjadi penelitian erasss sectional dan longitudinal. Selanjutnya Borg Gall (1989) menyatakan: one way to brigde the gap between research and practice in education is to research dan development. Pada umumnya penelitian R&D bersifat longitudinal (beberapa tahap).Untuk penelitian analisis kebutuhan sehingga mampu di hasilkan produk yang bersifat hipotetik sering digunakan metode penelitian dasar (basic reseach). Selanjutnya untuk menguji produk yang masih bersifat hipotetik tersebut, digunakan eksperimen atau action, research. Setelah produk teruji maka dapat diaplikasikan proses pengujian produk dengan eksperimen tersebut, dinamakan penelitian terapan (applied research).
Sumber Buku: PROF. DR. SUGIYONO Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif. Kualitatif dan R&D)Hak cipta c dilindungi undang-undang Cetakan ke 6 November 2008
Salah satu cara untuk membedakan jenis penelitian adalah dengan melihat bagaimana penelitian tersebut memberikan kemudahan terhadap pembuatan keputusan serta bagaimana meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan dan praktek. Dengan kata lain, penelitian dapat di bedakan berdasarkan fungsi atau penggunaannya. Mcmillan dan Schumacher (1989) mengklasifikasikan penelitian berdasarkan fungsinya menjadi tiga macam : dasar atau murni (basic), terapan (applied), dan evaluasi. Perbedaan dari ketiga jenis penelitian tersebut dapat di indentifikasikan melalui adanya perbedaan dalam topic. Tujuan tingkat warna atau generalisasi dari penjelasan serta manfaat yang di harapkan. Untuk lebih memudahkan pemahaman tentang ketiga klasifikasi penelitian tersebut, terlebih dulu kita perlu mendefinisikan kata disiplin dan bidang (field). Disiplin mengacu pada metode atau cara mengorganisasikan pengetahuan dasar misalnya di siplin ilmu sosial, kealaman dan beha vorial. Sedangkan bidang adalah area penelitian, pengetahuan atau praktek yang melibatkan lebih dari satu di siplin.
Sumber Buku: Drs. Ibnu Hadjar, M.Cd.(Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif Dalam Pendidikan).Hak Penerbit pada Pt Grafindo Persada, Jakarta cetakan pertama, juli 1996 hal 25-26
Jenis-jenis penelitian Pendekatan tingkat ekplanasi (level of explanation), dan analis dan jenis data. 1. Penelitian Menurut Tujuan Gay ()1977 menyatakan bahwa sebenarnya sulit untuk membedakan antara penelitian murni (dasar) dan terapan secara terpisah, karena keduanya terletak pada satu garis kontinum. Penelitian dasar bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat praktis. Penelitian dasar pada umumnya dilakukan pada laboratorium yang kondisi terkontrol dengan ketat. Peneletian terapan di lakukan dan tujuan menerapkan, menguji, dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah-masalah praktis.Jadi penelitian murni/dasar berkenaan dengan penemuan dan pengembangan ilmu. Setelah ilmu tersebut digunakan untuk memecahkan masalah, maka penelitian tersebut akan menjadi penelitian terapan. 2. Penelitian menurut metode, dapat dikelompokkan menjadi metode penelitian survey, expost facto, eksperimen, naturalistic, polly research (penelitian kebijakan), action research (penelitian tindakan), evaluasi, dan sejarah.
a. Penelitian Survey Kerlinger (1973) mengemukakan bahwa, penelitian survey adalah penelitian yang di lakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang di pelajari adalah data dari sample yang di ambil dari populasi tersebut, sehingga di temukan kejadian-kejadian relative, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis. b. Penelitian Expast Facto Penelitian Expast Facto adalah suatu penelitian yang di lakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian menuntut kebelakang untuk mengetahui factor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kejadian tersebut. Penelitian ini menggunakan logika dasar yang sama dengan penelitian ekperimen yaitu jika x maka y hanya saja dalam penelitian ini tidak hanya manipulasi langdung terhadap variabel independen c. Penelitian Ekperimen Penelitian dengan pendekatan ekperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat.
d. Penelitian Naturalistik Metode penelitian ini sering disebut dengan metode kualitatif, metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah. (Sebagailawannya dalah ekperimen) dimana penelitian adalah sebagai instrument kuno, teknik pengumpulan data di lakukan secara triangulasi (gabungan) analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. e. Polly Research (penelitian kebijaksanaan) Majchrzak (1984)mendefinisikan polcy research adalah suatu proses penelitian yang dilakukan pada, atau analisis terhadap masalah-masalah sosial yang msndasar, sehingga temuannya dapat di rekomendasikan kepada pembuat keputusan untuk bertindak secara praktis dalam menyelesaikan masalah.
f. Action Research (Penelitian tindakan) Penelitian tindakan merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan metode kerja yang paling efisien, sehingga biaya produksi dapat di tekan dan produktivitas lembaga dapat meningkat. Penelitian melibatkan peneliti dan karyawan untuk mengkaji bersama-sama tentang kelemahan dan kebaikan prosedur kerja, metode kerja, dan alat-alat kerja yang digunakan selama ini dan selanjutnya mendapatkan metode kerja baru yang di pandang paling efisien. Metode kerja baru tersebut selanjutnya dicobakan, di evaluasi secara terus-menerus dalam pelaksanaannya, sehingga sampai ditemukan metode yang paling efisien untuk di laksanakan. g. Penelitian Evaluasi Dalam hal khusus, penelitian evaluasi dapat dinyatakan sebagai evaluasi, tetapi dalam hal lain juga dapat dinyatakan sebagai penelitian. Sebagai evaluasi berarti hal ini merupakan bagian dari proses pembuatan keputusan, yaitu untuk menbandingkan suatu kejadian, kegiatan dan produk dengan standard an program yang telah di tetapkan. Evaluasi sebagai penelitian berarti akan berfungsi untuk menjelaskan fenomena. h. Penelitian sejarah Tujuan penelitian sejarah menurut saac (1981)adalah untuk merekontruksi kejadian-kejadian masa lampau secara systemmatis dan obyektif, melalui pengumpulan, evaluasi, verifikasi, dan sintesa dapat di peroleh, sehingga dapat di tetapkan fakta-fakta untuk menbuat suatu kesimpulan. 3. Penelitian Menurut Tingkat Ekplanasinya Tingkat ekplanasi menurut David Klinie (Level of explanation)adalah tingkat penjelasan dari penelitian menurut tingkat explanasi dalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang di teliti serta hubungan antara satu variabel dengan varibel yang lain a. Penelitian Deskriptif Penelitian Deskriftif adalah penelitian yang di lakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen)tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel yang lain.
b. Penelitian Komparatif Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Di sini variabelnya masih masa dengan penelitian variabel mandiri tetapi untuk sample yang lebih dari satu, atau dalam waktu yang berbeda. c. Penelitian Asosiatif/hubungan Penelitian Asosiatif merupakan penelitian yang bertunuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini mempunyai tingkatan yang tertinggi bila di bandingkan dengan penelitian deskriptif dan komparatif. 4. Penelitian Menurut Jenis Data dan Analisis Seperti telah di kemukakan pada pengertian penelitian bahwa pada dasarnya meneliti itu adalah ingin mendapatkan data yang valid reliable dan obyektif tentang gejala tertentu (variabel tertentu). Jenis data dan analisisnya dalam penelitian dapat kelompokkan menjadi tiga hal utama yaitu data kualitatif, kuantitatif dan gabungan keduanya Data kuantitatif adalah data yang berbentuk kata, kalmia, skema dan gambar. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang di angkakan.
C. Macam-Macam Data Penelitian Macam-macam data yang di kemukakan berikut, di peroleh dengan instrument yang menggunakan skala nominal, ordinal, interval, dan ratio. Data kuantitatif di bagi menjadi dua yaitu data diskrit/nominal dan data kontinum. Data nominal adalah data yang hanya dapat di golong-golongkan secara terpisah, secara diskrit atau kategori. Data kontinum adalah data yang bervariasi menurut tingkatan dan ini di peroleh dari hasil pengukuran. Data ini di bagi menjadi data ordinal, data interval, dan data ratio. Data ordinal adalah data yang berbentuk rangking atau peringkat. Data interval adalah data yang jaraknya sama tetapi tidak mempunyai nilai nol (0) absolut /mutlak .
D. Proses Penelitian Penelitian kuantitatif didasarkan pada paradikma positivisme yang bersifat logico-hypotheco-verifikatif dengan berlandaskan pada asumsi mengenai obyek empiris (juju suriasumantri 1978). Asumsi pertama bahwa obyek/fenomena dapat diklasifikasikan menurut sifat, jenis, struktur, bentuk, warna dan sebagainya. Asumsi ilmu yang kedua adalah determinisme (hubungan sebab akibat).Asumsi ini yang menyatakan bahwa sitiap gejala ada yang menyebabkan.Perusahaan bisa bangkrut karena ada yang menyebabkan, nilai rupiah bisa jatuh karena ada yang menyebabkan, orang malas kerja karena ada yangmenyebabkan. Asumsi ilmu yang ketiga adalah bahwa suatu gejala tidak akan mengalami perubahan dalam waktu tertentu. Kalau gejala yang diteiti itu berubah terus maka akan sulit untuk dipelajari.
Sumber Buku:PROF.DR.SUGIYONO METODE PENELITIAN ADMNISTRASI Hak cipta c dilindungi undang-undang Edisi Revisi dilengkapi dengan metode R&D Cetakan ke 16 April 2008 Hal 4-17
NAMA :RIFA RIZKIA BALIATI KELAS :IV B PAI NON REGULER NIM :207011000646 TUGAS :METODELOGI PENELITIAN KE YANG KE 3
JENIS-JENISDESAIN KUANTITATIF Berdasarkan desainnya, penelitian kuantitatif dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis: deskriptif, eksperimental,dan ex past facto. Masing-masing desain tersebut cocok untuk jenis pertanyaan penelitian atau masalah tertentu, tetapi tidak untuk yang lain. Berikut ini akan diulas secara singkat masing-masing jenis tersebut, dengan penekanan pada konsep dasar masing-masing jenis tersebut. Ulasan lebih mendalam akan dibahas pada bagian kedua dari buku ini (bab 8 dan 9) Desain Deskriptif Jenis desain penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendapatkan deskriptif tentang suatu kenyataan atau menguji hubungan antar kenyataan yang telah ada atau lebih terjadi pada subyek. 1. Desain deskriptif sederhana Biasanya cukup disebut deskriptif saja, dimaksudkan untuk mendapatkan informasi tentang karakter suatu kenyataan sebagaimana adanya. 2. Desain deskriptif korelasional Sebagaimana deskriptif sederhana, desain itu juga menyelidiki kenyataan yang telah terjadi sebagaimana adanya, tanpa ada manipulasi perlakuan atau subyek. Fokus yang menjadi perhatian dari desain ini adalah pengukuran terhadap antara dua fenomena atau lebih.Adanya dua macam korelasi, yaitu positif dan negative (kenyataan) diikuti secara konsisten oleh penyebaran skor pada variabel yang lain dengan arah yang sama, yakni skor tinggi pada satu variabel diikuti oleh skor tinggi pada variabel lain sedang skor rendah diikuti pila oleh skor rendah. 3.Desain deskriptif diferensial Desain ini digunakan untuk menyelidiki perbedaan suatu kenyataan yang terjadi pada dua kelompok berbeda. Bentuk paling sederhana dari desain jenis ini adalah penyelidikan yang memusatkan pada perbedaan antara kinerja (performance) antara dua kelompok dalam suatu variabel terikat (kenyataan yang dibandingkan). Desain Eksperimental Dalam desain eksperimental, peneliti melakukan manipulasi terhadap perlakuan (treatment) yang diberikan kepada subyek. Peneliti melakukan control terhadap apa yang akan dialami oleh subyek dengan cara memberi atau tidak memberi kondisi atau perlakuan tertentu secara sistematis. 1. Desain Eksperimental Sejati Desain eksperimental sejati dan semua sama-sama menggunakan kelompok berbeda untuk mendapatkan perlakuan yang berbeda.Perbedaan utama antara kedua macam desain eksperimental tersebut adalah dalam hal penugasan/penempatan (assignment) individu subyek ke dalam kelompok yang akan dibandingkan. 2. Eksperimental Semu Tidak seperti dalam desain eksperimental se jati, penemuan subyek ke dalam kelompok yang dibandingkan dalam desain eksperimental semu tidak dilakukan swcara acak. Individu subyek sudah berada dalam kelompok yang akan dibandingkan sebelum adanya penelitian yang tidak dimaksudkan untuk tujuan eksperimental. Mereka diorganisasikan dalam kelompoknya untuk tujuan lain, misalnya siswa yang berada dalam kelas atau sekolah biasa. 3. Desain eksperimental subyek tunggal Berbeda dengan kedua desain tersebut di atas, desain eksperimental subyak tunggal tidak membandingkan hasil subyek dari kelompok yang berbeda. Alih-alih desain ini hanya menggunakan satu kelompok (biasanya hanya kecil) atau individu subyak yang sama. Mereka diberi perlakuan yang berbeda dalam waktu yang berbeda. Tahap pertama, subyek diberi perlakuan seperti biasanya. Peneliti melakukan pengamatan yang seksama terhadap apa yang terjadi pada subyek dan melakukan pengukuran terhadap hasil perlakuan tersebut. Kemudian, pada tahap kedua, subyek diberi perlakuan eksperimental dan menjaga kestabilan kondisi subyek dengan cara menjaga agar tidak ada factor yang berbeda yang mungkin dapt mempengaruhi hasilnya. 4.Desain eksperimental perlakuan tunggal Tidak seperti ketiga desain, desain eksperimental perlakuan tunggal tidak memenipulasi perlakuan yang diberikan. Alih-alih peneliti memberikan perlakuan yang sama terhadap kelompok subyek yang berbeda. Pengelompokkan individu subyek tidak dilakukan secara acak, tetapi didasarkan pada perbedaan faktor yang menjadi focus penyelidikan, miisalnya bakat akademik (verbal, numerikal ) dan kemandirian (independent, dependen). Tujuan dari desain ini adalah untuk menyelidiki apakah suatu perlakuan eksperimental mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap kelompok yang berbeda. Desain Ex Post Facto Desain ini digunakan untuk menjaga kemungkinan adanya hubungan kausal (sebab-akibat) antara variabel yang tidak dapat dimanipulasi oleh peneliti menbandingkan dua kelompok subyek atau lebih yang relative sama kecuali dalam faktor tertentu yang menjadi fokus dari penyelidikan. Berbeda dari desain eksperimental, di mana apa yang telah terjadi pada subyek telah dimanipulasi oleh peneliti, desain ex post facto mempokuskan penyelidikannya pada apa yang telah terjadi pada subyek.
Sumber Buku : Drs. Ibnu Hadjar, M.Ed Dasar-dasar Metodelogi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan Hal:111-120
RAGAM PENELITIAN KUANTITATIF Ragam jenis penelitian, dapat dilakukan dengan mudah apabila sudah diketahui dari segi mana peneliti menggolongkan penelitian tersebut. Para ahli umunya membuat ragam penelitian sosial seperti yamg di gambarkan dalam table 3. Suatu hal yang tidak boleh di lupakan bahwa ragam penelitian ini dirancang sebesar mungkin guna menghindari terjadinya tumpang-tindih antara ragam satu dengan lainnya. Sebab kalu hal tersebut terjadi, maka akan membingungkan orang dalam membedakan ragam satu dengan lainnya, terutama oleh peneliti-peneliti pemula. Walau demikian, kategorisasi tersebut tidak harus mutlak diiikuti karena biarpun hal ini telah diupayakan pemilihan sedemikian rupa, tetapi pada aplikasinya penggabungan satu-dua ragam penelitian memungkunkan dilakukan untuk mempaskan satu model penelitian dengan masalah yang dihadapinya. Ragam Menurut Tujuan Penelitian Eksplorasi Penelitian semacam ini dinamakan penelitian eksploratif karena masalahyang diteliti adalah permasalahan yang belum pernah dijejaki, belum pernah diteliti orang lain, begitu pula objek penelitian adalah wilayah yang masih baru untuk hal yang akan diteliti tersebut, sehingga walaupun dalam keadaan yang sangat miskin informasi, atau keadaan yang masih “ tertutup” informasi, peneliti eksplorasi tetap berusaha menemukan atau mengungkap permasalahan yang sedang dibutuhkan atau akan diteliti tersebut. Penelitian Pengembangan Penelitian pengembangan adalah penelitian yang ditujukan untuk mengembangkan temuan-temuan penelitian atau teori-teori sebelumnya, baik untuk keperluan ilmu murni maupun ilmu terapan dan sebagainya. Misalnya, pada penelitian sebelumnya telah ditemukan, ada pengaruh antara variabel politik terhadap variabel moneter, maka perlu dikembangkan untuk memahami apakah variabel moneter ini dipengaruhi oleh variabel politik secara merata di setiap Negara, atau pada Negara-negara dengan karakteristik tertentu saja, dan sebagainya. Penelitian semacam ini dinamakan dengan penelitian pengembangan. Penelitian Verifikasi Yang dimaksud dengan penelitian variabel dalam penelitian kuantitatif adalah umpamanya beberapa waktu yang lalu telah dilakukan penelitian tentang hubungan antara perilaku sadisme di masyarakat dan penayangan berita, dan gam,bar-gambar kekerasan di media televise.Kemudian pada tahun ini orang lain melakukan penelitian tentang masalah yang sama pada tempat atau wilayahyang sama pula dengan maksud untuk memverifikasi kebenaran hasil penelitian sebelumnya, maka penelitian dengan maksud seperti penelitian terakhir itu disebut penelitian verifikasi. Penelitian verifikasi dalam konsep kuantitatif ini berbeda dengan penelitian verifikasi dalam pengertian kuantitatif di mana perbedaan utamanya adalah pada bagaimana data dan teori digunakan oleh peneliti.
Buku Sumber :Prof. Dr. H. M. Burhan Bungin, S.sos., M.si. Metodelogi Penelitian Kuantitaf: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya,Cetakan k-3, januari 2008, Cetakan ke-2.Mei 2006,Cetakan ke-1,Maret 2005
LINA SETYANINGSIH IV B/Non reguler 207011000392 TUGAS III Masalah penelitian bab II
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Motivasi
Motivasi berasal dari kata Latin “movere” yang berarti dorongan atau menggerakkan. “Motivasi sangat diperlukan dalam pelaksanaan aktivitas manusia karena motvasi merupakan hal yang dapat menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia supaya mau bekerja giat dan antusias untuk mencapai hasil yang optimal” (Malayu S.P Hasibuan, 2001:141).
Menurut G.R. Terry yang diterjemahkan oleh J Smith D.F.M (2003:130), “Motivasi dapat diartikan sebagai suatu usaha agar seseorang dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan semangat karena ada tujuan yang ingin dicapai”. Manusia mempunyai motivasi yang berbeda tergantung dari banyaknya faktor seperti kepribadian, ambisi, pendidikan dan usia. Motivasi adalah suatu perubahan energi didalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif atau perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Mc. Donald dalam Oemar Hamalik, 2003 : 106).
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000 : 114) motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang itu berbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik, karena seseorang mempunyai tujuan tertentu dari aktivitasnya, maka seseorang mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapainya dengan segala upaya yang dapat dia lakukan untuk mencapainya. Seseorang dikatakan berhasil dalam belajar apabila didalam dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar, sebab tanpa mengerti apa yang akan dipelajari dan tidak memahami mengapa hal tersebut perlu dipelajari, maka kegiatan belajar mengajar sulit untuk mencapai keberhasilan. Keinginan atau dorongan inilah yang disebut sebagai motivasi.
Dengan motivasi orang akan terdorong untuk bekerja mencapai sasaran Dan tujuannya karena yakin dan sadar akan kebaikan, kepentingan dan manfaatnya. Bagi siswa motivasi ini sangat penting karena dapat menggerakkan perilaku siswa kearah yang positif sehingga mampu menghadapi segala tuntutan, kesulitan serta menanggung resiko dalam belajar.
Dalam kaitannya dengan belajar, motivasi sangat erat hubungannya dengan kebutuhan aktualisasi diri sehingga motivasi paling besar pengaruhnya pada kegiatan belajar siswa yang bertujuan untuk mencapai prestasi tinggi.Apabila tidak ada motivasi belajar dalam diri siswa, maka akan menimbulkan rasa malas untuk belajar baik dalam mengikuti proses belajar mengajar maupun mengerjakan tugas-tugas individu dari guru. Orang yang mempunyai motivasi yang tinggi dalam belajar maka akan timbul minat yang besar dalam mengerjakan tugas, membangun sikap dan kebiasaan belajar yang sehat melalui penyusunan jadual belajar dan melaksanakannya dengan tekun. Indikator dari motivasi, yaitu: 1. Cita-cita. Cita-cita adalah sesuatu target yang ingin dicapai. Target ini diartikan sebagai tujuan yang ditetapkan dalam suatu kegiatan yang mengandung makna bagi seseorang. Munculnya cita-cita seseorang disertai dengan perkembangan akar, moral kemauan, bahasa dan nilai-nilai kehidupan yang juga menimbulkan adanya perkembangan kepribadian. 2. Kemampuan belajar. Setiap siswa memiliki kemampuan belajar yang berbeda. Hal ini diukur melalui taraf perkembangan berpikir siswa, dimana siswa yang taraf perkembangan berpikirnya konkrit tidak sama dengan siswa yang sudah sampai pada taraf perkembangan berpikir rasional. Siswa yang merasa dirinya memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu, maka akan mendorong dirinya berbuat sesuatu untuk dapat mewujudkan tujuan yang ingin diperolehnya dan sebaliknya yang merasa tidak mampu akan merasa malas untuk berbuat sesuatu. 3. Kondisi siswa. Kondisi siswa dapat diketahui dari kondisi fisik dan kondisi psikologis,karena siswa adalah makluk yang terdiri dari kesatuan psikofisik. Kondisi fisik siswa lebih cepat diketahui daripad kondisi psikologis. Hal ini dikarenakan kondisi fisik lebih jelas menunjukkan gejalanya daripada kondisi psikologis. 4. Kondisi lingkungan. Kondisi lingkungan merupakan unsur yang datang dari luar diri siswa yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Lingkungan fisik sekolah, sarana dan prasarana perlu ditata dan dikelola agar dapat menyenangkan dan membuat siswa merasa nyaman untukbelajar. Kebutuhan emosional psikologis juga perlu mendapat perhatian, misalnya kebutuhan rasa aman,interprestasi, dihargai, diakui yang harus dipenuhi agar motivasi belajar timbul dan dapat dipertahankan. 5. Unsur-unsur dinamis dalam belajar. Unsur-unsur dinamis adalah unsur-unsur yang keberadaannya didalam proses belajar tidak stabil, kadang-kadang kuat, kadang-kadang lemah dan bahkan hilang sama sekali misalnya gairah belajar, emosi siswa dan lain-lain. Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan, dan pikiran yang mengalami perubahan selama prosesbelajar , kadang-kadang kuat atau lemah. 6. Upaya guru membelajarkan siswa. Upaya guru membelajarkan siswa adalah usaha guru dalam mempersiapkan diri untuk membelajarkan siswa mulai dari penguasaan materi, cara menyampaikannya, menarik perhatian siswa dan mengevaluasi hasil belajar siswa. Bila upaya guru hanya sekedar mengajar, artinya keberhasilan guru yang menjadi titik tolak, besar kemungkinan siswa tidak tertarik untuk belajar sehingga motivasi belajar siswa menjadi melemah atau hilang (Max Darsono, 2000:65 ; Dimyati dan Mudjiono, 1994:90-92).
Motivasi mempunyai fungsi yang sangat penting dalam belajar siswa, karena motivasi akan menentukan intensitas usaha belajar yang dilakukan oleh siswa. Hawley (Yusuf, 2003 : 14) menyatakan bahwa para siswa yang memiliki motivasi yang tinggi, belajarnya lebih baik dibandingkan dengan para siswa yang memiliki motivasi rendah. Hal ini berarti siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan tekun dalam belajar dan terus belajar secara kontinyu tanpa mengenal putus asa serta dapat mengesampingkan hal-hal yang dapat mengganggu kegiatan belajar.
Menurut Sardiman (2004:83) fungsi motivasi adalah : 1. Mendorong manusia untuk berbuat. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. 2. Menentukan arah perbuatan, yaitu ke arah tujuan yang hendak dicapai, dengan demikian motivasi dapat memberi arah dan kegiatan yang harus dikerjakansesuai dengan rumusan tujuannya. 3. Menyeleksi perbuatan, yaitu menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. ]
Dari pendapat di atas sangat jelas bahwa motivasi sangat penting dalam proses belajar mengajar, karena motivasi dapat mendorong siswa untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar tersebut diperlukan suatu upaya yang dapat meningkatkanmotivasi siswa, sehingga siswa yang bersangkutan dapat mencapai hasil belajar yang optimal.
Jenis- jenismotivasi belajar, menurut Sardiman AM (2001: 88-90) motivasi dibagi menjadi dua tipe atau kelompok yaitu intrinsic dan ekstrinsik : 1. Motivasi intrinsik Motivasi intrinsik merupakan motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Contohnya seseorang yang senang membaca tidak usah disuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin membaca buku-buku untuk dibacanya. 2. Motivasi ekstrinsik Motivasi ekstrinsik merupakan motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Contohnya seseorang itu belajar, karena tahu besok pagi ada ujian dengan harapan akan mendapatkan nilai baik, atau agar mendapatkan hadiah. Jadi kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya, tidak secara langsung bergayut dengan esensi apa yang dilakukannya itu.
Pentingnya motivasi bagi siswa menurut Diimyati dan Mudjiono, (1994: 79) adalah : a. Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil akhir belajar. b. Menginformasikan tentang usaha belajar, bila dibanding dengan teman sebaya sebagai ilustrasi, terbukti kegiatan usahanya belum memadai, maka ia berusaha setekun mungkin agar berhasil. c. Mengarahkan kegiatan belajar, mengetahui bahwa dirinya belum belajar secara efektif, maka ia mengubah perilaku belajarnya. d. Membesarkan semangat belajar. e. Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja.
Gejala kurang motivasi belajar akan dimanifestasikan, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam tingkah laku. Beberapa ciri tingkah laku yang berhubungan dengan rendahnya motivasi belajar: a. Malas melakukan tugas kegiatan belajar, seperti malas mengerjakan PR, malas dalam membaca, dan lain-lain. b. Bersikap acuh tak acuh, menentang dansebagainya c. Menunjukkan hasil belajar yang rendah dibawah nilai rata-rata yang dicapai kelompoknya/kelas. d. Menunjukkkan tingkah laku sering membolos, tidak mengerjakan tugas yang diberikan dan sebagainya. e. Menunjukkan gejala emosional yang tidak wajar seperti pemarah, mudah tersinggung Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000 : 117) yang tergolong bentuk Motivasi belajar ekstrinsik antara lain: a. Belajar demi memenuhi kewajiban. b. Belajar demi menghindari hukuman yang diancam. c. Belajar demi memperoleh hadiah material yang dijanjikan. d. Belajar demi meningkatkan gengsi sosial. e. Belajar demi tuntutan jabatan yang ingin dipegang atau demi memenuhi persyaratan kenaikan jenjang. f. Belajar demi memperoleh pujian dari orang yang penting.
Sedangkan yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah bentuk motivasi yang di dalam aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar . Yang tergolong dalam motivasi intrinsik adalah: a. Belajar karena ingin mengetahui seluk-beluk masalah selengkap-lengkapnya. b. Belajar karena ingin menjadi orang terdidik atau menjadi ahli bidang studi pada penghayatan kebutuhan dan siswa berdaya upaya melui kegiatan belajar untuk memenuhi kebutuhan ini hanya dapat dipenuhi dengan belajar giat. Motivasi sangat penting untuk mencapai keberhasilan siswa dalam belajar.Motivasi belajar merupakan motor penggerak yang mengaktifkan siswa untuk melibatkan diri (Winkel, 2004 : 186). Motivasi yang kuat akan membuat siswa sanggup bekerja keras untuk mencapai sesuatu yang menjadi tujuannya, dan motivasi itu muncul karena dorongan adanya kebutuhan.
Menurut Sardiman(2001:90) beberapa cara menumbuhkan motivasi belajar di sekolah adalah dengan: a. Memberikan angka sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. b. Hadiah c. Persaingan / kompetisi baik individu maupun kelompok. d. Ego-invoicement, sebagai tantangan untuk mempertaruhkan harga diri. e. Memberi ulangan f. Mengetahui hasil g. Pujian h. Hukuman i. Hasrat untuk belajar j. Minat k. Tujuan yang diakui
2.2 Disiplin
Disiplin bagi peserta didik adalah hal yang rumit dipelajari sebab merupakan hal yang kompleks dan banyak kaitannya, yaitu terkait dengan pengetahuan, sikap dan perilaku. Masalah disiplin yang dibahas dalam penelitian ini adalah disiplin yang dilakukan oleh para siswa dalam kegiatan belajarnya baik di rumah maupun di sekolah. Untuk lebih memahami tentang disiplin belajar terlebih dahulu akan dikemukakan pengertian disiplin menurut beberapa ahli. 1. Menurut Ekosiswoyo dan Rachman (2000:97), disiplin hakikatnya adalah pernyataan sikap mental individu maupun masyarakat yang mencerminkan rasa ketaatan, kepatuhan, yang didukung oleh kesadaran untuk menunaikan tugas dan kewajiban dalam rangka pencapaian tujuan. 2. Menurut Arikunto (1990:114), di dalam pembicaraan disiplin dikenal dua istilah yang pengertiannya hampir sama tetapi pembentukannya secara berurutan. Kedua istilah itu adalah disiplin dan ketertiban, ada juga yang menggunakan istilah siasat dan ketertiban. Ketertiban menunjuk pada kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan dan tata tertib karena didorong oleh sesuatu dari luar misalnya karena ingin mendapat pujian dari atasan. Selanjutnya pengertian disiplin atau siasat menunjuk pada kepatuhan seseorang dalam mengikuti tata tertib karena didorong kesadaran yang ada pada kata hatinya. Itulah sebabnya biasanya ketertiban itu terjadi dahulu, kemudian berkembang menjadi siasat. 3. Menurut Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) (1997:11), makna kata disiplin dapat dipahami dalam kaitannya dengan latihan yang memperkuat, koreksi dan sanksi, kendali atau terciptanya ketertiban dan keteraturan dan sistem aturan tata laku.
Selanjutnya akan diuraikan pendapat para ahli tentang pengertian belajar. 1. Menurut W. S. Winkel (dalam Max Darsono, 2000:4), belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,keterampilan dan nilai sikap. 2. Sedangkan menurut Slameto (2003:2), belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Dari seluruh pengertian antara disiplin dan belajar, dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud disiplin belajar dalam penelitian ini adalah pernyataan sikap dan perbuatan siswa dalam melaksanakan kewajiban belajar secara sadar dengan cara menaati peraturan yang ada di lingkungan sekolah maupun di rumah. Berdisiplin sangat penting bagi setiap siswa. Berdisiplin akan membuat seorang siswa memiliki kecakapan mengenai cara belajar yang baik, juga merupakan suatu proses ke arah pembentukan watak yang baik.
Fungsi disiplin menurut Tulus Tu’u (2004:38) adalah: 1. Menata kehidupan bersama Disiplin berguna untuk menyadarkan seseorang bahwa dirinya perlu menghargai orang lain dengan cara menaati dan mematuhi peraturan yang berlaku, sehingga tidak akan merugikan pihak lain dan hubungan dengan sesama menjadi baik dan lancar. 2. Membangun kepribadian Pertumbuhan kepribadian seseorang biasanya dipengaruhi oleh factor lingkungan. Disiplin yang diterapkan di masing-masing lingkungan tersebut memberi dampak bagi pertumbuhan kepribadian yang baik. Oleh karena itu,dengan disiplin seseorang akan terbiasa mengikuti , mematuhi aturan yang berlaku dan kebiasaan itu lama kelamaan masuk ke dalam dirinya serta berperan dalam membangun kepribadian yang baik. 3. Melatih kepribadian Sikap, perilaku dan pola kehidupan yang baik dan berdisiplin terbentuk melalui latihan. Demikian juga dengan kepribadian yang tertib, teratur dan patuh perlu dibiasakan dan dilatih. 4. Pemaksaan Disiplin dapat terjadi karena adanya penaksaan dan tekanan dari luar, misalnya ketika seorang siswa yang kurang disiplin masuk ke satu sekolah yang berdisiplin baik, terpaksa harus mematuhi tata tertib yang ada di sekolah tersebut. 5. Hukuman Tata tertib biasanya berisi hal-hal positif dan sanksi atau hukuman bagi yang melanggar tata tertib tersebut. 6. Menciptakan lingkungan yang kondusif Disiplin sekolah berfungsi mendukung terlaksananya proses dan kegiatan pendidikan agar berjalan lancar dan memberi pengaruh bagi terciptanya sekolah sebagai lingkungan pendidikan yang kondusif bagi kegiatan pembelajaran.
Menurut Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) (1997:15), disiplin dapat terjadi dengan cara: 1. Disiplin tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan harus ditumbuhkan dikembangkan dan diterapkan dalam semua aspek menerapkan sanksi serta dengan bentuk ganjaran dan hukuman. 2. Disiplin seseorang adalah produk sosialisasi sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya, terutama lingkungan sosial. Oleh karena itu, pembentukan disiplin tunduk pada kaidah-kaidah proses belajar. 3. Dalam membentuk disiplin, ada pihak yang memiliki kekuasaan lebih besar,sehingga mampu mempengaruhi tingkah laku pihak lain ke arah tingkah laku yang diinginkannya. Sebaliknya, pihak lain memiliki ketergantungan pada pihak pertama, sehingga ia bisa menerima apa yang diajarkan kepadanya.
Terdapat beberapa faktor atau sumber yang dapat menyebabkan timbulnya masalah-masalah yang dapat mengganggu terpeliharanya disiplin. Menurut Ekosiswoyo dan Rachman (2000:100-105), contoh-contoh sumber pelanggaran disiplin antara lain: Dari sekolah, contohnya: 1. Tipe kepemimpinan guru atau sekolah yang otoriter yang senantiasa mendiktekan kehendaknya tanpa memperhatikan kedaulatan siswa. Perbuatan seperti itu mengakibatkan siswa menjadi berpura-pura patuh, apatis atau sebaliknya. Hal itu akan menjadikan siswa agresif, yaitu ingin berontak terhadap kekangan dan perlakuan yang tidak manusiawi yang mereka terima. 2. Guru yang membiarkan siswa berbuat salah, lebih mementingkan mata pelajaran daripada siswanya. 4. Lingkungan sekolah seperti: hari-hari pertama dan hari-hari akhir sekolah(akan libur atau sesudah libur), pergantian pelajaran, pergantian guru, jadwal yang kaku atau jadwal aktivitas sekolah yang kurang cermat, suasana yang gaduh, dll Dari keluarga, contohnya: 1. Lingkungan rumah atau keluarga, seperti kurang perhatian, ketidak teraturan,pertengkaran,dll 2. Lingkungan atau situasi tempat tinggal, seperti lingkungan kriminal,lingkungan bising, dan lingkungan minuman keras.
Menurut Arikunto (1990:137) macam-macam disiplin ditunjukkan dengan tiga perilaku yaitu: a) perilaku kedisiplinan di dalam kelas, b) perilaku kedisiplinan di luar kelas di lingkungan sekolah, dan c) perilaku kedisiplinan di rumah.
Sedangkan Sofchah Sulistyowati (2001:3) menyebutkan agar seorang pelajar dapat belajar dengan baik ia harus bersikap disiplin, terutama disiplindalam hal-hal sebagai berikut: 1. Disiplin dalam menepati jadwal belajar. 2. Disiplin dalam mengatasi semua godaan yang akan menunda-nunda waktu belajar. 3. Disiplin terhadap diri sendiri untuk dapat menumbuhkan kemauan dan semangat belajar baik di sekolah seperti menaati tata tertib, maupun disiplin di rumah seperti teratur dalam belajar. 5. Disiplin dalam menjaga kondisi fisik agar selalu sehat dan fit dengan cara makan yang teratur dan bergizi serta berolahraga secara teratur.
Dari beberapa macam disiplin menurut pendapat para ahli di atas, berikut diambil indikator yang dapat menunjang disiplin belajar, yaitu: 1. Menaati tata tertib sekolah. 2. Perilaku kedisiplinan di dalam kelas. 3. Disiplin dalam menepati jadwal belajar. 4. Belajar secara teratur.
2.3 Prestasi Belajar.
Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar diperlukan adanya evaluasi yang nantinya akan dijadikan sebagai tolok ukur maksimal yang telah dicapai siswa setelah melakukan kegiatan belajar selama waktu yang telah ditentukan. Apabila pemberian materi telah dirasa cukup, guru dapat melakukan tes yang hasilnya akan digunakan sebagai ukuran dari prestasi belajar yang bukan hanya terdiri dari nilai mata pelajaran saja tetapi juga mencakup nilai tingkah laku siswa selama berlangsungnya proses belajar mengajar. Prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu.” Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru” (Tulus Tu`u, 2004:75).
Dari pengertian diatas dapat dipahami bahwa prestasi belajar adalah hasil kemampuan seseorang pada bidang tertentu dalam mencapai tingkat kedewasaan yang langsung dapat diukur dengan tes. Penilaian dapat berupa angka atau huruf. Keberhasilan siswa dalam mencapai prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu tingkat kecerdasan yang baik, pelajaran sesuai dengan bakat yang dimiliki, ada minat dan perhatian yang tinggi dalam pembelajaran, motivasi yang baik dalam belajar, cara belajar yang baik dan strategi pembelajaran yang dikembangkan guru. Suasana keluarga yang mendorong anak untuk maju, selain itu lingkungan sekolah yang tertib, teratur dan disiplin merupakan pendorong dalam proses pencapaian prestasi belajar (Tulus Tu`u, 2004: 81).
Menurut Merson U. Sangalang yang dikutip oleh Tulus Tu’u (2004:78) ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam mencapai hasil belajar yang baik, antara lain: 1. Faktor kecerdasan. Tinggi rendahnya kecerdasan yang dimiliki siswa sangat menentukan keberhasilannya mencapai prestasi belajar, termasuk prestasi-prestasi lain yang ada pada dirinya. 2. Faktor bakat. Bakat-bakat yang dimiliki siswa apabila diberi kesempatan untuk dikembangkan dalam pembelajaran akan dapat mencapai prestasi belajar yang diharapkan. 3. Faktor minat dan perhatian. Minat adalah kecenderungan yang besar terhadap sesuatu. Perhatian adalah melihat dan mendengar dengan baik serta teliti terhadap sesuatu. Apabila siswa menaruh minat pada satu pelajaran tertentu biasanya cenderung untuk memperhatikannya dengan baik. Minat dan perhatian yang tinggi pada mata pelajaran akan memberi dampak yang baik bagi prestasi belajar siswa. 4. Faktor motif. Motif selalu selalu mendasari dan mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Apabila dalam belajar, siswa mempunyai motif yang baik dan kuat, hal ini akan memperbesar usaha dan kegiatannya mencapai prestasi yang tinggi. 5. Faktor cara belajar. Keberhasilan belajar siswa dipengaruhi oleh cara belajar siswa. Cara belajar yang efisien memungkinkan mencapai prestasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan cara belajar yang tidak efektif. 6. Faktor lingkungan keluarga. Keluarga merupakan salah satu potensi yang besar dan positif memberi pengaruh pada prestasi siswa. Terutama dalam hal mendorong, memberi semangat, dan memberi teladan yang baik kepada anaknya. 7. Faktor sekolah. Sekolah merupakan faktor pendidikan yang sudah terstruktur, memiliki sistem, dan organisasi yang baik bagi penanaman nilai-nilai etika, moral,mental, spiritual, disiplin dan ilmu pengetahuan (Tulus Tu’u, 2004:78).
Pencapaian prestasi belajar yang baik tidak hanya diperoleh dari tingkat kecerdasan siswa saja, tetapi juga didukung oleh lingkungan keluarga dan sekolah dimana guru dan alat belajar dijadikan sebagai sumber belajar bagi kelancaran proses belajar mengajar. Keberhasilan siswa dalam mencapai prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu tingkat kecerdasan yang baik, pelajaran sesuai dengan bakat yang dimiliki, ada minat dan perhatian yang tinggi dalam pembelajaran, motivasi yang baik dalam belajar, cara belajar yang baik dan strategi pembelajaran yang dikembangkan guru. Suasana keluarga yang mendorong anak untuk maju, selain itu lingkungan sekolah yang tertib, teratur dan disiplin merupakan pendorong dalam proses pencapaian prestasi belajar (Tulus Tu`u, 2004: 81).
Jadi, keberhasilan siswa mencapai hasil belajar yang baik dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Faktor itu terdiri dari tingkat kecerdasan yang baik,pelajaran sesuai bakat yang dimiliki, ada minat dan perhatian yang tinggi dalam pembelajaran, motivasi yang baik dalam belajar, cara belajar yang baik dan strategi pembelajaran variatif yang dikembangkan guru. Suasana keluarga yang memberi dorongan anak untuk maju. Selain itu, lingkungan sekolah yang tertib,teratur, disiplin, yang kondusif bagi kegiatan kompetisi siswa dalam pembelajaran. Masyarakat kita sekarang ini pada satu sisi adalah masyarakat pertanian,pada sisi lain sudah memasuki era globalisasi yang terdiri dari era industri,teknologi dan informasi. Perubahan kondisi sosial, ekonomi, politik dan budaya berlangsung cepat. Perubahan cepat ini membawa dampak besar bagi kehidupan masyarakat baik positif maupun negatif.
Pola kehidupan positif adalah melihat perubahan itu sebagai sesuatu yang harus diterima dan dihadapi. Di dalamnya ada hal-hal yang dapat dianggap sebagai sesuatu yang baik, memberi kemudahan dan kenyamanan serta peningkatan martabat hidup manusia. Manusia juga melihat adanya tantangan dan peluang bagi kemajuan hidup manusia. Oleh sebab itu, manusia membangun dan melengkapi diri dengan memperkuat keimanan, mental, budaya, disiplin,keterampilan dan pengetahuan. Dengan demikian, manusia mampu bertahan dan menghadapi gelombang perubahan yang cepat tersebut. Sementara pola kehidupan negatif adalah melihat perubahan itu sebagai ancaman yang membahayakan kehidupan. Menutupi diri terhadap perubahan akan tertinggal dan terbelakang. Pada sisi lain, tanpa membekali diri secara positif seperti di atas, manusia ikut arus dan menikmati perubahan yang terjadi. Akan tetapi, hal itu membawa dampak negatif dalam sikap dan perilaku serta kehampaan batiniahnya.
Oleh karena itu, para siswa pada masa sekarang ini, menghadapi begitu banyak ancaman dan tantangan. Prestasi yang dicapai dalam pembelajaran pun terhambat dan belum optimal. Menurut Slameto (2003: 54 – 71) ada beberapa faktor yang mempengaruhi belajar anak antara lain : 1. Faktor – faktor Intern a. Faktor jasmaniah meliputi faktor Kesehatan, faktor Cacat tubuh. b. Faktor psikologis meliputi faktor Intelegensi, Perhatian, Minat, Bakat, Motif, Kematangan, Kesiapan. c. Faktor Kelelahan meliputi, Kelelahan jasmani,Kelelahan rohani (bersifat psikis) yaitu kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan kecenderungan membaringkan tubuh, kelelahan rohani terliahat dengan adanya kebosanan sehingga minat belajar kurang. 2. Faktor – faktor Ekstern a. Faktor keluarga meliputi, Cara orang tua mendidik, Relasi antar anggota keluarga, Suasana rumah, Keadaan ekonomi keluarga, Pengertian orang tua, Latar belakang kebudayaan. b. Faktor Sekolah meliputi, Metode mengajar, Kurikulum, Relasi guru dengan siswa, Relasi siswa dengan siswa, Disiplin sekolah, Alat pelajaran, Waktu sekolah, Standart pelajaran di atas ukuran, Keadaan gedung, Metode belajar, Tugas rumah c. Faktor masyarakat mliputi, Kegiatan siswa dalam masyarakat, Mass media, Teman bergaul, Bentuk kehidupan masyarakat
Dengan menjelaskan prestasi belajar di atas bisa mengetahui tentang bagaimana proses dari belajar mengajar yang merupakan suatu proses mendasar dalam pencapaian prestasi belajar. Prestasi belajar yang kurang optimal, hal itu kemungkinan disebabkan siswa mengalami kesulitan dalam belajar. Oleh karena itu untuk mengetahui faktor – faktor apa yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam belajar.
2.4 Kerangka Berpikir Dari uraian tersebut diatas dapat ditarik suatu kerangka berpikir, dengan bagan sebagai berikut:
Motivasi 1) Cita-cita 2) Kemampuan Belajar 3) Kondisi Siswa 4) Kondisi Lingkungan 5) Unsur-unsur dinamis dalam Belajar 6) Upaya Guru MembelajarkanSiswa
Prestasi Belajar Dilihat dari rata-rata nilai rapot.
Disiplin Belajar 1) Menaati tata tertib sekolah 2) Perilaku kedisiplinan di dalam kelas 3) Disiplin dalam menepati jadwal belajar 4) Belajar secara teratur Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
2.5 Hipotesis Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara (Suharsimi Arikunto,2002:64). Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah: “Ada pengaruh yang signifikan antara motivasi dan disiplin terhadap prestasi belajar siswa kelas XI SMA Negeri 22 Jakarta tahun pelajaran 2005/2006 “.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Populasi Penelitian Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian (Suharsimi Arikunto, 2002:108). Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 22 Jakarta berjumlah 298 siswa dari 7 kelas. Tabel 3.1 Populasi Penelitian
No Kelas L P Jumlah 1 XI IPA I 12 31 43 2 XI IPA II 13 30 43 3 XI IPA III 13 30 43 4 XI IPS I 19 23 42 5 XI IPS II 20 23 43 6 XI IPS III 20 23 43 7 XI Bahasa 17 24 41 Jumlah 114 184 298 (Sumber : Dokumentasi SMA Negeri 22 Jakarta)
3.2 Sampel Penelitian Sampel merupakan sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Suharsimi Arikunto 2002 : 108). Untuk mengetahui jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian ini , peneliti menggunakan rumus Slovin yaitu : n= N 1+N2 Keterangan : n : Ukuran sampel N : Ukuran Populasi e : Persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih ditaksir atau diinginkan 10%
n= 298 1+ 298 (0,1) 2
n= 298 1+ 2,98
n= 298 3,98
n =74,87
n =75(dibulatkan)
Karena populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI yang terbagi dalam 7 kelas dengan banyak siswa setiap kelasnya berbeda maka pengambilan sampel dilakukan secara proporsional random sampling. Teknik ini dilakukan untuk menyempurnakan penggunakaan teknik sampel berstrata karena banyaknya sampel wilayah sampel tidak sama. Oleh karena itu, untuk memperoleh sample yang representatif, pengambilan subyek dari setiap strata ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subyek dalam masing-masing strata tersebut (Suharsimi Arikunto, 2002 : 116). Sampel siswa tersebut diambil dari masing- masing kelas secara acak dengan menunjuk nomor absen secara acak. 3.3 Variabel Penelitian Variabel adalah obyek penelitian atau apa saja yang menjadi titik suatu penelitian (Suharsimi Arikunto, 2002:96). Variabel adalah gejala yang menjadi penelitian atau apa saja yang menjadi perhatian penelitian, yaitu : 3.3.1 Variabel bebas (X) Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab perubahan timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2002:21). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah: 1. Motivasi (X1) Yang memiliki indikator,1).Cita-cita, 2).Kemampuan Belajar,3). Kondisi Siswa, 4). Kondisi Lingkungan, 5). Unsur-unsur dinamis dalam Belajar Siswa, 6). Upaya guru membelajarkan siswa 2. Disiplin Belajar ( X2) Yang memiliki indikator, 1). Menaati tata tertib sekolah,2). Perilaku kedisiplinan dalam kelas, 3). Disiplin dalam menepati jadwal belajar, 4). Belajar secara teratur 3.3.2 Variabel terikat ( Y ) Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2002:21). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar yang memiliki indikator yaitu nilai yang dicapai dari rata-rata nilai rapor. 3.4 Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah: 1. Metode angket (kuesioner). Angket dalam penelitian ini terdiri dari butir-butir pertanyaan yang dipergunakan untuk mengumpulkan data berkaitan dengan variabel motivasi ,disiplin dan prestasi belajar. 2. Metode dokumentasi. Metode dokumentasi digunakan untuk mengambil data tentang prestasi belajar yang dapat diketahui dari nilai hasil belajar berupa nilai-nilai dari raport. 3.5 Validitas dan Reliabilitas Penelitian 3.5.1 Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkatan-tingkatan kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Suharsimi Arikunto, 2002:144). Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan Korelasi Product Moment dengan Angka Kasar. 37 3.5.2 Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen itu sudah baik (Suharsimi Arikunto, 2002: 154). Dalam penelitian ini uji reliabilitas diperoleh dengan cara menganalisis data dari satu kali pengetesan.
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini meliputi uji parsial dan uji simultan.
3.6.3.1 Uji Parsial Pengujian secara parsial digunakan untuk menguji signifikansi koefisien regresi maupun korelasi parsial atau hubungan masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat (Y). Data dianalisis dengan bantuan komputer program SPSS versi 12 for Windows 2000. Dasar pengambilan keputusan berdasarkan angka probabilitas. Jika angka probabilitas hasil analisis ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Apabila Ha diterima menunjukkan ada pengaruh yang signifikan motivasi dan disiplin terhadap prestasi belajar secara parsial. 3.6.3.2 Uji Simultan Pengujian secara simultan digunakan untuk menguji signifkansi korelasi ganda adalah analisis tentang hubungan antara dua variabel atau lebih variable bebas (independent variable) dengan satu variabel terikat (dependent variable).
Dalam penelitian ini, analisis korelasi untuk mengetahui hubungan antara motivasi dan disiplin dengan prestasi belajar. Analisis regresi ganda bertujuan untuk meramalkan nilai pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel terikat dengan menggunakan persamaan regresi. Analisis korelasi ganda sekaligus regresi ganda dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS versi 12 for Windows 2000. Dasar pengambilan keputusan berdasarkan angka probabilitas. Jika angka probabilitas hasil analisis ≤0,05 maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis kerja (Ha) diterima yang berarti ada pengaruh secara simultan motivasi dan disiplin terhadap prestasi belajar.
3.6.3.3 Koefisien Determinasi Menentukan besarnya pengaruh antara motivasi belajar dan disiplin siswa terhadap prestasi belajar. Untuk mengukur derajat hubungan antara 3 variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu motivasi belajar, disiplin belajar dan prestasi belajar dilakukan uji koefisien determinasi. Perhitungan koefisien determinasi secara simultan yang dilakukan dengan SPSS dapat dilihat dari besarnya R square, sedangkan hasil koefisien determinasi secara parsial dapat dilihat dengan mengkuadratkan besarnya nilai correlations partial. Dalam menghitung besarnya koefisien determinasi dengan menggunakan SPSS dapat dilakukan serentak dengan pengujian hipotesis dengan langkah-langkah yang sama
Sumber : Arikunto,Suharsimi.1990. Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta: PT. Rineka Cipta .......2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta Darsono, Max.2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press Dimyati dan Mudjioni.1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta Hamalik, Oemar.2003.Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Dosen Metodologi Penelitian pada jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta
32 komentar:
Slm,afwan bu tugas saya salah kirim ke IV A Reguler.ini tugas sy yg benar y bu.trimaqkasih...
LINA SETYANINGSIH
IV B NON REGULER
NIM : 207011000392
Pengertian Penelitian
Riset berasal dari bahasa Inggris, research, menurut The Advanced Learner’s Dictionary of Current English (1961) ialah penyelidikan atau pencarian yang seksama untuk memperoleh fakta baru dalam cabang ilmu pengetahuan.
Menurut Fellin, Tripodi dan Meyer (1969) riset adalah suatu cara sistematik untuk maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat disampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain.
http://ibnurusdi.wordpress.com/2008/04/06/pengertian-penelitian
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa kata Teliti artinya cermat, seksama, hati-hati. Meneliti adalah memeriksa dengan cermat. Peneliti adalah orang yang meneliti.
Penelitian bisa berarti pemeriksaan yang teliti. Selain itu diartikan sebagai kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum.
Sumber : Kamus Besar Bahasa Indonesia hal 1162)
Penelitian, bahasanya Inggris yaitu Research. Dalam Oxford advanced learner’s Dictionary dijelaskan kata Re-search artinya : a careful study of a subject, especially in order to discover new facts or information a bout it.
Sumber : Oxford advanced Learner’s Dictionary hal 1130.
Menurut kamus Webster’s New International, Research (penelitian) adalah penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam dalam mencari fakta dan prinsip-prinsip; suatu penyelidikan yang amat cermat untuk menetapkan sesuatu.
Dalam kamus lain disebut Research adalah, careful or critical inquiry or examination in seeking fact or principles, pemeriksaan atau pengujian yang teliti dalam mencari fakta atau prinsip-prinsip. Bisa juga dikatakan diligent investigation in order to ascertain something, penyelidikan yang tekun guna memastikan sesuatu hal.
Bahasa Arabnya adalah: Al-Bahsu. Berasal dari kata Ba ha tsa— yabhasu. Artinya meneliti. bahsa hu: To la bahu. (sumber :Kamus Munjid)
Berdasarkan kutipan-kutipan di atas maka dapat disimpulkan bahwa penelitian adalah kegiatan untuk mengkaji kembali suatu masalah, teori, kajian hukum, dan lain-lain dengan step-step ilmiyah guna meningkatkan pemahaman, meningkatkan kualitas kegunaan sesuatu yang diteliti.
www.idamaya.blogspot.com
Fungsi Penelitian
1. Menemukan dan menduduki wilayah-wilayah pengetahuan yang baru atau dengan kata
lain bisa dikatakan invention, innovation, discoveries, dan teknologi baru.
2. Mengkonsolidasi dan menstabilisasi wilayah-wilayah baru itu dengan jalan menguji
hipotesis-hipotesis.
3. Pengembangan kebijakan.
4. Evaluasi kebijakan.
5. Pengembangan ilmu.
6. Sebagai alat evaluasi.
Kegunaan Penelitian
1. Digunakan dalam rangka memecahkan masalah-masalah nyata di tengah masyarakat dan
memanfaatkannya sebagai bahan rencana-rencana garis-garis kebijaksaan.
2. Digunakan dalam menyusun pengetahuan atau menemukan bidang-bidang penelitian yang
baru.
3. Dilakukan guna mengejar kebenaran ilmiah.
http://ajielazmi.multiply.com/journal/item/3
Nama: Fahrurrozi Gozali NIM : 207011000389
Pengertian Metode Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang amsuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. (Bedakan cara yang tidak ilmiah, misalnya mencari uang yang hilang, atau provokator, atau tahanan yang melarikan diri melalui paranormal). Sistematis artinya, proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Data yang diperoleh melalui penelitian itu adalah data empiris (teramati) yang mempunyai kriteria tertentu yaitu valid. Valid menunjukan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti. Misalnya dalam masyarakat tertentu terdapat 5000 orang msikin, sementara peneliti melaporkan jauh di bawah atau diatas 5000 orang miskin, makan derajat validitas hasil penelitian itu rendah atau misalnya dalam suatu unitu kerja pemerintahan, dimana dalam unit kerja tersebut iklm kerjanya sangat bagus, sementara peneliti melaporkan iklim kerjanya tidak bagus, maka data yang dilaporkan tersebut juga tidak valid. Untuk mendapatkan data yang langsung valid dalam penelitian sering sulit dilakukan, oleh karena itu data yang telah terkumpul sebelum diketahui validitiasnya, dapat diuji melalui pengujian reliabilitas dan obyektivitas. Pada umumnya kalau data itu reliabel dan obyektifm maka terdapat kecenderungan data tersebut akan valid.
Data yang valid pasti reliabel dan obyektif, reliabel berkenaan dengan derajat konsistensi/keajegan data dalam interval waktu tertentu. Misalnya pada hari pertama wawancara, sumber data mengatakan bahwa jumlah karyawan yang berdemonstrasi sebanyak 1000 orang, maka besok atau lusa pun sumber data tersebut kalau ditanya akan tetap mengatakan bahwa jumlah karyawan yang berdemonstrasi tetap sebanyak 1000 orang. Obyektivitas berkenaan dengan interpesonal agreement (kesepakatan antar banyak orang). Bila banyak orang yang menyetujui bahwa karyawan yang berdemonstrasi sebanyak 1000 orang, maka data tersebut adalah data yang obyektif (obyektif lawannya kata subyektif).
Data yang reliabel belum tentu valid, misalnya setiap hari seorang karyawan perusahaan pulang malam dengan alasan ada rapat, padahal kenyataannya tidak ada rapat. Hal ini diucapkan secara konsisten tetapi berbohong, sehingga data tersebut terlihat reliabel (konsisten) tetapi valid. Data yang obyektif juga belum tentu valid, misalnya 99 % dari sekelompok orang menyatakan bahwa si A adalah pencuri, dan 1 % menyatakan bukan pencuri. Padahal yang benar, justru yang hanya 1 % yang menyatakan bahwa A adalah bukan pencuri. Pernyataan tersebut terlihat obyektif (disepakati 99 %) tetapi tida valid.
Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umu tujuan penelitian ada tiga macam yaitu bersifat penemuan, pembuktian dan pengembangan. Penemuan berarti data yang diperoleh pernah diketahui, Pembuktian berarti data yang diperoleh itu digunakan untuk membuktikan adanya keragu-raguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu, dan pengembangan berarti memperdalam dan memperluas pengetahua yang telah ada.
Penelitian yang bersifat penemuan misalnya, menemukan cara yang paling efektif untuk memberantas korupsi, penelitian yang bersifat membuktikan misalnya, membuktikan apakah betu bahwa insentif dapat meningkatkan jumlah prestasi kerja di unit tertentu atau tidak. Selanjutnya penelitian yang bersifat mengembangkan misalnya, mengembangkan sistem pemberdayaan masyarakat yang efektif.
Melalui penelitian manusia dapat menggunakan hasilnya. Secara umum data yang telah diperoleh dari peneliian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. Memahami berarti memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya menjadi tahu, memecahkan berarti meminimalkan atau menghilangkan masalah, dan mengantisipasi berarti mengupayaka agar masalah tidak terjadi.
Penelitian yang akan digunakan untuk memahami masalah misalnya, penelitian tentang sebab-sebab jatuhnya pesawat terbang atau sebab-sebab membudayanya korupsi di Indonesia, penelitian yang bersifat memecahkan masalah misalnya, penelitian untuk mencari cara yang efektif untuk memberantas korupsi di Indonesia, dan penelitian yang bersifat antisipasi masalah misalnya penelitian untuk mencari cara agr korupsi tidak terjadi pada pemerintahaan baru.
Manfaat Penelitian menggambarkan manfaat dan pentingnya hasil penelitian bagi pengembangan ilmu mau pun pembangunan yang lebih luas… manfaat dari diperolehnya hasil penelitian dicapainya tujuan penelitian
(http://blogs.teguh.web.id/the-method-research.html)
Nama: Achmad Robik
NIM : 207011000766
Pengertian Penelitian
Penelitian adalah suatu penyelidikan atau suatu usaha pengujian yang dilakukan secara teliti, dan kritis dalam mencari fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan menggunakan langkah-langkah tertentu. Dalam mencari fakta-fakta ini diperlukan usaha yang sistematis untuk menemukan jawaban ilmiah terhadap suatu masalah. Beberapa pakar lain memberikan definisi penelitian sebagai berikut :
1. David H.Penny
Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.
2. J.Suprapto
Penelitian adalah penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati, serta sistematis.
3. Sutrisno.Hadi
Sesuai dengan tujuannya, penelitian dapat diartikan sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.
4. MohammadAli
Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya.
5. The New Horison Ladder Dictionary
Pengertian research ialah a careful study to discover correct information, yang artinya, suatu penyelidikan yang dilakukan secara hati-hati untuk memperolehinformasiyangbenar.
Secara etimologi, penelitian berasal dari bahasa Inggris “research� (re berarti kembali, dan search berarti mencari). Dengan demikian research berarti mencari kembali.
http://www.acehforum.or.id/pengertian-penelitian-t9952.html?
Fungsi Penelitian
Pada hakikatnya penelitian mempunyai fungsi penemuan, pengujian kebenaran, dan pengembangan pengetahuan. Berdasarkan fungsi-fungsi penelitian tersebut dapat diidentifikasikan fungsi-fungsi penelitian lainnya; misalnya fungsi pemecahan masalah, fungsi kebijaksanaan dan fungsi penunjang pembangunan. Dalam bidang penelitian pendidikan seni rupa, fungsi pemecahan; masalah dapat berupa berkenaan dengan kualitas pengajaran, kualitas hasil belajar,relevansi pendidikansenirupadanlain-lain.
Dalam fungsi kebijaksanaan dalam pendidikan seni rupa; misalnya meliputi kurikulum, pendidikan guru seni, guru bidang studi seni, dan lain-lain. Pada fungsi kebijaksanaan dalam penelitian pendidikan seni rupa umumnya dilakukan untuk merumuskan kebijaksanaan dalam rangka perbaikan kinerja personal (guru pendidikan seni rupa) atau lembaga. Penelitian ini pada hakikatnya hampir sama dengan penelitian pemecahan masalah, perbedaannya pada ruang lingkup manfaat dan pemanfaatanhasil penelitiannya. Fungsi penunjang pengembangan artinya penelitian dilakukan untuk kepentingan pembangunan; misalnya peranan pendidikan seni rupa dalam pembangunan moral, peranan pendidikan seni rupa dalam program pembangunan pariwisata dan sebagainya.
Manfaat Penelitian
1. Dengan mendapatkan informasi mengenai jumlah optimal dan jumlah maksimal inventori, manajemen swalayan akan dapat memangkas biaya inventori yang mungkin timbul karena stock yang terlalu besar.
2. Dengan mengetahui jumlah stock minimal barang, manajemen bisa membuat perencanaan pembelian terhadap barang tersebut.
3. Dengan mendapatkan barang yang seharusnya tidak di stock lagi, biaya yang mungkin timbul karena manajemen menyimpan barang tersebut akan dapat dihilangkan. Selain itu, manajemen juga tidak perlu melakukan re-order pembelian meskipun barang tersebut sudah mendekati stock minimal.
4. Dengan mengetahui pola pembelian konsumen, manajemen bisa membuat keputusan untuk meningkatkan pelayanan pada konsumen yang berbelanja di swalayan.
5. Dengan mengetahui pola pembelian konsumen, manajemen bisa membuat keputusan mengenai strategi pemasaran seperti menentukan model penataan yang lebih efektif di etalase swalayan atau menentukan program untuk meningkatkan penjualan item barang dengan promo-promo tertentu.
6. Dengan mengetahui pola keterkaitan barang yang dibeli konsumen, akan memudahkan manajemen swalayan untuk melakukan perencanaan pembelian pada pemasok barang.
http://haniif.wordpress.com/2007/07/25/bab-i-pendahuluan-manfaat-penelitian/
ASSBIY ASSYIDDIQI
IV B NON REGULER
NIM : 207011000502
metode penelitian merupakan ilmu mengenai jenjang-jenjang yang harus di lalui dalam suatu proses penelitian. atau ilmu yang membahas metode ilmiah dalam mencari, mengembangkan,dan menguji kebenaran,suatu pengetahuan.
istilah penelitian (research)telah banyak didefinisikan oleh para ahli bidang metodologi research.para ahli yang dimaksud antara lain sebagai berikut:
@. HILL WAY
dalam bukunya introduction to research mendevinisikan penelitian sebagai suatu metode setudi yang bersifat hati-hati dan mendalam dari segala bentuk pakta yang dapat dipercaya atas masalah tertentu.
@. WINARNOSURACHMAD
mendevinisikan penelitian atau penyelidikan sebagai kegiatan ilmiah mengumpulkan pengetahuan baru dari sumber-sumber primer, dengan tekanan tujuan pada prinsif-perinsif umum,seta mengadakan ramalan generalisasi diluar sampel yang diselidiki.
@. SOETRISNO HADI
mendevinisikan penelitian sebagai usaha menemukan,mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.
ketiga definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa: penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah untuk menemukan,mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha mana mencari pemecahan terhadap masalah tersebut.
FUNGSI PENELITIAN
pada hakekatnya, penelitian mempunyai pungsi menemukan, mengembangkan,atau menguji kebenaran suatu pengetahuan, secara rincipenelitian berfungsi sebagai berikut:
@. penjajagan
fungsi ini juga disebut ekspioratif, maksudnya ialah penelitian berfungsi untuk menemukan suatu yang belum ada, dengan demikian penelitian mengisi kekosongan atau kekurangan ilmu pengetahuan.
@. pengujian
fungsi ini disebut juga sebagai fungsi verifikatif, maksudnya penelitian berfungsi untuk menguji kebenaran suatu pengetahuan yang sudah ada.
MANFAAT
- Memberikan wawasan yang lebih luas dari penerapan ilmu-ilmu yang sudah diperoleh dalam perkuliahan.
Manfaat bagi penulis:
- Memberikan gambaran sedekat mungkin dengan kenyataan, tentang bagaimana ketatnya persaingan pada saat ini.
- Memberikan gambaran tentang bagaimana ketatnya persaingan pada saat ini.
NAMA : Sifa Fauziah
KELAS : IVB Non Reguler
NIM : 207011000576
A. Pengertian penelitian
Penelitian menurut Burhan Bungin penelitian adalah kegiatan (ilmiah) yang ditempuh melalui serangkai proses yang panjang diawali minat mengkaji munculnya penomena tertentu.
Sumber : Burhan Bugin, metodologi penelitian kualitatif (Jakarta: rajawali preses 2004)
Penelitian adalah aktivitas dan metode berfikir yang mengunakan metode ilmiah secara terancang dan sistematis untuk memecahkan masalah,
Sumber : Sanopiah Faisal, format-format penelitian sosial (Jakarta : rajawali preses 2003)
Penelitian bisa berarti pemeriksaan yang teliti, selain itu diartikan sebagai kegiatan pengumpulan,pengolahan analisis dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatui hipotesis untuk memgembangkan prinsif-prinsif umum.
Berdasarkan kutipan-kutipan diatas maka dapat disimpulkan bahwa penelitian adalah kegiatan untuk menkaji kembali suatu masalah,teori,kajian hukum dan lain-lain. Stap-stap ilmiyah guna meningkatkan pemahaman, menigkatkan kualitas kegunaan sesuatu yang diteliti.
Penelitian menurut Drs. Ibnu Hadjar, MED dalam kegiatan penelitian pendidikan mengatakan bahwa ada tiga alasan mengapa penelitian menjadi sumber utama dalam meningkatkan pengetahuan pendidikan (Mc,Millan,Sctumacher 1989)
1. Penelitian dan ilmu pengetahuan telah lama menjadi bagian penting dan utama dalam meningkatkan aspek kehidupan dibidang lain.
2. Penelitian kependidikan terbukti memberikan sumbangan terhadap pengetahuan dibidang pendidikan.
3. Ulasan terhadap penemuan hasil-hasil penelitian telah memberikan implikasi praktis terhadap pembuatan kebijakan.
.
B. Fungsi penelitian
Menemukan dengan menduduki wilayah-wilayah pwngetahuan yang baru atau dengan kata lain dikatakan invention,innovation,discoverles dan teknologi baru.
Pengembangan kebijakan
Evaluasi kebijakan
Pengembangan ilmu
Sebgai alat evaluasi
C. Kegunaan penelitian
Digunakan dalam rangka memecahkan masalah-masalah nyata ditengah masyarakat dan memanfaatkannya sebagai bahan rencana-rencana garis-garis kebijaksanaan,
Digunakan dalammengubah pengetahuan atau menemukan bidang-bidang penelitian baru.
Dilakukan guna mengejar kebenaran ilmiah.
REFERENSI : www.idamaya.blogspot.com
Drs. Ibnu Hadjar. MED. Dasra-dasar metodoplogi penelitian kwantitaif dalam pendidikan (Jakarta: PI Raja Grafindo Presada 1989)
Ahmad Fikri Al-fathi
207011000797
IV B Non Reguler
Metode Penelitian
Pengertian metode penelitian, secara umum ialah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah itu ialah kegiatan penelitian itu di dasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu : Rasional, Empiris, dan Sistematis.
Rasional : Penelitian itu dilakukan dengan cara masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia.
Empiris : langkah-langkah yang dilakukan itu dapat diamati oleh indra manusia sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui langkah-langkah yang digunakan (nyata).
Sistematis : Proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah itu yang bersifat logis
Kesimpulan : pengertian metode penelitian ialah penyelidikan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Penelitian harus masuk akal, agar terjangkau oleh penalaran manusia dan dapat diamati oleh indra manusia.
Fungsi dan tujuan : secara umum tujuan penelitian ada 3 macam :
• Penemuan
• Pembuktian
• Pengembangan
Penemuan : data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data-data yang baru yang sebelumnya pernah diketahui.
Pembuktian : data yang diperoleh itu digunakan untuk membuktian adanya keragu-raguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu.
Pengembangan : memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.
Sugiono , metode penelitian bisnis
Sugiono , metode penelitian pendidikan
IMAM SIHABUDIN
IV B NON REGULER
NIM: 207011000.77
Pengertian Metode penelitian pendidikan
Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data tujuan, kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Manfaat Metodologi Penelitian
Mata kuliah metodologi pnelitian bermanfaat bagi para mahasiswa untuk mendukung kompetensi utama sebagai tenaga guru yang mampu mengembangkan profesionalisme mereka dalam upaya meningkatkan kualitas layanannya terhadap siswa-siswa mereka kelak. Secara lebh spesifik manfaat mata kuliah metodologi penelitian adalah sebagi berikut :
1. Untuk mendatangkan kemampuan berfikir ilmiah mahasiswa dengan memberikan berbagai teori tentang kajian-kajian empirik, rasional dan sistematis
2. untuk mendukung proses penyelesaian study mahasiswa, khususnya dalam konteks penulisan karya ilmiah dalam bentuk skripsi yang harus dilakukan melalui sebuah proses penelitian.
3. Memberikan dasar-dasar kemampuanm penelitian yang dapat dikembangkan lebh lanjut dalam program studi lanjut, khusunya bagi mereka yang kan mengembangkan karir sebagai peneliti profesional.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat dikemukakan disini bahwa, metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pngetahuan tertentu sehungga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan
Tatik Susanti
IV B/PAI Non Reguler
NIM.207011000533
PENELITIAN
A.Pengertian Penelitian
Riset berasal dari bahasa Inggris, research, menurut The Advanced Learner’s Dictionary of Current English (1961) ialah penyelidikan atau pencarian yang seksama untuk memperoleh fakta baru dalam cabang ilmu pengetahuan.
Menurut Fellin, Tripodi dan Meyer (1969) riset adalah suatu cara sistematik untuk maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat disampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain.
http://ibnurusdi.wordpress.com/2008/04/06/pengertian-penelitian
Secara etimologi, penelitian berasal dari bahasa Inggris “research� (re berarti kembali, dan search berarti mencari). Dengan demikian research berarti mencari kembali.
http://www.acehforum.or.id/pengertian-penelitian-t9952.ht
Penelitian menurut Burhan Bungin penelitian adalah kegiatan (ilmiah) yang ditempuh melalui serangkai proses yang panjang diawali minat mengkaji munculnya penomena tertentu.
Sumber : Burhan Bungin, metodologi penelitian kualitatif (Jakarta: rajawali preses 2004)
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa kata Teliti artinya cermat, seksama, hati-hati. Meneliti adalah memeriksa dengan cermat. Peneliti adalah orang yang meneliti.
Penelitian bisa berarti pemeriksaan yang teliti. Selain itu diartikan sebagai kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum.
Sumber : Kamus Besar Bahasa Indonesia hal 1162)
Penelitian, bahasanya Inggris yaitu Research. Dalam Oxford advanced learner’s Dictionary dijelaskan kata Re-search artinya : a careful study of a subject, especially in order to discover new facts or information a bout it.
Sumber : Oxford advanced Learner’s Dictionary hal 1130.
Menurut kamus Webster’s New International, Research (penelitian) adalah penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam dalam mencari fakta dan prinsip-prinsip; suatu penyelidikan yang amat cermat untuk menetapkan sesuatu.
Dalam kamus lain disebut Research adalah, careful or critical inquiry or examination in seeking fact or principles, pemeriksaan atau pengujian yang teliti dalam mencari fakta atau prinsip-prinsip. Bisa juga dikatakan diligent investigation in order to ascertain something, penyelidikan yang tekun guna memastikan sesuatu hal.
Bahasa Arabnya adalah: Al-Bahsu. Berasal dari kata Ba ha tsa— yabhasu. Artinya meneliti. bahsa hu: To la bahu. (sumber :Kamus Munjid)
Berdasarkan kutipan-kutipan di atas maka dapat disimpulkan bahwa penelitian adalah kegiatan untuk mengkaji kembali suatu masalah, teori, kajian hukum, dan lain-lain dengan step-step ilmiyah guna meningkatkan pemahaman, meningkatkan kualitas kegunaan sesuatu yang diteliti.
www.idamaya.blogspot.com
B.Fungsi Penelitian
1. Menemukan dan menduduki wilayah-wilayah pengetahuan yang baru atau dengan kata
lain bisa dikatakan invention, innovation, discoveries, dan teknologi baru.
2. Mengkonsolidasi dan menstabilisasi wilayah-wilayah baru itu dengan jalan menguji
hipotesis-hipotesis.
3. Pengembangan kebijakan.
4. Evaluasi kebijakan.
5. Pengembangan ilmu.
6. Sebagai alat evaluasi.
C.Kegunaan Penelitian
1. Digunakan dalam rangka memecahkan masalah-masalah nyata di tengah masyarakat dan
memanfaatkannya sebagai bahan rencana-rencana garis-garis kebijaksaan.
2. Digunakan dalam menyusun pengetahuan atau menemukan bidang-bidang penelitian yang
baru.
3. Dilakukan guna mengejar kebenaran ilmiah.
http://ajielazmi.multiply.com/journal/item/3
SUMBER PUSTAKA :
1. http://ibnurusdi.wordpress.com/2008/04/06/pengertian-penelitian
2. http://www.acehforum.or.id/pengertian-penelitian-t9952.ht
3. Burhan Bungin, metodologi penelitian kualitatif (Jakarta: rajawali preses 2004)
4. www.idamaya.blogspot.com
5. http://ajielazmi.multiply.com/journal/item/3
LINA SETYANINGSIH
IV B NON REGULER
NIM.207011000392
TUGAS I
PENELITIAN
1.Pengertian Penelitian
Riset berasal dari bahasa Inggris, research, menurut The Advanced Learner’s Dictionary of Current English (1961) ialah penyelidikan atau pencarian yang seksama untuk memperoleh fakta baru dalam cabang ilmu pengetahuan.
Menurut Fellin, Tripodi dan Meyer (1969) riset adalah suatu cara sistematik untuk maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat disampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain.
http://ibnurusdi.wordpress.com/2008/04/06/pengertian-penelitian
Penelitian adalah kegiatan (ilmiah) yang ditempuh melalui serangkaian proses yang panjang diawali dengan minat mengkaji munculnya fenomena tertentu.
Sumber : Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif (Jakarta: Rajawali Pers 2004)
Penelitian adalah aktivitas dan metode berfikir yang mengunakan metode ilmiah secara terancang dan sistematis untuk memecahkan masalah,
Sumber : Sanopiah Faisal, Format-format Penelitian Sosial (Jakarta : Rajawali Pers 2003)
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa kata Teliti artinya cermat, seksama, hati-hati. Meneliti adalah memeriksa dengan cermat. Peneliti adalah orang yang meneliti.
Penelitian bisa berarti pemeriksaan yang teliti. Selain itu diartikan sebagai kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum.
Sumber : Kamus Besar Bahasa Indonesia hal 1162)
Penelitian, bahasanya Inggris yaitu Research. Dalam Oxford advanced learner’s Dictionary dijelaskan kata Re-search artinya : a careful study of a subject, especially in order to discover new facts or information a bout it.
Sumber : Oxford advanced Learner’s Dictionary hal 1130.
Menurut kamus Webster’s New International, Research (penelitian) adalah penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam dalam mencari fakta dan prinsip-prinsip; suatu penyelidikan yang amat cermat untuk menetapkan sesuatu.
Dalam kamus lain disebut Research adalah, careful or critical inquiry or examination in seeking fact or principles, pemeriksaan atau pengujian yang teliti dalam mencari fakta atau prinsip-prinsip. Bisa juga dikatakan diligent investigation in order to ascertain something, penyelidikan yang tekun guna memastikan sesuatu hal.
Bahasa Arabnya adalah: Al-Bahsu. Berasal dari kata Ba ha tsa— yabhasu. Artinya meneliti. bahsa hu: To la bahu. (sumber :Kamus Munjid)
Berdasarkan kutipan-kutipan di atas maka dapat disimpulkan bahwa penelitian adalah kegiatan untuk mengkaji kembali suatu masalah, teori, kajian hukum, dan lain-lain dengan step-step ilmiyah guna meningkatkan pemahaman, meningkatkan kualitas kegunaan sesuatu yang diteliti.
Sumber :www.idamaya.blogspot.com
2.Fungsi Penelitian
Di bawah ini adalah beberapa fungsi adanya penelitia,yaitu:
Menemukan dan menduduki wilayah-wilayah pengetahuan yang baru atau dengan kata lain bisa dikatakan invention, innovation, discoveries, dan teknologi baru.
Mengkonsolidasi dan menstabilisasi wilayah-wilayah baru itu dengan jalan menguji hipotesis-hipotesis.
Pengembangan kebijakan.
Evaluasi kebijakan.
Pengembangan ilmu.
Sebagai alat evaluasi.
3.Kegunaan Penelitian
Digunakan dalam rangka memecahkan masalah-masalah nyata di tengah masyarakat dan memanfaatkannya sebagai bahan rencana-rencana garis-garis kebijaksaan.
Digunakan dalam menyusun pengetahuan atau menemukan bidang-bidang penelitian yang baru.
Dilakukan guna mengejar kebenaran ilmiah.
Sumber :http://ajielazmi.multiply.com/journal/item/3
SUMBER PUSTAKA :
1. http://ibnurusdi.wordpress.com/2008/04/06/pengertian-penelitian
2. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif (Jakarta: Rajawali Pers 2004)
3. Sanopiah Faisal, Format-format Penelitian Sosial (Jakarta : Rajawali Pers 2003)
4. www.idamaya.blogspot.com
5. http://ajielazmi.multiply.com/journal/item/3
NAMA:ARIF HIDAYATILLAH
IV B NON REGULER
NIM: 207011000390
PENGERTIAN PENELITIAN
secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan keguanaan tertentu.
penelitian tidak lain adalah art dan science guna mencari jawaban trhadap suatu permasalahan.
karna seni dan ilmiah maka penelitian juga akan memberikan ruangan-ruangan yang akan meakomodasi adanya perbedaan tentang apa yang dimaksud dengan penelitian.
penelitian dapat pula diartikan sebagai cara pengamatan atau inkuiri dan mempunyai tujuan untuk mencari jawaban atau peroses penemuan, baik itu discoperi maupun invetion. discoveri diatikan hasil temuan yang memang sebetulnya sudah ada, sebagai contoh misalnya penemuan benua amerika.sedangkan invention dapat diartikan sebagai penemuan hasil penelitian yang betu-betul baru dengan dukungan fakta. misalnya hasil kloning dari hewan yang sudah mati dan dinyatakan punah, kemudian diteliti untuk menemukan jenis yang baru.
penelitian adalah proses ilmiah yang mencangkup sifat formal dan intesif.
karekter formal dan intensif karna mereka terikat dengan aturan. urutan maupun cara penyajiannya agar memperoleh hasil yang diakui dan bermanfaat bagi kehidupan manusia. intensif dengan menerapkan ketelitian dan ketetapan dalam melakukan proses penelitian agar memperoleh hasil yang dapat dipertanggungjawabkan, memecahkan problem melalui hubungan sebab dan akibat, dapat diulang kembali dengan cara yang sama dan hasil yang sama.
menurut kerlinger (1986) penelitian ialah proses penemuan yang mempunyai karakteristik sitematis, terkontrol, empiris dan mendasarkan pada teori dan hipotesis atau jawaban sementara.
dari beberapa pendapat tersebut jelas sekiranya bahwa setiap orang pada perinsipnya akan memberikan pengertian tentang penelitian yang berbeda-beda. sebagai jawaban atas pertnyaan apakah penelitian itu?. dapat disimpulkan bahwa penelitian adalah usaha seseorang yang dilakuakan secara sistematis mengikuti aturan-aturan metodologi, misalnya observasi secara sistenatis,dikontrol dan mendasarkan pada teori yang ada dan diperkuat dengan gejala yang ada.
FUNGSI PENELITIAN
dalam kaitanya dengan perkemb
angan ilmu pengetahuan, kegiatan penelitian merupakan salah satu yang handal untuk memenuhi bermacam-macam fungsi sebagai berikut :
1.menemukan sesuatu yang baru.
2.mengembangkan ilmu pengetahuan.
3.melakukan validasi terhadap toeri lama.
4.menemukan permasalahan penelitian.
5.menambah khazanah pengayaan ilmiah yang baru.
MANFAAT
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai masukan serta memberikan manfaat bagi pihak pengguna (user) program komputer sehingga diharapkan pengguna dapt mengetahui hak dan kewajibannya dalam menggunakan komputer.
NAMA :Rifa Rizkia Baliati
KELAS :1VB PAI Non Reguler
NIM :207011000646
A.Pengertian
Secara umum metode penelitian di artikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Terdapat empat kata kunci yang perlu di perhatikan yaitu cara ilmiah, data, tujuan, kegunaan tertentu
1. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu di dasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu Rasional, Empiris, dan Sistematis
2. Rasional berarti kegiatan penelitian itu di lakukan dengan cara-cara yang masuk akal.
3. Empiris berarti cara-cara yang di lakukan itu dapat diamati oleh indera manusia.
4.Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
B.Fungsi
Fungsi penelitian dalam konteks pengembangan ilmu pengetahuan fungsi penelitian / research dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
C.Kegunaan
Kegunaan penelitian dalam konteks pengembangan ilmu pengetahuan adapun keguanaan dari penelitian / research dan pengembangan ilmu
D.Penelitian
Tanpa adanya penelitian, pengetahuan tidak akan bertambah maju. Padahal pengetahuan adalah dasar semua tindakan dan usaha. Jadi penelitian sebagai dasar untuk meningkatkan pengetahuan, harus diadakan agar meningkat pula percapaian usaha-usaha manusia.
Bentuk rumusan masalah dalam pendidikan ada 3 yaitu:
1. Deskriptif adalah masalah untuk penelitian dengan variabel tunggal, baik hanya satu variabel atau yang lebih yang tidak saling berhubungan Penelitian ingin mengetahui status dan mendiskripsikan fenomena.
2. Komparatif adalah yakni rumusan masalah yang memfokuskan kajian terhadap analisis perbandingan tentang satu variabel atau lebih pada dua atau lebih kelompok sample.
3. Asosiatif adalah masalah penelitian yang memfokoskan pada kajian hubungan antar variabel, baik hubungan simetris, kausalitas maupun resiprokal atau suatu pertanyaan penelitian yang bersifat hubungan antara dua variabel atau lebih.
E.pengembangan
Pengembangan berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.
Referensi : Http:// www. Idamaya. Blogspot. Com
PROF. DR. SUGIYONO
nama:mohamad yazim
4b non reguler
nim:207011000548
pengertian penelitian
penelitian ialah cara mencari kebenaran dengan cara ilmiah melalui metode penyelidikan dalam taraf keilmuan.
penelitian dapat dipandang sebagai alat bagi setiap orang yang bermaksud untuk mencari kebenaran yang bersifat objektif dalam ukuran yang ilmiah.penelitian menurut kamus ilmiah indonesia ialah:dijelaskan bahwa kata Teliti artinya cermat, seksama, hati-hati.
Meneliti adalah memeriksa dengan cermat. Peneliti adalah orang yang meneliti.
dalam pengetian penelitian dapat disimpulkan bahwasanya penelitian ialah :suatu kegiatan- kegiatan penyelidikan yang dengan teliti dan cermat yang dapat menghasilkan suatu kebenaran-kebenaran suatu masalah-masalh tertentu.
fungsi penelitian ialah
1.menemukan sesuatu hal ilmu pengetahuan yang baru dan ilmiah.
2.untuk mengetahui kebenaran-kebenaran ilmu pengetahuan yang sudah ada dalam dunia keilmuan.
manfaat penelitian
1.untuk mendukung proses belajar mengajar siswa kaitanya dengan program study yang diajarkannya.
2.untuk mengkaji ulang suatu kajian keilmuan dan lain-lain guna meningkatkan pemahamn dan kualitas sesuatu hal yang ditelitinya.
sumber:buku prof.dr. winarno surahmad,msc.ed.
NAMA :Rifa Rizkia Baliati
KELAS :1VB PAI Non Reguler
NIM :207011000646
A.Pengertian
Secara umum metode penelitian di artikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Terdapat empat kata kunci yang perlu di perhatikan yaitu cara ilmiah, data, tujuan, kegunaan tertentu
1. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu di dasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu Rasional, Empiris, dan Sistematis
2. Rasional berarti kegiatan penelitian itu di lakukan dengan cara-cara yang masuk akal.
3. Empiris berarti cara-cara yang di lakukan itu dapat diamati oleh indera manusia.
4.Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
B.Fungsi
Fungsi penelitian dalam konteks pengembangan ilmu pengetahuan fungsi penelitian / research dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
C.Kegunaan
Kegunaan penelitian dalam konteks pengembangan ilmu pengetahuan adapun keguanaan dari penelitian / research dan pengembangan ilmu
D.Penelitian
Tanpa adanya penelitian, pengetahuan tidak akan bertambah maju. Padahal pengetahuan adalah dasar semua tindakan dan usaha. Jadi penelitian sebagai dasar untuk meningkatkan pengetahuan, harus diadakan agar meningkat pula percapaian usaha-usaha manusia.
Bentuk rumusan masalah dalam pendidikan ada 3 yaitu:
1. Deskriptif adalah masalah untuk penelitian dengan variabel tunggal, baik hanya satu variabel atau yang lebih yang tidak saling berhubungan Penelitian ingin mengetahui status dan mendiskripsikan fenomena.
2. Komparatif adalah yakni rumusan masalah yang memfokuskan kajian terhadap analisis perbandingan tentang satu variabel atau lebih pada dua atau lebih kelompok sample.
3. Asosiatif adalah masalah penelitian yang memfokoskan pada kajian hubungan antar variabel, baik hubungan simetris, kausalitas maupun resiprokal atau suatu pertanyaan penelitian yang bersifat hubungan antara dua variabel atau lebih.
E.pengembangan
Pengembangan berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.
Referensi : Http:// www. Idamaya. Blogspot. Com
PROF. DR. SUGIYONO
NAMA :Rifa Rizkia Baliati
KELAS :1VB PAI Non Reguler
NIM :207011000646
A.Pengertian
Secara umum metode penelitian di artikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Terdapat empat kata kunci yang perlu di perhatikan yaitu cara ilmiah, data, tujuan, kegunaan tertentu
1. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu di dasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu Rasional, Empiris, dan Sistematis
2. Rasional berarti kegiatan penelitian itu di lakukan dengan cara-cara yang masuk akal.
3. Empiris berarti cara-cara yang di lakukan itu dapat diamati oleh indera manusia.
4.Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
B.Fungsi
Fungsi penelitian dalam konteks pengembangan ilmu pengetahuan fungsi penelitian / research dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
C.Kegunaan
Kegunaan penelitian dalam konteks pengembangan ilmu pengetahuan adapun keguanaan dari penelitian / research dan pengembangan ilmu
D.Penelitian
Tanpa adanya penelitian, pengetahuan tidak akan bertambah maju. Padahal pengetahuan adalah dasar semua tindakan dan usaha. Jadi penelitian sebagai dasar untuk meningkatkan pengetahuan, harus diadakan agar meningkat pula percapaian usaha-usaha manusia.
Bentuk rumusan masalah dalam pendidikan ada 3 yaitu:
1. Deskriptif adalah masalah untuk penelitian dengan variabel tunggal, baik hanya satu variabel atau yang lebih yang tidak saling berhubungan Penelitian ingin mengetahui status dan mendiskripsikan fenomena.
2. Komparatif adalah yakni rumusan masalah yang memfokuskan kajian terhadap analisis perbandingan tentang satu variabel atau lebih pada dua atau lebih kelompok sample.
3. Asosiatif adalah masalah penelitian yang memfokoskan pada kajian hubungan antar variabel, baik hubungan simetris, kausalitas maupun resiprokal atau suatu pertanyaan penelitian yang bersifat hubungan antara dua variabel atau lebih.
E.pengembangan
Pengembangan berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.
Referensi : Http:// www. Idamaya. Blogspot. Com
PROF. DR. SUGIYONO
NAMA :Rifa Rizkia Baliati
KELAS :1VB PAI Non Reguler
NIM :207011000646
A.Pengertian
Secara umum metode penelitian di artikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Terdapat empat kata kunci yang perlu di perhatikan yaitu cara ilmiah, data, tujuan, kegunaan tertentu
1. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu di dasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu Rasional, Empiris, dan Sistematis
2. Rasional berarti kegiatan penelitian itu di lakukan dengan cara-cara yang masuk akal.
3. Empiris berarti cara-cara yang di lakukan itu dapat diamati oleh indera manusia.
4.Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
B.Fungsi
Fungsi penelitian dalam konteks pengembangan ilmu pengetahuan fungsi penelitian / research dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
C.Kegunaan
Kegunaan penelitian dalam konteks pengembangan ilmu pengetahuan adapun keguanaan dari penelitian / research dan pengembangan ilmu
D.Penelitian
Tanpa adanya penelitian, pengetahuan tidak akan bertambah maju. Padahal pengetahuan adalah dasar semua tindakan dan usaha. Jadi penelitian sebagai dasar untuk meningkatkan pengetahuan, harus diadakan agar meningkat pula percapaian usaha-usaha manusia.
Bentuk rumusan masalah dalam pendidikan ada 3 yaitu:
1. Deskriptif adalah masalah untuk penelitian dengan variabel tunggal, baik hanya satu variabel atau yang lebih yang tidak saling berhubungan Penelitian ingin mengetahui status dan mendiskripsikan fenomena.
2. Komparatif adalah yakni rumusan masalah yang memfokuskan kajian terhadap analisis perbandingan tentang satu variabel atau lebih pada dua atau lebih kelompok sample.
3. Asosiatif adalah masalah penelitian yang memfokoskan pada kajian hubungan antar variabel, baik hubungan simetris, kausalitas maupun resiprokal atau suatu pertanyaan penelitian yang bersifat hubungan antara dua variabel atau lebih.
E.pengembangan
Pengembangan berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.
Referensi : Http:// www. Idamaya. Blogspot. Com
PROF. DR. SUGIYONO
Asw.ibu afwan punya saya terkirim beberapa kali. rifa rizkia
NURHAFIFAH
IV B PAI NON REGULER
NIM:207011000572
Pengertian Penelitian
suatu penyelidikan atau usaha pengujian yang dilakukan secara teliti dan teritis dan mencari fakta-fakta prinsip-prinsip dengan menggunakan langkah tertentu.
Tujuan Penelitian
ada 3 macam tujuan penelitian:
- bersifat penemuan, yaitu data penelitian yang betul-betul baru yang sebelumnya belum pernah di ketahui
- pembuktian, yaitu untuk membuktikan adanya keraguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu
- pengembangan, yaitu memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.
Manfaat Penelitian
untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah. yang dimaksud dengan memahami adalah memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak sdiketahui selanjutnya menjadi tuhu.
memecahkan berarti meminimalkan atau menghilangkan masalah
mengantisipasi yaitu mengupayakan agar masalah tidak terjadi
REFERENSI
Prof.Dr.Suharsimi Arikunto,prosuder penelitian suatu pendekatan praktik
Haniff.wordspress.com/2007/07/25 bab-1-pendahuluan-manfaat-peniliti
AMIRUDDIN MAULANA
IV B PAI NON REGULER
NIM:207011000799
Pengertian Penelitian
suatu metode study melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut.
suatu metode untuk menentukan kebenaran yang juga merupakan sebuah pemikiran kritis
pencarian atas sesuatu secara sistematis terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan.(Hillway,1965)
Menurut Muhammad Ali
suatu cara untuk memahami sesuatu melalui penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu. yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya.
David H Penny
pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengimpulan, penafsiran, pengumpulan, fakta-fakta.
Tujuan Penelitian
sesuatu yang ingin di capai oleh peniliti dengan penilitiannya dengan keinginan realitis harus mempunyai kaitan atau hubungan yang releaven dengan masalah yang diteliti.
pengembangan yang memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.
pembuktian yang membuktikan adanya keraguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu.
Fungsi Penelitian
pengembangan kebijakan
pengembangan ilmu
Manfaat Penelitian
adapun manfaat dari hasil penelitian ini mudah-mudahan dapat dijadikan rujukan bagi seseorang yang menggunakan media.
dapat menggambarkan manfaat dan pentingnya hasil penelian bagi pengembangan ilmu maupun penggunaan yang lebih luas. manfaat dari perolehannya dari hasil penelitian.
dapat menambah memperkaya ilmuan, dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama mengikutu pembelajaran.
REFERENSI
Haniff.wordspress.com/2007/07/25 bab-1-pendahuluan-manfaat-penilitian
Nama : Iin Inayah
Nim : 207011000707
METODE PENELITIAN
Pengertian Penelitian
Penelitian : suatu kegiatan yang telah di rencanakan untuk meneliti sesuatu yang belum di ketahui, menurut pengertian dari bahasa Indonesia meneliti adalah memeriksa dengan cermat, dan yang meneliti adalah orang yang meneliti.
Pengertian ini juga bisa berarti kegiatan pengumpulan, pengelolaan, analisa dan penyajian data, yang di lakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prisip umum.
Secara umum metode penelitian yang diartikan secara ilmiah: mendapatkan data dan tujuan yang tertentu, sedangkan menurut kamus Webster new internasional, Research (penelitian) penyelidikan yang hati-hati dalam mencari fakta suatu penyelidikan yang amat cermat untuk menetapkan sesuatu,
Terdapat empat kata kunci yang perlu di perhatikan yaitu:
• Cara ilmiah : yang berarti kegiatan penelitian itu di dasarkan pada ciri-ciri ke ilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis,
• Rasional : yang berarti kegiatan penelitian itu di lakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia.
• Empiris yang berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indra manusia, ataupun pengalaman yang benar-benar nyata
• Sistematis ; proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. Walaupun langkah-langkah penelitian metode kuantitatif, kualitatif, dan R dan D berbeda tetapi semuanya sistematis
Data yang diperoleh melalui penelitian itu adalah empiris teramati yang mempunyai kriteria tertentu yang valid, untuk mendapatkan data yang langsung valid dalam penelitian sering sulit dilakukan oleh karena itu data yang telah terkumpul sebelum diketahui validnya, dapat diuji melalui pengujian.
Fungsi penelitian
Fungsi penelitian: research dalam pengembangan ilmu.
Innovation ; meneliti sesuatu yang baru.
Setiap penelitian mempunyai kegunaan secara tertentu.
Secara umum tujuan penelitian ada tiga macam yang bersipat penemuan, pembuktian, pengembangan.
• Penemuan yang berarti data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang betul-betul baru yang sebelumnya belum diketahui
• Pembuktian yang berarti data yang diperoleh itu digunakan untuk membuktikan adanya keraguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu.
• Pengembangan yang berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan yang ada.
kegunaan Dalam Penelitian itu adalah
• Digunakan dalam langkah memecahkan masalah-masalah yang nyata di tengah masyarakat dan memanfaatkan sebagai bahan penyusun rencana-rencana kebijaksanaan.
• Penelitian dapat digunakan memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah.
Nama :asmida yunita
Semester :IVB non regular
Nim :207011000516
Pengertian penelitian
Menurut Burhan Bungin penelitian adalah kegiatan(ilmiah)yang ditempuh melalui serangkaian proses yang panjang diawali minat mengkaji munculnyafenomena tertentu.
Sumber :Burhan Bugin,metodologi penelitian kualitatif(Jakarta:Rajawali press,2004)cet 4
Penelitian adalah aktivitas dua metode berfikikir yang menggunakan ilmiah secara terancam dua sistematis untuk memecahkan masalah.
Sumber:sanapiyah faisal,format-format penelitian sosial (Jakarta :Rajawali press 2003)cet 6
Komentar:menurut saya penelitian itu adalah suatu kegiatan yang memerlukan proses yang panjang dan menggunakan bermacam –macam metode penelitian yang ilmiah dan terbukti
Fungsi dan pemanfaatan penelitian
1.pada penelitian awal subjek penelitian tidak didefinisikan secara baik dan kurang dipahami
2.pada upaya pemahaman penelitian perilaku dan penelitian motivasional
3.untuk penelitian konsultatif
4.memahami isu-isu rumit sesuatu proses
5.memahami isu-isu rinci tentang situasi dan kenyataan yang dihadapi seseorang
6.untuk memahami isu-isu yang sensitive
7.untuk keperluaan evaluasi
8.untuk meneliti latar belakang fenomena yang tidak dapat diteliti melalui penelitian kuantitatif
Sumber:PROF DR LEXY J MOLEONG M A.metodologi penelitian kualitatif
Nama : Maratuj zakiyah
Nim : 207011000513
Pengertian Penelitian
Menurut Burhan Bungin Penelitian adalah kegiatan ilmiah yang ditempuh melalui serangkaian proses yang panjang diawali minat mengkaji munculnya fenomena tertentu
Referensi : Burhan Bungin,Metodologi Penelitian Kualitatif (Jakarta : Rajawali Press , 2004)
cet 4
Menurut Drs Ibnu Hasan,M.Ed dalam kajian penelitian pendidikan mengatakan bahwa ada 3 alasan mengapa penelitian menjadi sumber utama dalam meningkatkan pengetahuan kependidikan :
a)Penelitian dan ilmu pengetahuan telah lama menjadi bagian penting dan utama dalam meningkatkan aspek kehidupan dibidang lain
b)Penelitian kependidikan terbukti memberikan sumbangan pengetahuan di bidang pendidikan
c)Ulasan terhadap penemuan dan hasil –hasil penelitian telah memberikan implikasi praktis terhadap pembuatankebijaksanaan
Beliau kemudian menyimpulkan,P enelitian adalah suatu proses pengumpulan yang sistematis dan analisis yang logis terhadap informasi(data)untuk tujuan tertentu.sedangkan metode penelitan adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan memakai prosedur yang reliable dan terpercaya
Referensi: Drs Ibnu Hadjar,M.Ed,Dasar-dasar Metodologi Penelitian kwantitatif dalam pendidikan(Jakarta : PT Raja Grafindo Persada)
Komentar : Dari pengertian penelitian yang telah diungkapkan oleh para tokoh dapat saya simpulkan bahwa penelitian adalah penyelidikan atau aktivitas dan metode berfikir yang menggunakan metode ilmiah secara terancang dan sistematis untuk memecahkan suatu
Fungsi Penelitian
1)Menemukan dan menduduki wilayah-wilayah pengetahuan yang baru atau dengan kata lain bisa dikatakan invention,innovation,discoveries dan teknologi baru
2)Mengkonsolidasikan dan menstabilisasi wilayah-wilayah baru itu dengan jalan menguji hipotesis-hipotesis
3)Pengembangan kebijakan
4)Evaluasi kebijakan
5)Pengembangan ilmu
6)Sebagai alat evaluasi
Kegunaan/Manfaat Penelitian
1.digunakan dalam rangka memecahkan masalah-masalah nyata ditengah masyarakat dan memanfaatkannya sebagai bahan rencana-rencana garis-garis kebijaksanaan
2.digunakan dalam menyusun pengetahuan atau menemukan bidang-bidang penelitian yang baru
3.dilakukan guna mengejar kebenaran ilmiah
Referensi :www.idamaya.blogspot.com
Nama : Khodijah
Nim : 207011000497
Pengertian Penelitian
Riset berasal dari bahasa Inggris, research, menurut The Advanced Learner’s Dictionary of Current English (1961) ialah penyelidikan atau pencarian yang seksama untuk memperoleh fakta baru dalam cabang ilmu pengetahuan.
Menurut Fellin, Tripodi dan Meyer (1969) riset adalah suatu cara sistematik untuk maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat disampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain.
http://ibnurusdi.wordpress.com/2008/04/06/pengertian-penelitian
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa kata Teliti artinya cermat, seksama, hati-hati. Meneliti adalah memeriksa dengan cermat. Peneliti adalah orang yang meneliti.
Penelitian bisa berarti pemeriksaan yang teliti. Selain itu diartikan sebagai kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum.
Sumber : Kamus Besar Bahasa Indonesia hal 1162)
Penelitian, bahasanya Inggris yaitu Research. Dalam Oxford advanced learner’s Dictionary dijelaskan kata Re-search artinya : a careful study of a subject, especially in order to discover new facts or information a bout it.
Sumber : Oxford advanced Learner’s Dictionary hal 1130.
Menurut kamus Webster’s New International, Research (penelitian) adalah penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam dalam mencari fakta dan prinsip-prinsip; suatu penyelidikan yang amat cermat untuk menetapkan sesuatu.
Dalam kamus lain disebut Research adalah, careful or critical inquiry or examination in seeking fact or principles, pemeriksaan atau pengujian yang teliti dalam mencari fakta atau prinsip-prinsip. Bisa juga dikatakan diligent investigation in order to ascertain something, penyelidikan yang tekun guna memastikan sesuatu hal.
Bahasa Arabnya adalah: Al-Bahsu. Berasal dari kata Ba ha tsa— yabhasu. Artinya meneliti. bahsa hu: To la bahu. (sumber :Kamus Munjid)
Berdasarkan kutipan-kutipan di atas maka dapat disimpulkan bahwa penelitian adalah kegiatan untuk mengkaji kembali suatu masalah, teori, kajian hukum, dan lain-lain dengan step-step ilmiyah guna meningkatkan pemahaman, meningkatkan kualitas kegunaan sesuatu yang diteliti.
Fungsi Penelitian
1)Menemukan dan menduduki wilayah-wilayah pengetahuan yang baru atau dengan kata lain bisa dikatakan invention,innovation,discoveries dan teknologi baru
2)Mengkonsolidasikan dan menstabilisasi wilayah-wilayah baru itu dengan jalan menguji hipotesis-hipotesis
3)Pengembangan kebijakan
4)Evaluasi kebijakan
5)Pengembangan ilmu
6)Sebagai alat evaluasi
Kegunaan/Manfaat Penelitian
1.digunakan dalam rangka memecahkan masalah-masalah nyata ditengah masyarakat dan memanfaatkannya sebagai bahan rencana-rencana garis-garis kebijaksanaan
2.digunakan dalam menyusun pengetahuan atau menemukan bidang-bidang penelitian yang baru
3.dilakukan guna mengejar kebenaran ilmiah
ANHAR MUTAKIN
IV B NON REGULER
NIM:207011000457
Pengertian penelitian
Secara umum, penelitian di artikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisa data yang di lakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Pengumpulan dan analisa data menggunakan metode-metode ilmiah, baik yang bersifat kuantitatif ataupun kualitatof, eksperimental atau noneksperimental, interaktif atau noninteraktif. Metode-netode tersebu telah dikembangkan secara intensif, melalui berbagai uji coba sehingga telah memiliki prosedur yang baku. Metode penelitian adakalanya juga disebut "metologi penelitian" (sebenarnya kurang tepat tetapi banyak di gunakan), dalam makna yang lebih luas bisa berarti "desain" atau rancangan penelitian. Rancangan ini berisi rumusan tentang objek atau subjek yang akan diteliti, tehnik-tehnik pengumpulan data, prosedur pengumpulan dan analisa data berkenaan dengan fokus masalah tertentu.
Penelitian merupakan upaya untuk mengembangkan pengetahuan, mengembangkan dan menguji teori, McMillan dan Schumacher mengutip pendapat Walberg (1986), ada lima langkah pengembangan pengetahuan melalui penelitian, yaitu:
1. Mengidentifkasi masalah penelitian
2. Melakukan studi empiris
3. Melakuakan replikasi atau pengulangan
4. Menyatukan (sintesis) dan mereviu
5. Menggunakan dan mengevaluasi oleh pelaksana.
LINA SETYANINGSIH
IV B/PAI Non Reguler
NIm 207011000392
Tugas II
A. PENDAHULUAN
Dalam pembahasan sebelumnya telah diberikan uraian tentang pengertian penelitan,fungsi dan kegunaannya.
Penelitian adalah kegiatan untuk mengkaji kembali suatu masalah, teori, kajian hukum, dan lain-lain dengan step-step ilmiyah guna meningkatkan pemahaman, meningkatkan kualitas kegunaan sesuatu yang diteliti.Fungsinya untuk menemukan dan menduduki wilayah-wilayah pengetahuan yang baru atau dengan kata lain bisa dikatakan invention, innovation, discoveries, dan teknologi baru;mengkonsolidasi dan menstabilisasi wilayah-wilayah baru itu dengan jalan menguji hipotesis-hipotesis;
pengembangan kebijakan;Evaluasi kebijakan;pengembangan ilmu;dan sebagai alat evaluasi.
Selanjutnya akan dipaparkan berbagai jenis penelitian yang bias kita lakukan.
B. PEMBAHASAN
JENIS-JENIS PENELITIAN
Banyak sekali jenis-jenis penelitian yang dapat kita lakukan. Hal ini tergantung dari tujuan, pendekatan, bidang ilmu,tempat,dsb. Jenis-jenis penelitian itu dirinci sebagai berikut :
1. Penelitian ditinjau dari Tujuan
a) Penelitian Eksploratif
Seorang peneliti ingin menggali secara luas tentang sebab-sebab atasu hal-hal yang mempengaruhi terjadinya sesuatu.
Contoh : Disuatu Desa secara berturut-turut terjadi kematian penduduk Bab II
Ragam penelitian terutama anak-anak dibawah 5 tahun. Kejadian yang
misterius ini menarik perhatian para dokter. Dan dibentuklah sebuah tim
untuk mengadakan penelitian dengan maksuid untuk menemukan sebab-
musabab terjadinya musibah tersebut.
b) Penelitian Development
Adalah penelitian dengan mengadakan percobaan dan penyempurnaan.
Contoh : Pada tahum 1970 pemerintah Indonesia, yang dalam hal ini Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, ingin mencoba metode pangajaran
berprograma sebagai metode penyampaian pelajaran. Maka disusunlah
seri Buku Berprograma dan mulai dicoba digunakan di sekolah.
Semua kejadian yang berhubungan dengan proses belajar-mengajar dicatat,diteliti, dan diadakan penyempurnaan seperlunya sehingga akhirnya diharapkan ditemukannya protipe metode penyampaian dengan memakai Buku Berprograma.
c) Penelitian Verifikatif
Adalah penelitian yang bertujuan mengecek kebenaran hasil penelitian lain.
Contoh: Tahun 1970 diadakan penelitian tentang rasa solidaritas rakyat pedesaan,
dan dihasilkan suatu kesimpulan. Dua tahun kemudian seorang peneliti
lain mengadakan penelitian yang sama dengan tujuan untuk mengecek
kebenaran hasil penelitian telah dilakukan sebelumnya.
d) Penelitian kebijakan
Sebuah lembaga pemerintah mengadakan upaya untuk meningkatkan disiplin karyawan. Setelah diketemuklan strategi yang diperkirakan paling tepat, lembaga tersebut menyebarkan angket kepada para karyawan untuk menanyakan usul-usul guna mengefektifkan strategi dimaksud. Hasil yang diperoleh dari pengolahan data angket digunakan untuk menentukan kebijakan yang diambil oleh lembaga pemerintah tersebut sebagai upaya meningkatkan disiplin karyawan. Penelitian ini diklasifikasikan sebagai penelitian kebijakan, karena menyangkut tindakan yang diambil oleh pemerintah dan diberlakukan secara luas.
2. Penelitian ditinjau dari Pendekatan
Jika seorang peneliti ingin mengetahui perkembangan kemampuan berpikir anak Sekolah Dasar kelas I-VI, maka dapat dilakukan dengan dua pendekatan :
a. Pendekatran Longitudinal (Pendekatan Bujur)
Penelitian dilakukan secara berturut-turut tiap perkembangan kemampuan berpikir anak. Yang perlu diperhatikan adalah waktu pencatatan dilakukan. Jika peneliti melakukan pencatatan pertama di bulan Juni, maka pencatatan berikutnya dilakukan pada bulan yang sama. Kebaikannya adalah subyek yang diamati sama,sehingga factor-faktor intern individu tidak berpengaruh terhadap hasil. Kelemahannya, waktu penelitian sangat lama dan di khawatirkan banyak perubahan kondisi karena perkembangan jaman.
b. Pendekatan Cross-Sectional (pendekatan silang)
Yaitu penelitii mengadakan pencatatan tentang perkembangan kemampuan berpikir anakSD secara serentak (kelas I-VI). Keuntungannya adalah data cepat terkumpul. Dan kelemahannya, subyek yang berbeda juga perlu perhatian dan pertimbangan karena perkembangan seseorang satu tahun yang akan datang,mungkin berbeda.
Pendekatan in adalah kompromi antara Oneshot Method(menembak satu kali terhadap satu kasus), dan longitudinal(menembak beberapa kali terhadap kasus yang sama).
3. Penelitian ditinjau dari bidang Ilmu
Berhubungan dengan jenis dan interes, maka bidang ilmu yang diteliti menurut siapa
yang mengadakan penelitian. Ragam penelitian itu misalnya penelitian terhadap
pendidikan.
4. Penelitian ditinjau dari Tempatnya
Penelitian bisa dilakukan di laboratorium, perpustakaan dan kebanyakan di lapangan.
Sesuai dengan bidangnya, maka kancah penelitian akan berbeda-beda tempatnya.
Penelitian pendidikan mempunyai kancah bukan saja di sekolah tetapi dapat di
keluarga, di masyarakat, di pabrik, di Rumah Sakit, asal semuanya mengarah
tercapainya tujuan pendiidkan.
5. Penelitian ditinjau dari Hadirnya Variabel
Variabel adalah hal-hal yang menjadi objek penelitian, yang ditatap dalam satu kegiatan penelitian (points to be noticed), yang menunjukkan variasi, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Variabel juga disebut dengan istilah ubahan.
Variabel yang sudah ada data atau data yang sudah ada sekarang. Disamping itu ada peneliitan variabel yang akan datang(eksperimen).
6. Penelitan Kualitatif dan Kuantitatif
Ada empat dasar filosofis yang berpengaruh dalam penelitian kualitatif, yaitu :
a. Fenomenologis
b. Interaksi Simbolik
c. Kebudayaan
d. Antropologi
Buku Sumber : Prof. Dr. Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian suatu pendekatan
praktik (Jakarta : Rineka Cipta,2006)Cet-13 halm.7-18
Jenis-jenis penelitian menurut Sugiono dapat di kelompokkan menurut tujuan, pendakatanm tingkat eksplanasi, dam analisis dan jenis.
1. Penelitian menurut Tujuan
Penelitian menurut tujuan dapat di kelompokkan menjadi penelitian murni dan terapan Uma Sekaran dalam bukunya Research Methods For Bussines menyatakan bila penelitian di arahkan untuk mendapatkan informasi yang dapat di gunakan untuk memechkan masalah maka pemelitian tersebut dinamakan penelitian terapan, bila penelitian yang di arahkan sekedar untuk ,memahami masalah organisasi secara mendalam maka hal itu dinamakan penelitian dasar/murni.
Gay (1977) menyatakan bahwa sebenarnya sulit untuk membedakan antara penelitian murni dan terapan secara terpisah. Penelitian dasar bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat praktis. Penelitian terapan di lakukan dengan tujuan menerapkan, menguji, dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang di terapkan dalam memecahkan masalah-masalah praktis.
Jujun S.Surya sumantri (1985) menyatakan bahwa penelitian dasar atau murni adalah penelitian yang bertujuan menemukan pengetahian baru yang sebelumnya belum pernah di ketahui.
2. Penelitian Menurut Metode
Penelitian menurut metode dapat di kelompokkan menjadi 8 bagian yaitu :
a. Penelitian survey
Adalah [enelitian yang di lakukan pada populasi bhesar maupun kecil tetapi data yng di pelahari adalah data dari sample yang di ambil dari populasi tersebut sehingga di temukankejadian-kejadian dan hubngan-hubungan antar variabel sosiologi maupun psikologis
b. Penelitian ex post facto
Adalah suatu penelitian yang di lakukan untuk meneliti peristiwa tang telah terjadi dan kemudian merunut ke belakng untuk mengetahui factor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kejadian tersebut
c. Penelitian experiment
Adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat
d. Penelitian naturalistic
Metode ini sering di sebut dengan metode kualitatof.metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang di gunakan untuk meneliti pada kondisi, objek alamiah
e. Policy research
Majchrzak (1984) mendefinisikan policy research adalah suatu proses penelitian yang di lakukan pada masalah-masalah sosial yang mendasar
f. Action research (penelitian tindakan)
Penelitian tindakan merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan metode kerja yang paling efisien sehingga biaya produksi dapat di tekan dan produktifitas lembaga dapat meningkat
penelitian tindakan ialah suatu proses yang di lalui oleh perorangan atau kelompok yang menghendaki perunahan dalam situasi tertentu untuk menguji prosedur yang di perkirakan akan menghasilkan perubahan dan setelah sampai pada tahap kesimpulan yang dapat di pertanggungjawabkan melaksanakan prosedur ini
g. Penelitian evaluasi
Penelitian dapat dinyatakan sebagai evaluasi,sebagai evaluasi berarti hal ini meruoakan bagian dari proses pembuatan keputusan yaitu untuk membandingkan kejadian dan program yang telah di tetapkan .
h. Penelitian sejarah
enurut iisaac (1981) adalah untuk ,merekomstruksi kejadian-kejadian masa la,pau secara sistematis dan objectif sehingga dapat di tetepkan fakta-fakta untuk membuat suatu kesimpulan.
3. Penelitian menurut tingkat Eksplanasinya
Tingkat eksplanasi menurut david Kline adalah tingkat penjelasan. Jadi penelitian menurut tingkat ekplanasi adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang di telioti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain. Berdasarkan hal ini penelitian dapat di kelompokkan menjadi Deskriptif,komparatif, dan asosiatif.
a. penelitian deskriptif
adalah penelitian yang di lakukan umtuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu varianel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara varianel satu dengan yanf lai.
b. penelitian komparatif
adalah suatu penelitian yang bersifat ,membandingkan
c. penelitian asosiatif/hubungan
merupakan penelitian yang bertujuan mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih
4. Penelitian menurut jenis data dan analisis
Penelitian ini di kelompokkan menjadi 3 yaitu : data kualitatif, kuantitatif, dan gabungan keduanya.
Buku sumber :Prof.DR.Sugiono,Metode Penelitian Administrasi (Bandung :Alfabeta
2008) Cet 16 halm. 4-13
Menurut Burhan Bungin Penelitian dikelompokkan menjadi tujuh jenis,yaitu :
1) Penelitian menurut Tujuan
a. Penelitian Eksplorasi
Dalam penelitian ini masalah yang diteliti adalah permasalahan yang belum pernah dijejaki, belun pernah ditelitit orang lain, begitu pula objek penelitian adalah wilayah yang masih baru untuk hal yang akan diteliti tersebut, sehingga walaupun dalam keadaan yang sangat miskin informasi,atau keadaan yang masih tertutup informasi, peneliti eksplorasi tetap berusaha menmukan atau mengungkap permasalahan yang sedang dibutuhkan atau kan diteliti tersebut.
b. Penelitian pengembangan
Adalah penelitian yang ditujukan untuk mengembangkan temuan-temuan penelitian atau teori-teori sebelumnya, baik untuk keperluan ilmu murni maupun ilmu terapan dan sebagainya.
c. Penelitian Verifikasi
2) Penelitian menurut Pendekatan
a. Penelitian Longitudinal
Longitudinal adalah penelitian yang memerlukan waktu yang lama serta tenaga dan biaya yang banyak selama penelitian dilakukan, sehingga kebanyakan peneliti menganggap penelitian ini kurang efisien.
b. Penelitian Cross-Sectional
c. Penelitian Survey
d. Penelitian Assesment
Dalam penelitian ini, peneliti terlibat dari awal pelaksanaan proyek sampai proyek selesai dilaksanakan.Assesment menggunakan frame of reference,yaitu pedoman tata laksana proyek atau pedoman pelaksanaan proyek, maka kadang assessment dapat digunakan sebagai penelitian kuantitatif.
e. Penelitian Evaluatif
Secara umum penelitiian ini ingin ,enajwab pertanyaan ;sampai sejauh man proyek telah tercapai sesuai perencanaan yang dilakukan sejak awal.
f. Penelitian Aksi(Action Research)
3) Penelitian menurut Tempat
a) Penelitian Kepustakaan (Library research)
b) Penelitian Laboratorium (Laboratory research)
c) Penelitian kancah
4) Penelitian menurut bidang Ilmu
5) Penelitian menurut taraf Penelitian
a. Penelitian Deskriptif
b. Penelitian Eksplanasi
6) Penelitian menurut Terjadinya Variabel
a. Histories
b. Ekspos-Fakto
c. Eksperimen
Buku sumber : prof.Dr.H.M.Burhan Bungin,Metodolgi Penelitian
Kuantitatif:Komunikasi,dan kebijakan Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial
lainnya.(Jakarta:Kencana,2005)cet-3 hlm.41-49
Berdasar kegunaannya penelitian dapat dibedakan menjadi murni;dasar(untuk meningkatkan pengetahuan), terapan(untuk mengembangkan pengetahuan praktek), dan evaluasi (untuk dimanfaatkan dalam praktetk tertentu).
Berdasarkan pendekatannya,penelitian dibedakan menjadi dua : kualitatif dam kuantitatif. Keduanya berbeda dalam metafisik yang melandasinya, tujuan yang ingin dicapainya,desain yang digunakan,penyajian hasil, dan peran peneliti.
Buku sumber :Drs.Ibnu Hajar,Med,Dasar-dasar Metodologi Kuantitatif dalam
Pendidikan(Jakarta : Raja Grafindo Persada,1996)hlm 37
C. KESIMPULAN
Dari penjelasan berbagai jenis penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak sekali jenis-jenis penelitian yang dapat kita lakukan di segala bidang yang akan menambah pengetahuan baru dan mengembangkan ilmu yang sudah ada serta memudahkan kita dalam menyusun dan menyelesaikan penelitian dengan memilih salah satu jenis penelitian yang sesuai dengan tujuan yang akan kita capai.
D. SUMBER PUSTAKA
Prof. Dr. Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik (Jakarta :
Rineka Cipta,2006)Cet-13
Prof.DR.Sugiono,Metode Penelitian Administrasi (Bandung :Alfabeta 2008) Cet 16
prof.Dr.H.M.Burhan Bungin,Metodolgi Penelitian Kuantitatif:Komunikasi,dan
kebijakan Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial lainnya.(Jakarta:Kencana,2005)cet-3
Drs.Ibnu Hajar,Med,Dasar-dasar Metodologi Kuantitatif dalam Pendidikan(Jakarta :
Raja Grafindo Persada,1996)
Tatik Susanti
IV B Non Reguler
NIM 207011000533
Tugas II
JENIS-JENIS PENELITIAN
Banyak sekali jenis-jenis penelitian yang dapat kita lakukan. Hal ini tergantung dari tujuan, pendekatan, bidang ilmu,tempat,dsb. Jenis-jenis penelitian itu dirinci sebagai berikut :
1. Penelitian ditinjau dari Tujuan
a) Penelitian Eksploratif
Seorang peneliti ingin menggali secara luas tentang sebab-sebab atasu hal-hal yang mempengaruhi terjadinya sesuatu.
Contoh : Disuatu Desa secara berturut-turut terjadi kematian penduduk Bab II
Ragam penelitian terutama anak-anak dibawah 5 tahun. Kejadian yang
misterius ini menarik perhatian para dokter. Dan dibentuklah sebuah tim
untuk mengadakan penelitian dengan maksuid untuk menemukan sebab-
musabab terjadinya musibah tersebut.
b) Penelitian Development
Adalah penelitian dengan mengadakan percobaan dan penyempurnaan.
Contoh : Pada tahum 1970 pemerintah Indonesia, yang dalam hal ini Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, ingin mencoba metode pangajaran
berprograma sebagai metode penyampaian pelajaran. Maka disusunlah
seri Buku Berprograma dan mulai dicoba digunakan di sekolah.
Semua kejadian yang berhubungan dengan proses belajar-mengajar dicatat,diteliti, dan diadakan penyempurnaan seperlunya sehingga akhirnya diharapkan ditemukannya protipe metode penyampaian dengan memakai Buku Berprograma.
c) Penelitian Verifikatif
Adalah penelitian yang bertujuan mengecek kebenaran hasil penelitian lain.
Contoh: Tahun 1970 diadakan penelitian tentang rasa solidaritas rakyat pedesaan,
dan dihasilkan suatu kesimpulan. Dua tahun kemudian seorang peneliti
lain mengadakan penelitian yang sama dengan tujuan untuk mengecek
kebenaran hasil penelitian telah dilakukan sebelumnya.
d) Penelitian kebijakan
Sebuah lembaga pemerintah mengadakan upaya untuk meningkatkan disiplin karyawan. Setelah diketemuklan strategi yang diperkirakan paling tepat, lembaga tersebut menyebarkan angket kepada para karyawan untuk menanyakan usul-usul guna mengefektifkan strategi dimaksud. Hasil yang diperoleh dari pengolahan data angket digunakan untuk menentukan kebijakan yang diambil oleh lembaga pemerintah tersebut sebagai upaya meningkatkan disiplin karyawan. Penelitian ini diklasifikasikan sebagai penelitian kebijakan, karena menyangkut tindakan yang diambil oleh pemerintah dan diberlakukan secara luas.
2. Penelitian ditinjau dari Pendekatan
Jika seorang peneliti ingin mengetahui perkembangan kemampuan berpikir anak Sekolah Dasar kelas I-VI, maka dapat dilakukan dengan dua pendekatan :
a. Pendekatran Longitudinal (Pendekatan Bujur)
Penelitian dilakukan secara berturut-turut tiap perkembangan kemampuan berpikir anak. Yang perlu diperhatikan adalah waktu pencatatan dilakukan. Jika peneliti melakukan pencatatan pertama di bulan Juni, maka pencatatan berikutnya dilakukan pada bulan yang sama. Kebaikannya adalah subyek yang diamati sama,sehingga factor-faktor intern individu tidak berpengaruh terhadap hasil. Kelemahannya, waktu penelitian sangat lama dan di khawatirkan banyak perubahan kondisi karena perkembangan jaman.
b. Pendekatan Cross-Sectional (pendekatan silang)
Yaitu penelitii mengadakan pencatatan tentang perkembangan kemampuan berpikir anakSD secara serentak (kelas I-VI). Keuntungannya adalah data cepat terkumpul. Dan kelemahannya, subyek yang berbeda juga perlu perhatian dan pertimbangan karena perkembangan seseorang satu tahun yang akan datang,mungkin berbeda.
Pendekatan in adalah kompromi antara Oneshot Method(menembak satu kali terhadap satu kasus), dan longitudinal(menembak beberapa kali terhadap kasus yang sama).
3. Penelitian ditinjau dari bidang Ilmu
Berhubungan dengan jenis dan interes, maka bidang ilmu yang diteliti menurut siapa
yang mengadakan penelitian. Ragam penelitian itu misalnya penelitian terhadap
pendidikan.
4. Penelitian ditinjau dari Tempatnya
Penelitian bisa dilakukan di laboratorium, perpustakaan dan kebanyakan di lapangan.
Sesuai dengan bidangnya, maka kancah penelitian akan berbeda-beda tempatnya.
Penelitian pendidikan mempunyai kancah bukan saja di sekolah tetapi dapat di
keluarga, di masyarakat, di pabrik, di Rumah Sakit, asal semuanya mengarah
tercapainya tujuan pendiidkan.
5. Penelitian ditinjau dari Hadirnya Variabel
Variabel adalah hal-hal yang menjadi objek penelitian, yang ditatap dalam satu kegiatan penelitian (points to be noticed), yang menunjukkan variasi, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Variabel juga disebut dengan istilah ubahan.
Variabel yang sudah ada data atau data yang sudah ada sekarang. Disamping itu ada peneliitan variabel yang akan datang(eksperimen).
6. Penelitan Kualitatif dan Kuantitatif
Ada empat dasar filosofis yang berpengaruh dalam penelitian kualitatif, yaitu :
a. Fenomenologis
b. Interaksi Simbolik
c. Kebudayaan
d. Antropologi
Buku Sumber : Prof. Dr. Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian suatu pendekatan
praktik (Jakarta : Rineka Cipta,2006)Cet-13 halm.7-18
Jenis-jenis penelitian dapat di kelpmpokkan menurut tujuan, pendakatanm tingkat eksplanasi, dam analisis dan jenis.
1. Penelitian menurut Tujuan
Penelitian menurut tujuan dapat di kelompokkan menjadi penelitian murni dan terapan Uma Sekaran dalam bukunya Research Methods For Bussines menyatakan bila penelitian di arahkan untuk mendapatkan informasi yang dapat di gunakan untuk memechkan masalah maka pemelitian tersebut dinamakan penelitian terapan, bila penelitian yang di arahkan sekedar untuk ,memahami masalah organisasi secara mendalam maka hal itu dinamakan penelitian dasar/murni.
Gay (1977) menyatakan bahwa sebenarnya sulit untuk membedakan antara penelitian murni dan terapan secara terpisah. Penelitian dasar bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat praktis. Penelitian terapan di lakukan dengan tujuan menerapkan, menguji, dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang di terapkan dalam memecahkan masalah-masalah praktis.
Jujun S.Surya sumantri (1985) menyatakan bahwa penelitian dasar atau murni adalah penelitian yang bertujuan menemukan pengetahian baru yang sebelumnya belum pernah di ketahui.
2. Penelitian Menurut Metode
Penelitian menurut metode dapat di kelompokkan menjadi 8 bagian yaitu :
A. Penelitian survey
Adalah [enelitian yang di lakukan pada populasi bhesar maupun kecil tetapi data yng di pelahari adalah data dari sample yang di ambil dari populasi tersebut sehingga di temukankejadian-kejadian dan hubngan-hubungan antar variabel sosiologi maupun psikologis
B. Penelitian ex post facto
Adalah suatu penelitian yang di lakukan untuk meneliti peristiwa tang telah terjadi dan kemudian merunut ke belakng untuk mengetahui factor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kejadian tersebut
C. Penelitian experiment
Adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat
D. Penelitian naturalistic
Metode ini sering di sebut dengan metode kualitatof.metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang di gunakan untuk meneliti pada kondisi, objek alamiah
E. Policy research
Majchrzak (1984) mendefinisikan policy research adalah suatu proses penelitian yang di lakukan pada masalah-masalah sosial yang mendasar
F. Action research (penelitian tindakan)
Penelitian tindakan merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan metode kerja yang paling efisien sehingga biaya produksi dapat di tekan dan produktifitas lembaga dapat meningkat
penelitian tindakan ialah suatu proses yang di lalui oleh perorangan atau kelompok yang menghendaki perunahan dalam situasi tertentu untuk menguji prosedur yang di perkirakan akan menghasilkan perubahan dan setelah sampai pada tahap kesimpulan yang dapat di pertanggungjawabkan melaksanakan prosedur ini
G. Penelitian evaluasi
Penelitian dapat dinyatakan sebagai evaluasi,sebagai evaluasi berarti hal ini meruoakan bagian dari proses pembuatan keputusan yaitu untuk membandingkan kejadian dan program yang telah di tetapkan
H. Penelitian sejarah
enurut iisaac (1981) adalah untuk ,merekomstruksi kejadian-kejadian masa la,pau secara sistematis dan objectif sehingga dapat di tetepkan fakta-fakta untuk membuat suatu kesimpulan.
3. Penelitian menurut tingkat Eksplanasinya
Tingkat eksplanasi menurut david Kline adalah tingkat penjelasan. Jadi penelitian menurut tingkat ekplanasi adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang di telioti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain. Berdasarkan hal ini penelitian dapat di kelompokkan menjadi Deskriptif,komparatif, dan asosiatif.
a. penelitian deskriptif
adalah penelitian yang di lakukan umtuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu varianel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara varianel satu dengan yanf lai.
b. penelitian komparatif
adalah suatu penelitian yang bersifat ,membandingkan
c. penelitian asosiatif/hubungan
merupakan penelitian yang bertujuan mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih
4. Penelitian menurut jenis data dan analisis
Penelitian ini di kelompokkan menjadi 3 yaitu : data kualitatif, kuantitatif, dan gabungan keduanya.
Buku sumber :Prof.DR.Sugiono,Metode Penelitian Administrasi (Bandung :Alfabeta
2008) Cet 16 halm. 4-13
Menurut Burhan Bungin Penelitian dikelompokkan menjadi tujuh jenis,yaitu :
1) Penelitian menurut Tujuan
a. Penelitian Eksplorasi
Dalam penelitian ini masalah yang diteliti adalah permasalahan yang belum pernah dijejaki, belun pernah ditelitit orang lain, begitu pula objek penelitian adalah wilayah yang masih baru untuk hal yang akan diteliti tersebut, sehingga walaupun dalam keadaan yang sangat miskin informasi,atau keadaan yang masih tertutup informasi, peneliti eksplorasi tetap berusaha menmukan atau mengungkap permasalahan yang sedang dibutuhkan atau kan diteliti tersebut.
b. Penelitian pengembangan
Adalah penelitian yang ditujukan untuk mengembangkan temuan-temuan penelitian atau teori-teori sebelumnya, baik untuk keperluan ilmu murni maupun ilmu terapan dan sebagainya.
c. Penelitian Verifikasi
2) Penelitian menurut Pendekatan
a. Penelitian Longitudinal
Longitudinal adalah penelitian yang memerlukan waktu yang lama serta tenaga dan biaya yang banyak selama penelitian dilakukan, sehingga kebanyakan peneliti menganggap penelitian ini kurang efisien.
b. Penelitian Cross-Sectional
c. Penelitian Survey
d. Penelitian Assesment
Dalam penelitian ini, peneliti terlibat dari awal pelaksanaan proyek sampai proyek selesai dilaksanakan.Assesment menggunakan frame of reference,yaitu pedoman tata laksana proyek atau pedoman pelaksanaan proyek, maka kadang assessment dapat digunakan sebagai penelitian kuantitatif.
e. Penelitian Evaluatif
Secara umum penelitiian ini ingin ,enajwab pertanyaan ;sampai sejauh man proyek telah tercapai sesuai perencanaan yang dilakukan sejak awal.
f. Penelitian Aksi(Action Research)
3) Penelitian menurut Tempat
a) Penelitian Kepustakaan (Library research)
b) Penelitian Laboratorium (Laboratory research)
c) Penelitian kancah
4) Penelitian menurut bidang Ilmu
5) Penelitian menurut taraf Penelitian
a. Penelitian Deskriptif
b. Penelitian Eksplanasi
6) Penelitian menurut Terjadinya Variabel
a. Histories
b. Ekspos-Fakto
c. Eksperimen
Buku sumber : prof.Dr.H.M.Burhan Bungin,Metodolgi Penelitian
Kuantitatif:Komunikasi,dan kebijakan Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial
lainnya.(Jakarta:Kencana,2005)cet-3 hlm.41-49
Berdasar kegunaannya penelitian dapat dibedakan menjadi murni;dasar(untuk meningkatkan pengetahuan), terapan(untuk mengembangkan pengetahuan praktek), dan evaluasi (untuk dimanfaatkan dalam praktetk tertentu).
Berdasarkan pendekatannya,penelitian dibedakan menjadi dua : kualitatif dam kuantitatif. Keduanya berbeda dalam metafisik yang melandasinya, tujuan yang ingin dicapainya,desain yang digunakan,penyajian hasil, dan peran peneliti.
Buku sumber :Drs.Ibnu Hajar,Med,Dasar-dasar Metodologi Kuantitatif dalam
Pendidikan(Jakarta : Raja Grafindo Persada,1996)hlm 37
SUMBER PUSTAKA :
Prof. Dr. Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian suatu pendekatan
praktik (Jakarta : Rineka Cipta,2006)Cet-13
Prof.DR.Sugiono,Metode Penelitian Administrasi (Bandung :Alfabeta
2008) Cet 16
prof.Dr.H.M.Burhan Bungin,Metodolgi Penelitian Kuantitatif:Komunikasi,dan kebijakan
Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya.(Jakarta:Kencana,2005)cet-3
Drs.Ibnu Hajar,Med,Dasar-dasar Metodologi Kuantitatif dalam Pendidikan(Jakarta : Raja
Grafindo Persada,1996)
JENS-JENIS PENELITIAN
Jenis-jenis penelitian dapat di kelompokkn menurut tujuan, pendektan, tingkat eksplanasi analisis dan jenis.
1. penelitian menurut tujun
penelitian menurut tujuan dapat di kelompokkan menjadi penelitian murni dan terapan Uma Sekaran dalam bukunya Research Methods for Business (1994) menyatakan bila penelitian di arahkan untuk mendapatkan infomasi yang dapat di gunakan untuk memecahkan masalah, maka penelitian tersebut di namakan penelitian terapan bila penelitian yang di arahkan sekedar untuk memahami masalah organisasi secara mendalam maka hal itu di namakan penelitian dasar atau murni.
Gay (1977) menyatakan bahwa sebenarnya sulit untuk membedakan antara penelitian murni dan terapan secara terpisah. Penelitian dasar bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat praktis.
Jujun S.Suriya Sumantri (1985) menyatakan bahwa penelitian dasar atau murni adalah penelitian yang bertujuan menemukan pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah di ketahui.
2. Penelitian Menurut Metode
Penelitian menurut metode dapat di kelompokkan menjadi 8 bagian.
a. Penelitian Survey
Adalah penelitian yang di lakukan pada populasi besar atau kecil tetapi data yang di pelajari adalah data dari sampel yang di ambil dari populasi tersebut sehingga di temukan kejadian-kejadian dan gubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.
b. Penelitian Ex post facto
Adalah suatu penelitian yang di lakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui factor-faktor yang dat menyebabkan timbulnya kejadian tersebut.
c. Penelitian Exsperimen.
Adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat.
d. Penelitian Naturalistik
Metide ini sering di sebut dengan metode kualitatif.metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang di gunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah.
e. Policy Recearch
Majchrzak (1984) mendefinisikan policy research adalah suatu proses penelitian yang di lakukan pada masalah-masalah social yang mendasar.
f. Action Research
Penelitian tindakan merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan metode kerja yang paling efisien sehingga biaya produksi dapat di tekan dan produktifitas lembaga dapat meningkat.
Penelitian tindakan adalah suatu proses yang di lalui oleh perorangan atau kelompok yang menghendaki perubahan dalam situasi tertentu untuk menguj prosedur yang di perkirakan akan menghasilkan perubahan dan setelah sampai pada tahap kesimpulan yang dapat di pertanggungjawabkan melaksanakan prosedur ini.
g. Penelitian Evaluasi
Penelitian evaluasi dapat di nyatakan sebagai evaluasi, sebagai evaluasi berarti hal ini merupakan bagian dari proses pembuatan keputusan yaitu untuk membandingkan suatu kejadian dan program yang telah di tetapkan.
h. Penelitian Sejarah
Menurut Isaac (1981) adalah untuk merekontruksi kejadian-kejadian masa lampau secara sistematis dan objektif sehingga dapat di tetapkan fakta-fakta untuk membuat suatu kesimpulan.
3. Penelitian menurut tingkat Exsplanasinya
Tingkat Exsplanasi menurut David Kline adalah tingkat penjelasan. Jadi penelitian menurut tingkat exsplanasi adalah penelitian yang bermaksudmenjelaskan kedudukan variabel-variabel yang di teliti serta hubungan antara suatu variabel dengan variabel yang lain. Berdasarkan hal ini penelitian dapat di kelompokkan menjadi deskriptis,komporatif,dan asosiatif.
a. Penelitian Deskriptif
Adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara variabel satu dengan yang lain.
b. Penelitian Komparatif
Adalah sesuatu penelitian yang bersifat membandingkan.
c. Penelitian Asosiatif / Hubungan
Merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.
4. Penelitian Menurut Jenis Data & Analisis
Telah dikemukakan pada pengertian penelitian, bahwa pada dasarnya meneliti itu adalah ingin mendapatkan data yang valid, reliable dan objectif tentang gejala tertentu. Penelitian menurut data dan analisisnya dalam penelitian dapat dikelompokan menjadi 3 hal utamayaitu, data kualitatif, kuantitatif dan gabungan keduanya.
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata,kalimat skema dan gambar. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kuantitatif yang di angkakan.
Buku Sumber : Prof. DR. Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi ( Bandung : Alfabeta, 2008 ) Cet : 16 halm 4-13
elok faiqoh
207011000384
4b PA
non reguler
JENIS-JENIS PENELITIAN
Jenis-jenis penelitian dapat di kelompokkn menurut tujuan, pendektan, tingkat eksplanasi analisis dan jenis.
1. penelitian menurut tujun
penelitian menurut tujuan dapat di kelompokkan menjadi penelitian murni dan terapan Uma Sekaran dalam bukunya Research Methods for Business (1994) menyatakan bila penelitian di arahkan untuk mendapatkan infomasi yang dapat di gunakan untuk memecahkan masalah, maka penelitian tersebut di namakan penelitian terapan bila penelitian yang di arahkan sekedar untuk memahami masalah organisasi secara mendalam maka hal itu di namakan penelitian dasar atau murni.
Gay (1977) menyatakan bahwa sebenarnya sulit untuk membedakan antara penelitian murni dan terapan secara terpisah. Penelitian dasar bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat praktis.
Jujun S.Suriya Sumantri (1985) menyatakan bahwa penelitian dasar atau murni adalah penelitian yang bertujuan menemukan pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah di ketahui.
2. Penelitian Menurut Metode
Penelitian menurut metode dapat di kelompokkan menjadi 8 bagian.
a. Penelitian Survey
Adalah penelitian yang di lakukan pada populasi besar atau kecil tetapi data yang di pelajari adalah data dari sampel yang di ambil dari populasi tersebut sehingga di temukan kejadian-kejadian dan gubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.
b. Penelitian Ex post facto
Adalah suatu penelitian yang di lakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui factor-faktor yang dat menyebabkan timbulnya kejadian tersebut.
c. Penelitian Exsperimen.
Adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat.
d. Penelitian Naturalistik
Metide ini sering di sebut dengan metode kualitatif.metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang di gunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah.
e. Policy Recearch
Majchrzak (1984) mendefinisikan policy research adalah suatu proses penelitian yang di lakukan pada masalah-masalah social yang mendasar.
f. Action Research
Penelitian tindakan merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan metode kerja yang paling efisien sehingga biaya produksi dapat di tekan dan produktifitas lembaga dapat meningkat.
Penelitian tindakan adalah suatu proses yang di lalui oleh perorangan atau kelompok yang menghendaki perubahan dalam situasi tertentu untuk menguj prosedur yang di perkirakan akan menghasilkan perubahan dan setelah sampai pada tahap kesimpulan yang dapat di pertanggungjawabkan melaksanakan prosedur ini.
g. Penelitian Evaluasi
Penelitian evaluasi dapat di nyatakan sebagai evaluasi, sebagai evaluasi berarti hal ini merupakan bagian dari proses pembuatan keputusan yaitu untuk membandingkan suatu kejadian dan program yang telah di tetapkan.
h. Penelitian Sejarah
Menurut Isaac (1981) adalah untuk merekontruksi kejadian-kejadian masa lampau secara sistematis dan objektif sehingga dapat di tetapkan fakta-fakta untuk membuat suatu kesimpulan.
3. Penelitian menurut tingkat Exsplanasinya
Tingkat Exsplanasi menurut David Kline adalah tingkat penjelasan. Jadi penelitian menurut tingkat exsplanasi adalah penelitian yang bermaksudmenjelaskan kedudukan variabel-variabel yang di teliti serta hubungan antara suatu variabel dengan variabel yang lain. Berdasarkan hal ini penelitian dapat di kelompokkan menjadi deskriptis,komporatif,dan asosiatif.
a. Penelitian Deskriptif
Adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara variabel satu dengan yang lain.
b. Penelitian Komparatif
Adalah sesuatu penelitian yang bersifat membandingkan.
c. Penelitian Asosiatif / Hubungan
Merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.
4. Penelitian Menurut Jenis Data & Analisis
Telah dikemukakan pada pengertian penelitian, bahwa pada dasarnya meneliti itu adalah ingin mendapatkan data yang valid, reliable dan objectif tentang gejala tertentu. Penelitian menurut data dan analisisnya dalam penelitian dapat dikelompokan menjadi 3 hal utamayaitu, data kualitatif, kuantitatif dan gabungan keduanya.
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata,kalimat skema dan gambar. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kuantitatif yang di angkakan.
Buku Sumber : Prof. DR. Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi ( Bandung : Alfabeta, 2008 ) Cet : 16 halm 4-13
NAMA :RIFA RIZKIA BALIATI
KELAS :IV B PAI NON REGULER
NIM :207011000646
TUGAS :METODE PENELITIAN
JENIS-JENIS PENELITIAN
Jenis-jenis penelitian secara umum dan pendidikan ditunjukkan pada gambar 1.1 berikut. Berdasarkan gambar tersebut, jenis-jenis penelitian dapat dikelompokkan menurut bidang, tujuan , metode, tingkat, eksplanasi (level of explanation) dan waktu.
Menurut bidang, penelitian dapat dibedakan menjadi penelitian akademis, professional dan institusional (gambar 1.2). Dari segi tujuan, penelitian dapat di bedakan menjadi penelitian murni dan terapan. Dari segi metode penelitian dapat di bedakan menjadi: penelitian survey, ekspost facto, eksperimen, naturalitas, polcy, research, evaluation research, action research, sejarah , dan Research and Development (R & D). Dari level of expalantion dapat di bedakan menjadi penelitian deskriptif, komparatif dan asosiatif. Dari segi waktu dapat di bedakan menjadi penelitian erasss sectional dan longitudinal.
Selanjutnya Borg Gall (1989) menyatakan: one way to brigde the gap between research and practice in education is to research dan development. Pada umumnya penelitian R&D bersifat longitudinal (beberapa tahap).Untuk penelitian analisis kebutuhan sehingga mampu di hasilkan produk yang bersifat hipotetik sering digunakan metode penelitian dasar (basic reseach). Selanjutnya untuk menguji produk yang masih bersifat hipotetik tersebut, digunakan eksperimen atau action, research. Setelah produk teruji maka dapat diaplikasikan proses pengujian produk dengan eksperimen tersebut, dinamakan penelitian terapan (applied research).
Sumber Buku: PROF. DR. SUGIYONO Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif. Kualitatif dan R&D)Hak cipta c dilindungi undang-undang Cetakan ke 6 November 2008
Salah satu cara untuk membedakan jenis penelitian adalah dengan melihat bagaimana penelitian tersebut memberikan kemudahan terhadap pembuatan keputusan serta bagaimana meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan dan praktek. Dengan kata lain, penelitian dapat di bedakan berdasarkan fungsi atau penggunaannya. Mcmillan dan Schumacher (1989) mengklasifikasikan penelitian berdasarkan fungsinya menjadi tiga macam : dasar atau murni (basic), terapan (applied), dan evaluasi. Perbedaan dari ketiga jenis penelitian tersebut dapat di indentifikasikan melalui adanya perbedaan dalam topic. Tujuan tingkat warna atau generalisasi dari penjelasan serta manfaat yang di harapkan. Untuk lebih memudahkan pemahaman tentang ketiga klasifikasi penelitian tersebut, terlebih dulu kita perlu mendefinisikan kata disiplin dan bidang (field). Disiplin mengacu pada metode atau cara mengorganisasikan pengetahuan dasar misalnya di siplin ilmu sosial, kealaman dan beha vorial. Sedangkan bidang adalah area penelitian, pengetahuan atau praktek yang melibatkan lebih dari satu di siplin.
Sumber Buku: Drs. Ibnu Hadjar, M.Cd.(Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif Dalam Pendidikan).Hak Penerbit pada Pt Grafindo Persada, Jakarta cetakan pertama, juli 1996 hal 25-26
Jenis-jenis penelitian
Pendekatan tingkat ekplanasi (level of explanation), dan analis dan jenis data.
1. Penelitian Menurut Tujuan
Gay ()1977 menyatakan bahwa sebenarnya sulit untuk membedakan antara penelitian murni (dasar) dan terapan secara terpisah, karena keduanya terletak pada satu garis kontinum. Penelitian dasar bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat praktis. Penelitian dasar pada umumnya dilakukan pada laboratorium yang kondisi terkontrol dengan ketat. Peneletian terapan di lakukan dan tujuan menerapkan, menguji, dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah-masalah praktis.Jadi penelitian murni/dasar berkenaan dengan penemuan dan pengembangan ilmu. Setelah ilmu tersebut digunakan untuk memecahkan masalah, maka penelitian tersebut akan menjadi penelitian terapan.
2. Penelitian menurut metode, dapat dikelompokkan menjadi metode penelitian survey, expost facto, eksperimen, naturalistic, polly research (penelitian kebijakan), action research (penelitian tindakan), evaluasi, dan sejarah.
a. Penelitian Survey
Kerlinger (1973) mengemukakan bahwa, penelitian survey adalah penelitian yang di lakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang di pelajari adalah data dari sample yang di ambil dari populasi tersebut, sehingga di temukan kejadian-kejadian relative, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.
b. Penelitian Expast Facto
Penelitian Expast Facto adalah suatu penelitian yang di lakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian menuntut kebelakang untuk mengetahui factor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kejadian tersebut. Penelitian ini menggunakan logika dasar yang sama dengan penelitian ekperimen yaitu jika x maka y hanya saja dalam penelitian ini tidak hanya manipulasi langdung terhadap variabel independen
c. Penelitian Ekperimen
Penelitian dengan pendekatan ekperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat.
d. Penelitian Naturalistik
Metode penelitian ini sering disebut dengan metode kualitatif, metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah. (Sebagailawannya dalah ekperimen) dimana penelitian adalah sebagai instrument kuno, teknik pengumpulan data di lakukan secara triangulasi (gabungan) analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
e. Polly Research (penelitian kebijaksanaan)
Majchrzak (1984)mendefinisikan polcy research adalah suatu proses penelitian yang dilakukan pada, atau analisis terhadap masalah-masalah sosial yang msndasar, sehingga temuannya dapat di rekomendasikan kepada pembuat keputusan untuk bertindak secara praktis dalam menyelesaikan masalah.
f. Action Research (Penelitian tindakan)
Penelitian tindakan merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan metode kerja yang paling efisien, sehingga biaya produksi dapat di tekan dan produktivitas lembaga dapat meningkat. Penelitian melibatkan peneliti dan karyawan untuk mengkaji bersama-sama tentang kelemahan dan kebaikan prosedur kerja, metode kerja, dan alat-alat kerja yang digunakan selama ini dan selanjutnya mendapatkan metode kerja baru yang di pandang paling efisien. Metode kerja baru tersebut selanjutnya dicobakan, di evaluasi secara terus-menerus dalam pelaksanaannya, sehingga sampai ditemukan metode yang paling efisien untuk di laksanakan.
g. Penelitian Evaluasi
Dalam hal khusus, penelitian evaluasi dapat dinyatakan sebagai evaluasi, tetapi dalam hal lain juga dapat dinyatakan sebagai penelitian. Sebagai evaluasi berarti hal ini merupakan bagian dari proses pembuatan keputusan, yaitu untuk menbandingkan suatu kejadian, kegiatan dan produk dengan standard an program yang telah di tetapkan. Evaluasi sebagai penelitian berarti akan berfungsi untuk menjelaskan fenomena.
h. Penelitian sejarah
Tujuan penelitian sejarah menurut saac (1981)adalah untuk merekontruksi kejadian-kejadian masa lampau secara systemmatis dan obyektif, melalui pengumpulan, evaluasi, verifikasi, dan sintesa dapat di peroleh, sehingga dapat di tetapkan fakta-fakta untuk menbuat suatu kesimpulan.
3. Penelitian Menurut Tingkat Ekplanasinya
Tingkat ekplanasi menurut David Klinie (Level of explanation)adalah tingkat penjelasan dari penelitian menurut tingkat explanasi dalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang di teliti serta hubungan antara satu variabel dengan varibel yang lain
a. Penelitian Deskriptif
Penelitian Deskriftif adalah penelitian yang di lakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen)tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel yang lain.
b. Penelitian Komparatif
Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Di sini variabelnya masih masa dengan penelitian variabel mandiri tetapi untuk sample yang lebih dari satu, atau dalam waktu yang berbeda.
c. Penelitian Asosiatif/hubungan
Penelitian Asosiatif merupakan penelitian yang bertunuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini mempunyai tingkatan yang tertinggi bila di bandingkan dengan penelitian deskriptif dan komparatif.
4. Penelitian Menurut Jenis Data dan Analisis
Seperti telah di kemukakan pada pengertian penelitian bahwa pada dasarnya meneliti itu adalah ingin mendapatkan data yang valid reliable dan obyektif tentang gejala tertentu (variabel tertentu). Jenis data dan analisisnya dalam penelitian dapat kelompokkan menjadi tiga hal utama yaitu data kualitatif, kuantitatif dan gabungan keduanya
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk kata, kalmia, skema dan gambar. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang di angkakan.
C. Macam-Macam Data Penelitian
Macam-macam data yang di kemukakan berikut, di peroleh dengan instrument yang menggunakan skala nominal, ordinal, interval, dan ratio.
Data kuantitatif di bagi menjadi dua yaitu data diskrit/nominal dan data kontinum. Data nominal adalah data yang hanya dapat di golong-golongkan secara terpisah, secara diskrit atau kategori.
Data kontinum adalah data yang bervariasi menurut tingkatan dan ini di peroleh dari hasil pengukuran. Data ini di bagi menjadi data ordinal, data interval, dan data ratio. Data ordinal adalah data yang berbentuk rangking atau peringkat.
Data interval adalah data yang jaraknya sama tetapi tidak mempunyai nilai nol (0) absolut /mutlak .
D. Proses Penelitian
Penelitian kuantitatif didasarkan pada paradikma positivisme yang bersifat logico-hypotheco-verifikatif dengan berlandaskan pada asumsi mengenai obyek empiris (juju suriasumantri 1978). Asumsi pertama bahwa obyek/fenomena dapat diklasifikasikan menurut sifat, jenis, struktur, bentuk, warna dan sebagainya.
Asumsi ilmu yang kedua adalah determinisme (hubungan sebab akibat).Asumsi ini yang menyatakan bahwa sitiap gejala ada yang menyebabkan.Perusahaan bisa bangkrut karena ada yang menyebabkan, nilai rupiah bisa jatuh karena ada yang menyebabkan, orang malas kerja karena ada yangmenyebabkan.
Asumsi ilmu yang ketiga adalah bahwa suatu gejala tidak akan mengalami perubahan dalam waktu tertentu. Kalau gejala yang diteiti itu berubah terus maka akan sulit untuk dipelajari.
Sumber Buku:PROF.DR.SUGIYONO METODE PENELITIAN ADMNISTRASI Hak cipta c dilindungi undang-undang Edisi Revisi dilengkapi dengan metode R&D Cetakan ke 16 April 2008 Hal 4-17
NAMA :RIFA RIZKIA BALIATI
KELAS :IV B PAI NON REGULER
NIM :207011000646
TUGAS :METODELOGI PENELITIAN KE YANG KE 3
JENIS-JENISDESAIN KUANTITATIF
Berdasarkan desainnya, penelitian kuantitatif dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis: deskriptif, eksperimental,dan ex past facto. Masing-masing desain tersebut cocok untuk jenis pertanyaan penelitian atau masalah tertentu, tetapi tidak untuk yang lain. Berikut ini akan diulas secara singkat masing-masing jenis tersebut, dengan penekanan pada konsep dasar masing-masing jenis tersebut. Ulasan lebih mendalam akan dibahas pada bagian kedua dari buku ini (bab 8 dan 9)
Desain Deskriptif
Jenis desain penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendapatkan deskriptif tentang suatu kenyataan atau menguji hubungan antar kenyataan yang telah ada atau lebih terjadi pada subyek.
1. Desain deskriptif sederhana
Biasanya cukup disebut deskriptif saja, dimaksudkan untuk mendapatkan informasi tentang karakter suatu kenyataan sebagaimana adanya.
2. Desain deskriptif korelasional
Sebagaimana deskriptif sederhana, desain itu juga menyelidiki kenyataan yang telah terjadi sebagaimana adanya, tanpa ada manipulasi perlakuan atau subyek. Fokus yang menjadi perhatian dari desain ini adalah pengukuran terhadap antara dua fenomena atau lebih.Adanya dua macam korelasi, yaitu positif dan negative (kenyataan) diikuti secara konsisten oleh penyebaran skor pada variabel yang lain dengan arah yang sama, yakni skor tinggi pada satu variabel diikuti oleh skor tinggi pada variabel lain sedang skor rendah diikuti pila oleh skor rendah.
3.Desain deskriptif diferensial
Desain ini digunakan untuk menyelidiki perbedaan suatu kenyataan yang terjadi pada dua kelompok berbeda. Bentuk paling sederhana dari desain jenis ini adalah penyelidikan yang memusatkan pada perbedaan antara kinerja (performance) antara dua kelompok dalam suatu variabel terikat (kenyataan yang dibandingkan).
Desain Eksperimental
Dalam desain eksperimental, peneliti melakukan manipulasi terhadap perlakuan (treatment) yang diberikan kepada subyek. Peneliti melakukan control terhadap apa yang akan dialami oleh subyek dengan cara memberi atau tidak memberi kondisi atau perlakuan tertentu secara sistematis.
1. Desain Eksperimental Sejati
Desain eksperimental sejati dan semua sama-sama menggunakan kelompok berbeda untuk mendapatkan perlakuan yang berbeda.Perbedaan utama antara kedua macam desain eksperimental tersebut adalah dalam hal penugasan/penempatan (assignment) individu subyek ke dalam kelompok yang akan dibandingkan.
2. Eksperimental Semu
Tidak seperti dalam desain eksperimental se jati, penemuan subyek ke dalam kelompok yang dibandingkan dalam desain eksperimental semu tidak dilakukan swcara acak. Individu subyek sudah berada dalam kelompok yang akan dibandingkan sebelum adanya penelitian yang tidak dimaksudkan untuk tujuan eksperimental. Mereka diorganisasikan dalam kelompoknya untuk tujuan lain, misalnya siswa yang berada dalam kelas atau sekolah biasa.
3. Desain eksperimental subyek tunggal
Berbeda dengan kedua desain tersebut di atas, desain eksperimental subyak tunggal tidak membandingkan hasil subyek dari kelompok yang berbeda. Alih-alih desain ini hanya menggunakan satu kelompok (biasanya hanya kecil) atau individu subyak yang sama. Mereka diberi perlakuan yang berbeda dalam waktu yang berbeda. Tahap pertama, subyek diberi perlakuan seperti biasanya. Peneliti melakukan pengamatan yang seksama terhadap apa yang terjadi pada subyek dan melakukan pengukuran terhadap hasil perlakuan tersebut. Kemudian, pada tahap kedua, subyek diberi perlakuan eksperimental dan menjaga kestabilan kondisi subyek dengan cara menjaga agar tidak ada factor yang berbeda yang mungkin dapt mempengaruhi hasilnya.
4.Desain eksperimental perlakuan tunggal
Tidak seperti ketiga desain, desain eksperimental perlakuan tunggal tidak memenipulasi perlakuan yang diberikan. Alih-alih peneliti memberikan perlakuan yang sama terhadap kelompok subyek yang berbeda. Pengelompokkan individu subyek tidak dilakukan secara acak, tetapi didasarkan pada perbedaan faktor yang menjadi focus penyelidikan, miisalnya bakat akademik (verbal, numerikal ) dan kemandirian (independent, dependen). Tujuan dari desain ini adalah untuk menyelidiki apakah suatu perlakuan eksperimental mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap kelompok yang berbeda.
Desain Ex Post Facto
Desain ini digunakan untuk menjaga kemungkinan adanya hubungan kausal (sebab-akibat) antara variabel yang tidak dapat dimanipulasi oleh peneliti menbandingkan dua kelompok subyek atau lebih yang relative sama kecuali dalam faktor tertentu yang menjadi fokus dari penyelidikan. Berbeda dari desain eksperimental, di mana apa yang telah terjadi pada subyek telah dimanipulasi oleh peneliti, desain ex post facto mempokuskan penyelidikannya pada apa yang telah terjadi pada subyek.
Sumber Buku : Drs. Ibnu Hadjar, M.Ed Dasar-dasar Metodelogi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan Hal:111-120
RAGAM PENELITIAN KUANTITATIF
Ragam jenis penelitian, dapat dilakukan dengan mudah apabila sudah diketahui dari segi mana peneliti menggolongkan penelitian tersebut. Para ahli umunya membuat ragam penelitian sosial seperti yamg di gambarkan dalam table 3. Suatu hal yang tidak boleh di lupakan bahwa ragam penelitian ini dirancang sebesar mungkin guna menghindari terjadinya tumpang-tindih antara ragam satu dengan lainnya. Sebab kalu hal tersebut terjadi, maka akan membingungkan orang dalam membedakan ragam satu dengan lainnya, terutama oleh peneliti-peneliti pemula. Walau demikian, kategorisasi tersebut tidak harus mutlak diiikuti karena biarpun hal ini telah diupayakan pemilihan sedemikian rupa, tetapi pada aplikasinya penggabungan satu-dua ragam penelitian memungkunkan dilakukan untuk mempaskan satu model penelitian dengan masalah yang dihadapinya.
Ragam Menurut Tujuan Penelitian Eksplorasi
Penelitian semacam ini dinamakan penelitian eksploratif karena masalahyang diteliti adalah permasalahan yang belum pernah dijejaki, belum pernah diteliti orang lain, begitu pula objek penelitian adalah wilayah yang masih baru untuk hal yang akan diteliti tersebut, sehingga walaupun dalam keadaan yang sangat miskin informasi, atau keadaan yang masih “ tertutup” informasi, peneliti eksplorasi tetap berusaha menemukan atau mengungkap permasalahan yang sedang dibutuhkan atau akan diteliti tersebut.
Penelitian Pengembangan
Penelitian pengembangan adalah penelitian yang ditujukan untuk mengembangkan temuan-temuan penelitian atau teori-teori sebelumnya, baik untuk keperluan ilmu murni maupun ilmu terapan dan sebagainya. Misalnya, pada penelitian sebelumnya telah ditemukan, ada pengaruh antara variabel politik terhadap variabel moneter, maka perlu dikembangkan untuk memahami apakah variabel moneter ini dipengaruhi oleh variabel politik secara merata di setiap Negara, atau pada Negara-negara dengan karakteristik tertentu saja, dan sebagainya. Penelitian semacam ini dinamakan dengan penelitian pengembangan.
Penelitian Verifikasi
Yang dimaksud dengan penelitian variabel dalam penelitian kuantitatif adalah umpamanya beberapa waktu yang lalu telah dilakukan penelitian tentang hubungan antara perilaku sadisme di masyarakat dan penayangan berita, dan gam,bar-gambar kekerasan di media televise.Kemudian pada tahun ini orang lain melakukan penelitian tentang masalah yang sama pada tempat atau wilayahyang sama pula dengan maksud untuk memverifikasi kebenaran hasil penelitian sebelumnya, maka penelitian dengan maksud seperti penelitian terakhir itu disebut penelitian verifikasi. Penelitian verifikasi dalam konsep kuantitatif ini berbeda dengan penelitian verifikasi dalam pengertian kuantitatif di mana perbedaan utamanya adalah pada bagaimana data dan teori digunakan oleh peneliti.
Buku Sumber :Prof. Dr. H. M. Burhan Bungin, S.sos., M.si. Metodelogi Penelitian Kuantitaf: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya,Cetakan k-3, januari 2008, Cetakan ke-2.Mei 2006,Cetakan ke-1,Maret 2005
LINA SETYANINGSIH
IV B/Non reguler
207011000392
TUGAS III
Masalah penelitian bab II
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Motivasi
Motivasi berasal dari kata Latin “movere” yang berarti dorongan atau menggerakkan. “Motivasi sangat diperlukan dalam pelaksanaan aktivitas manusia karena motvasi merupakan hal yang dapat menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia supaya mau bekerja giat dan antusias untuk mencapai hasil yang optimal” (Malayu S.P Hasibuan, 2001:141).
Menurut G.R. Terry yang diterjemahkan oleh J Smith D.F.M (2003:130), “Motivasi dapat diartikan sebagai suatu usaha agar seseorang dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan semangat karena ada tujuan yang ingin dicapai”. Manusia mempunyai motivasi yang berbeda tergantung dari banyaknya faktor seperti kepribadian, ambisi, pendidikan dan usia. Motivasi adalah suatu perubahan energi didalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif atau perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Mc. Donald dalam Oemar Hamalik, 2003 : 106).
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000 : 114) motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang itu berbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik, karena seseorang mempunyai tujuan tertentu dari aktivitasnya, maka seseorang mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapainya dengan segala upaya yang dapat dia lakukan untuk mencapainya. Seseorang dikatakan berhasil dalam belajar apabila didalam dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar, sebab tanpa mengerti apa yang akan dipelajari dan tidak memahami mengapa hal tersebut perlu dipelajari, maka kegiatan belajar
mengajar sulit untuk mencapai keberhasilan. Keinginan atau dorongan inilah yang disebut sebagai motivasi.
Dengan motivasi orang akan terdorong untuk bekerja mencapai sasaran Dan tujuannya karena yakin dan sadar akan kebaikan, kepentingan dan manfaatnya. Bagi siswa motivasi ini sangat penting karena dapat menggerakkan perilaku siswa kearah yang positif sehingga mampu menghadapi segala tuntutan, kesulitan serta menanggung resiko dalam belajar.
Dalam kaitannya dengan belajar, motivasi sangat erat hubungannya dengan kebutuhan aktualisasi diri sehingga motivasi paling besar pengaruhnya pada kegiatan belajar siswa yang bertujuan untuk mencapai prestasi tinggi.Apabila tidak ada motivasi belajar dalam diri siswa, maka akan menimbulkan rasa malas untuk belajar baik dalam mengikuti proses belajar mengajar maupun
mengerjakan tugas-tugas individu dari guru. Orang yang mempunyai motivasi yang tinggi dalam belajar maka akan timbul minat yang besar dalam mengerjakan tugas, membangun sikap dan kebiasaan belajar yang sehat melalui penyusunan jadual belajar dan melaksanakannya dengan tekun.
Indikator dari motivasi, yaitu:
1. Cita-cita.
Cita-cita adalah sesuatu target yang ingin dicapai. Target ini diartikan sebagai tujuan yang ditetapkan dalam suatu kegiatan yang mengandung makna bagi seseorang. Munculnya cita-cita seseorang disertai dengan perkembangan akar, moral kemauan, bahasa dan nilai-nilai kehidupan yang juga menimbulkan adanya perkembangan kepribadian.
2. Kemampuan belajar.
Setiap siswa memiliki kemampuan belajar yang berbeda. Hal ini diukur melalui taraf perkembangan berpikir siswa, dimana siswa yang taraf perkembangan berpikirnya konkrit tidak sama dengan siswa yang sudah sampai pada taraf perkembangan berpikir rasional. Siswa yang merasa dirinya
memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu, maka akan mendorong dirinya berbuat sesuatu untuk dapat mewujudkan tujuan yang ingin diperolehnya dan sebaliknya yang merasa tidak mampu akan merasa malas untuk berbuat sesuatu.
3. Kondisi siswa.
Kondisi siswa dapat diketahui dari kondisi fisik dan kondisi psikologis,karena siswa adalah makluk yang terdiri dari kesatuan psikofisik. Kondisi fisik siswa lebih cepat diketahui daripad kondisi psikologis. Hal ini dikarenakan kondisi fisik lebih jelas menunjukkan gejalanya daripada kondisi
psikologis.
4. Kondisi lingkungan.
Kondisi lingkungan merupakan unsur yang datang dari luar diri siswa yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Lingkungan fisik sekolah, sarana dan prasarana perlu ditata dan dikelola agar dapat menyenangkan dan membuat siswa merasa nyaman untukbelajar. Kebutuhan emosional psikologis juga perlu mendapat perhatian, misalnya kebutuhan rasa aman,interprestasi, dihargai, diakui yang harus dipenuhi agar motivasi belajar timbul dan dapat dipertahankan.
5. Unsur-unsur dinamis dalam belajar.
Unsur-unsur dinamis adalah unsur-unsur yang keberadaannya didalam proses belajar tidak stabil, kadang-kadang kuat, kadang-kadang lemah dan bahkan hilang sama sekali misalnya gairah belajar, emosi siswa dan lain-lain. Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan, dan pikiran yang
mengalami perubahan selama prosesbelajar , kadang-kadang kuat atau lemah.
6. Upaya guru membelajarkan siswa.
Upaya guru membelajarkan siswa adalah usaha guru dalam mempersiapkan diri untuk membelajarkan siswa mulai dari penguasaan materi, cara menyampaikannya, menarik perhatian siswa dan mengevaluasi hasil belajar siswa. Bila upaya guru hanya sekedar mengajar, artinya
keberhasilan guru yang menjadi titik tolak, besar kemungkinan siswa tidak tertarik untuk belajar sehingga motivasi belajar siswa menjadi melemah atau hilang (Max Darsono, 2000:65 ; Dimyati dan Mudjiono, 1994:90-92).
Motivasi mempunyai fungsi yang sangat penting dalam belajar siswa, karena motivasi akan menentukan intensitas usaha belajar yang dilakukan oleh siswa. Hawley (Yusuf, 2003 : 14) menyatakan bahwa para siswa yang memiliki motivasi yang tinggi, belajarnya lebih baik dibandingkan dengan para siswa yang memiliki motivasi rendah. Hal ini berarti siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan tekun dalam belajar dan terus belajar secara kontinyu tanpa mengenal
putus asa serta dapat mengesampingkan hal-hal yang dapat mengganggu kegiatan belajar.
Menurut Sardiman (2004:83) fungsi motivasi adalah :
1. Mendorong manusia untuk berbuat. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap
kegiatan yang akan dikerjakan.
2. Menentukan arah perbuatan, yaitu ke arah tujuan yang hendak dicapai, dengan demikian motivasi
dapat memberi arah dan kegiatan yang harus dikerjakansesuai dengan rumusan tujuannya.
3. Menyeleksi perbuatan, yaitu menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang
serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi
tujuan tersebut. ]
Dari pendapat di atas sangat jelas bahwa motivasi sangat penting dalam proses belajar mengajar, karena motivasi dapat mendorong siswa untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar tersebut diperlukan suatu upaya yang dapat meningkatkanmotivasi siswa, sehingga siswa yang bersangkutan dapat mencapai hasil belajar yang optimal.
Jenis- jenismotivasi belajar, menurut Sardiman AM (2001: 88-90) motivasi dibagi menjadi dua tipe atau kelompok yaitu intrinsic dan ekstrinsik :
1. Motivasi intrinsik
Motivasi intrinsik merupakan motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Contohnya seseorang yang senang membaca tidak usah disuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin membaca buku-buku untuk dibacanya.
2. Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik merupakan motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Contohnya seseorang itu belajar, karena tahu besok pagi ada ujian dengan harapan akan mendapatkan nilai baik, atau agar mendapatkan hadiah. Jadi kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya, tidak secara langsung bergayut dengan esensi apa yang dilakukannya itu.
Pentingnya motivasi bagi siswa menurut Diimyati dan Mudjiono, (1994: 79) adalah :
a. Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil akhir belajar.
b. Menginformasikan tentang usaha belajar, bila dibanding dengan teman sebaya sebagai ilustrasi,
terbukti kegiatan usahanya belum memadai, maka ia berusaha setekun mungkin agar berhasil.
c. Mengarahkan kegiatan belajar, mengetahui bahwa dirinya belum belajar secara efektif, maka ia
mengubah perilaku belajarnya.
d. Membesarkan semangat belajar.
e. Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja.
Gejala kurang motivasi belajar akan dimanifestasikan, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam tingkah laku. Beberapa ciri tingkah laku yang berhubungan dengan rendahnya motivasi belajar:
a. Malas melakukan tugas kegiatan belajar, seperti malas mengerjakan PR, malas dalam membaca,
dan lain-lain.
b. Bersikap acuh tak acuh, menentang dansebagainya
c. Menunjukkan hasil belajar yang rendah dibawah nilai rata-rata yang dicapai kelompoknya/kelas.
d. Menunjukkkan tingkah laku sering membolos, tidak mengerjakan tugas yang diberikan dan
sebagainya.
e. Menunjukkan gejala emosional yang tidak wajar seperti pemarah, mudah tersinggung
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000 : 117) yang tergolong bentuk Motivasi belajar ekstrinsik antara lain:
a. Belajar demi memenuhi kewajiban.
b. Belajar demi menghindari hukuman yang diancam.
c. Belajar demi memperoleh hadiah material yang dijanjikan.
d. Belajar demi meningkatkan gengsi sosial.
e. Belajar demi tuntutan jabatan yang ingin dipegang atau demi memenuhi persyaratan kenaikan
jenjang.
f. Belajar demi memperoleh pujian dari orang yang penting.
Sedangkan yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah bentuk motivasi yang di dalam aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar . Yang tergolong dalam motivasi intrinsik adalah:
a. Belajar karena ingin mengetahui seluk-beluk masalah selengkap-lengkapnya.
b. Belajar karena ingin menjadi orang terdidik atau menjadi ahli bidang studi pada penghayatan
kebutuhan dan siswa berdaya upaya melui kegiatan belajar untuk memenuhi kebutuhan ini hanya
dapat dipenuhi dengan belajar giat.
Motivasi sangat penting untuk mencapai keberhasilan siswa dalam belajar.Motivasi belajar merupakan motor penggerak yang mengaktifkan siswa untuk melibatkan diri (Winkel, 2004 : 186). Motivasi yang kuat akan membuat siswa sanggup bekerja keras untuk mencapai sesuatu yang menjadi tujuannya, dan motivasi itu muncul karena dorongan adanya kebutuhan.
Menurut Sardiman(2001:90) beberapa cara menumbuhkan motivasi belajar di sekolah adalah
dengan:
a. Memberikan angka sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya.
b. Hadiah
c. Persaingan / kompetisi baik individu maupun kelompok.
d. Ego-invoicement, sebagai tantangan untuk mempertaruhkan harga diri.
e. Memberi ulangan
f. Mengetahui hasil
g. Pujian
h. Hukuman
i. Hasrat untuk belajar
j. Minat
k. Tujuan yang diakui
2.2 Disiplin
Disiplin bagi peserta didik adalah hal yang rumit dipelajari sebab merupakan hal yang kompleks dan banyak kaitannya, yaitu terkait dengan pengetahuan, sikap dan perilaku. Masalah disiplin yang dibahas dalam penelitian ini adalah disiplin yang dilakukan oleh para siswa dalam kegiatan belajarnya baik di rumah maupun di sekolah. Untuk lebih memahami tentang disiplin belajar terlebih dahulu akan dikemukakan pengertian disiplin menurut beberapa ahli.
1. Menurut Ekosiswoyo dan Rachman (2000:97), disiplin hakikatnya adalah pernyataan sikap mental
individu maupun masyarakat yang mencerminkan rasa ketaatan, kepatuhan, yang didukung oleh
kesadaran untuk menunaikan tugas dan kewajiban dalam rangka pencapaian tujuan.
2. Menurut Arikunto (1990:114), di dalam pembicaraan disiplin dikenal dua istilah yang
pengertiannya hampir sama tetapi pembentukannya secara berurutan. Kedua istilah itu adalah
disiplin dan ketertiban, ada juga yang menggunakan istilah siasat dan ketertiban. Ketertiban
menunjuk pada kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan dan tata tertib karena didorong
oleh sesuatu dari luar misalnya karena ingin mendapat pujian dari atasan. Selanjutnya pengertian
disiplin atau siasat menunjuk pada kepatuhan seseorang dalam mengikuti tata tertib karena didorong
kesadaran yang ada pada kata hatinya. Itulah sebabnya biasanya ketertiban itu terjadi dahulu,
kemudian berkembang menjadi siasat.
3. Menurut Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) (1997:11), makna kata disiplin dapat
dipahami dalam kaitannya dengan latihan yang memperkuat, koreksi dan sanksi, kendali atau
terciptanya ketertiban dan keteraturan dan sistem aturan tata laku.
Selanjutnya akan diuraikan pendapat para ahli tentang pengertian belajar.
1. Menurut W. S. Winkel (dalam Max Darsono, 2000:4), belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis
yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam
pengetahuan, pemahaman,keterampilan dan nilai sikap.
2. Sedangkan menurut Slameto (2003:2), belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Dari seluruh pengertian antara disiplin dan belajar, dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud disiplin belajar dalam penelitian ini adalah pernyataan sikap dan perbuatan siswa dalam melaksanakan kewajiban belajar secara sadar dengan cara menaati peraturan yang ada di lingkungan sekolah maupun di rumah. Berdisiplin sangat penting bagi setiap siswa. Berdisiplin akan membuat
seorang siswa memiliki kecakapan mengenai cara belajar yang baik, juga merupakan suatu proses ke arah pembentukan watak yang baik.
Fungsi disiplin menurut Tulus Tu’u (2004:38) adalah:
1. Menata kehidupan bersama
Disiplin berguna untuk menyadarkan seseorang bahwa dirinya perlu menghargai orang lain dengan cara menaati dan mematuhi peraturan yang berlaku, sehingga tidak akan merugikan pihak lain dan hubungan dengan sesama menjadi baik dan lancar.
2. Membangun kepribadian
Pertumbuhan kepribadian seseorang biasanya dipengaruhi oleh factor lingkungan. Disiplin yang diterapkan di masing-masing lingkungan tersebut memberi dampak bagi pertumbuhan kepribadian yang baik. Oleh karena itu,dengan disiplin seseorang akan terbiasa mengikuti , mematuhi aturan yang berlaku dan kebiasaan itu lama kelamaan masuk ke dalam dirinya serta berperan dalam membangun kepribadian yang baik.
3. Melatih kepribadian
Sikap, perilaku dan pola kehidupan yang baik dan berdisiplin terbentuk melalui latihan. Demikian juga dengan kepribadian yang tertib, teratur dan patuh perlu dibiasakan dan dilatih.
4. Pemaksaan
Disiplin dapat terjadi karena adanya penaksaan dan tekanan dari luar, misalnya ketika seorang
siswa yang kurang disiplin masuk ke satu sekolah yang berdisiplin baik, terpaksa harus mematuhi
tata tertib yang ada di sekolah tersebut.
5. Hukuman
Tata tertib biasanya berisi hal-hal positif dan sanksi atau hukuman bagi yang melanggar tata tertib tersebut.
6. Menciptakan lingkungan yang kondusif
Disiplin sekolah berfungsi mendukung terlaksananya proses dan kegiatan pendidikan agar berjalan lancar dan memberi pengaruh bagi terciptanya sekolah sebagai lingkungan pendidikan yang kondusif bagi kegiatan pembelajaran.
Menurut Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) (1997:15), disiplin dapat terjadi dengan cara:
1. Disiplin tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan harus ditumbuhkan dikembangkan dan
diterapkan dalam semua aspek menerapkan sanksi serta dengan bentuk ganjaran dan hukuman.
2. Disiplin seseorang adalah produk sosialisasi sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya, terutama lingkungan sosial. Oleh karena itu, pembentukan disiplin tunduk pada kaidah-kaidah proses belajar.
3. Dalam membentuk disiplin, ada pihak yang memiliki kekuasaan lebih besar,sehingga mampu
mempengaruhi tingkah laku pihak lain ke arah tingkah laku yang diinginkannya. Sebaliknya, pihak lain memiliki ketergantungan pada pihak pertama, sehingga ia bisa menerima apa yang diajarkan kepadanya.
Terdapat beberapa faktor atau sumber yang dapat menyebabkan timbulnya masalah-masalah yang dapat mengganggu terpeliharanya disiplin. Menurut Ekosiswoyo dan Rachman (2000:100-105), contoh-contoh sumber pelanggaran disiplin antara lain:
Dari sekolah, contohnya:
1. Tipe kepemimpinan guru atau sekolah yang otoriter yang senantiasa mendiktekan kehendaknya
tanpa memperhatikan kedaulatan siswa. Perbuatan seperti itu mengakibatkan siswa menjadi
berpura-pura patuh, apatis atau sebaliknya. Hal itu akan menjadikan siswa agresif, yaitu ingin
berontak terhadap kekangan dan perlakuan yang tidak manusiawi yang mereka terima.
2. Guru yang membiarkan siswa berbuat salah, lebih mementingkan mata pelajaran daripada
siswanya.
4. Lingkungan sekolah seperti: hari-hari pertama dan hari-hari akhir sekolah(akan libur atau sesudah
libur), pergantian pelajaran, pergantian guru, jadwal yang kaku atau jadwal aktivitas sekolah yang kurang cermat, suasana yang gaduh, dll
Dari keluarga, contohnya:
1. Lingkungan rumah atau keluarga, seperti kurang perhatian, ketidak teraturan,pertengkaran,dll
2. Lingkungan atau situasi tempat tinggal, seperti lingkungan kriminal,lingkungan bising, dan
lingkungan minuman keras.
Menurut Arikunto (1990:137) macam-macam disiplin ditunjukkan dengan tiga perilaku yaitu: a) perilaku kedisiplinan di dalam kelas, b) perilaku kedisiplinan di luar kelas di lingkungan sekolah, dan c) perilaku kedisiplinan di rumah.
Sedangkan Sofchah Sulistyowati (2001:3) menyebutkan agar seorang pelajar dapat belajar dengan baik ia harus bersikap disiplin, terutama disiplindalam hal-hal sebagai berikut:
1. Disiplin dalam menepati jadwal belajar.
2. Disiplin dalam mengatasi semua godaan yang akan menunda-nunda waktu belajar.
3. Disiplin terhadap diri sendiri untuk dapat menumbuhkan kemauan dan semangat belajar baik di
sekolah seperti menaati tata tertib, maupun disiplin di rumah seperti teratur dalam belajar.
5. Disiplin dalam menjaga kondisi fisik agar selalu sehat dan fit dengan cara makan yang teratur dan
bergizi serta berolahraga secara teratur.
Dari beberapa macam disiplin menurut pendapat para ahli di atas, berikut diambil indikator yang dapat menunjang disiplin belajar, yaitu:
1. Menaati tata tertib sekolah.
2. Perilaku kedisiplinan di dalam kelas.
3. Disiplin dalam menepati jadwal belajar.
4. Belajar secara teratur.
2.3 Prestasi Belajar.
Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar diperlukan adanya evaluasi yang nantinya akan dijadikan sebagai tolok ukur maksimal yang telah dicapai siswa setelah melakukan kegiatan belajar selama waktu yang telah ditentukan. Apabila pemberian materi telah dirasa cukup, guru dapat melakukan tes yang hasilnya akan digunakan sebagai ukuran dari prestasi belajar yang bukan hanya terdiri dari nilai
mata pelajaran saja tetapi juga mencakup nilai tingkah laku siswa selama berlangsungnya proses belajar mengajar. Prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu.” Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru” (Tulus Tu`u, 2004:75).
Dari pengertian diatas dapat dipahami bahwa prestasi belajar adalah hasil kemampuan seseorang pada bidang tertentu dalam mencapai tingkat kedewasaan yang langsung dapat diukur dengan tes. Penilaian dapat berupa angka atau huruf. Keberhasilan siswa dalam mencapai prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu tingkat kecerdasan yang baik, pelajaran sesuai dengan bakat yang dimiliki, ada minat dan perhatian yang tinggi dalam pembelajaran, motivasi yang baik dalam belajar, cara belajar yang baik dan strategi pembelajaran yang dikembangkan guru. Suasana keluarga yang mendorong anak untuk maju, selain itu lingkungan sekolah yang tertib, teratur dan disiplin merupakan pendorong dalam proses pencapaian prestasi belajar (Tulus Tu`u, 2004: 81).
Menurut Merson U. Sangalang yang dikutip oleh Tulus Tu’u (2004:78) ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam mencapai hasil belajar yang baik, antara lain:
1. Faktor kecerdasan.
Tinggi rendahnya kecerdasan yang dimiliki siswa sangat menentukan keberhasilannya mencapai prestasi belajar, termasuk prestasi-prestasi lain yang ada pada dirinya.
2. Faktor bakat.
Bakat-bakat yang dimiliki siswa apabila diberi kesempatan untuk dikembangkan dalam pembelajaran akan dapat mencapai prestasi belajar yang diharapkan.
3. Faktor minat dan perhatian.
Minat adalah kecenderungan yang besar terhadap sesuatu. Perhatian adalah melihat dan mendengar dengan baik serta teliti terhadap sesuatu. Apabila siswa menaruh minat pada satu pelajaran tertentu biasanya cenderung untuk memperhatikannya dengan baik. Minat dan perhatian yang tinggi pada mata pelajaran akan memberi dampak yang baik bagi prestasi belajar siswa.
4. Faktor motif.
Motif selalu selalu mendasari dan mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Apabila dalam belajar, siswa mempunyai motif yang baik dan kuat, hal ini akan memperbesar usaha dan kegiatannya mencapai prestasi yang tinggi.
5. Faktor cara belajar.
Keberhasilan belajar siswa dipengaruhi oleh cara belajar siswa. Cara belajar yang efisien memungkinkan mencapai prestasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan cara belajar yang tidak efektif.
6. Faktor lingkungan keluarga.
Keluarga merupakan salah satu potensi yang besar dan positif memberi pengaruh pada prestasi siswa. Terutama dalam hal mendorong, memberi semangat, dan memberi teladan yang baik kepada anaknya.
7. Faktor sekolah.
Sekolah merupakan faktor pendidikan yang sudah terstruktur, memiliki sistem, dan organisasi yang baik bagi penanaman nilai-nilai etika, moral,mental, spiritual, disiplin dan ilmu pengetahuan
(Tulus Tu’u, 2004:78).
Pencapaian prestasi belajar yang baik tidak hanya diperoleh dari tingkat kecerdasan siswa saja, tetapi juga didukung oleh lingkungan keluarga dan sekolah dimana guru dan alat belajar dijadikan sebagai sumber belajar bagi kelancaran proses belajar mengajar. Keberhasilan siswa dalam mencapai prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu tingkat kecerdasan yang baik, pelajaran sesuai dengan bakat yang dimiliki, ada minat dan perhatian yang tinggi dalam pembelajaran, motivasi yang baik dalam belajar, cara belajar yang baik dan strategi pembelajaran yang dikembangkan guru. Suasana keluarga yang mendorong anak untuk maju, selain itu lingkungan sekolah yang tertib, teratur dan disiplin merupakan pendorong dalam proses pencapaian prestasi belajar (Tulus Tu`u, 2004: 81).
Jadi, keberhasilan siswa mencapai hasil belajar yang baik dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Faktor itu terdiri dari tingkat kecerdasan yang baik,pelajaran sesuai bakat yang dimiliki, ada minat dan perhatian yang tinggi dalam pembelajaran, motivasi yang baik dalam belajar, cara belajar yang baik dan strategi pembelajaran variatif yang dikembangkan guru. Suasana keluarga yang memberi dorongan anak untuk maju. Selain itu, lingkungan sekolah yang tertib,teratur, disiplin, yang kondusif bagi kegiatan kompetisi siswa dalam pembelajaran. Masyarakat kita sekarang ini pada satu sisi adalah masyarakat pertanian,pada sisi lain sudah memasuki era globalisasi yang terdiri dari era industri,teknologi dan informasi. Perubahan kondisi sosial, ekonomi, politik dan budaya berlangsung cepat. Perubahan cepat ini membawa dampak besar bagi kehidupan masyarakat baik positif maupun negatif.
Pola kehidupan positif adalah melihat perubahan itu sebagai sesuatu yang harus diterima dan dihadapi. Di dalamnya ada hal-hal yang dapat dianggap sebagai sesuatu yang baik, memberi kemudahan dan kenyamanan serta peningkatan martabat hidup manusia. Manusia juga melihat adanya tantangan dan peluang bagi kemajuan hidup manusia. Oleh sebab itu, manusia membangun dan melengkapi diri dengan memperkuat keimanan, mental, budaya, disiplin,keterampilan dan pengetahuan. Dengan demikian, manusia mampu bertahan dan menghadapi gelombang perubahan yang cepat tersebut. Sementara pola kehidupan negatif adalah melihat perubahan itu sebagai ancaman yang membahayakan kehidupan. Menutupi diri terhadap perubahan akan tertinggal dan terbelakang. Pada sisi lain, tanpa membekali diri secara positif seperti di atas, manusia ikut arus dan menikmati perubahan yang terjadi. Akan tetapi, hal itu membawa dampak negatif dalam sikap dan perilaku serta
kehampaan batiniahnya.
Oleh karena itu, para siswa pada masa sekarang ini, menghadapi begitu banyak ancaman dan tantangan. Prestasi yang dicapai dalam pembelajaran pun terhambat dan belum optimal. Menurut Slameto (2003: 54 – 71) ada beberapa faktor yang mempengaruhi belajar anak antara lain :
1. Faktor – faktor Intern
a. Faktor jasmaniah meliputi faktor Kesehatan, faktor Cacat tubuh.
b. Faktor psikologis meliputi faktor Intelegensi, Perhatian, Minat, Bakat, Motif, Kematangan,
Kesiapan.
c. Faktor Kelelahan meliputi, Kelelahan jasmani,Kelelahan rohani (bersifat psikis) yaitu kelelahan
jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan kecenderungan membaringkan tubuh,
kelelahan
rohani terliahat dengan adanya kebosanan sehingga minat belajar kurang.
2. Faktor – faktor Ekstern
a. Faktor keluarga meliputi, Cara orang tua mendidik, Relasi antar anggota keluarga, Suasana
rumah, Keadaan ekonomi keluarga, Pengertian orang tua, Latar belakang kebudayaan.
b. Faktor Sekolah meliputi, Metode mengajar, Kurikulum, Relasi guru dengan siswa, Relasi siswa
dengan siswa, Disiplin sekolah, Alat pelajaran, Waktu sekolah, Standart pelajaran di atas ukuran,
Keadaan gedung, Metode belajar, Tugas rumah
c. Faktor masyarakat mliputi, Kegiatan siswa dalam masyarakat, Mass media, Teman bergaul,
Bentuk kehidupan masyarakat
Dengan menjelaskan prestasi belajar di atas bisa mengetahui tentang bagaimana proses dari belajar mengajar yang merupakan suatu proses mendasar dalam pencapaian prestasi belajar. Prestasi belajar yang kurang optimal, hal itu kemungkinan disebabkan siswa mengalami kesulitan dalam belajar. Oleh karena itu untuk mengetahui faktor – faktor apa yang menyebabkan siswa mengalami
kesulitan dalam belajar.
2.4 Kerangka Berpikir
Dari uraian tersebut diatas dapat ditarik suatu kerangka berpikir, dengan bagan sebagai berikut:
Motivasi
1) Cita-cita
2) Kemampuan Belajar
3) Kondisi Siswa
4) Kondisi Lingkungan
5) Unsur-unsur dinamis dalam Belajar
6) Upaya Guru MembelajarkanSiswa
Prestasi Belajar
Dilihat dari rata-rata nilai rapot.
Disiplin Belajar
1) Menaati tata tertib sekolah
2) Perilaku kedisiplinan di dalam kelas
3) Disiplin dalam menepati jadwal belajar
4) Belajar secara teratur
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
2.5 Hipotesis
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara (Suharsimi Arikunto,2002:64). Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah: “Ada pengaruh yang signifikan antara motivasi dan disiplin terhadap prestasi belajar siswa kelas XI SMA Negeri 22 Jakarta tahun pelajaran 2005/2006 “.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian (Suharsimi Arikunto, 2002:108). Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 22 Jakarta berjumlah 298 siswa dari 7 kelas.
Tabel 3.1
Populasi Penelitian
No Kelas L P Jumlah
1 XI IPA I 12 31 43
2 XI IPA II 13 30 43
3 XI IPA III 13 30 43
4 XI IPS I 19 23 42
5 XI IPS II 20 23 43
6 XI IPS III 20 23 43
7 XI Bahasa 17 24 41
Jumlah 114 184 298
(Sumber : Dokumentasi SMA Negeri 22 Jakarta)
3.2 Sampel Penelitian
Sampel merupakan sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti
(Suharsimi Arikunto 2002 : 108). Untuk mengetahui jumlah sampel yang akan
diambil dalam penelitian ini , peneliti menggunakan rumus Slovin yaitu :
n= N
1+N2
Keterangan :
n : Ukuran sampel
N : Ukuran Populasi
e : Persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan
sampel yang masih ditaksir atau diinginkan 10%
n= 298
1+ 298 (0,1) 2
n= 298
1+ 2,98
n= 298
3,98
n =74,87
n =75(dibulatkan)
Karena populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI yang terbagi dalam 7 kelas dengan banyak siswa setiap kelasnya berbeda maka pengambilan sampel dilakukan secara proporsional random sampling. Teknik ini dilakukan untuk menyempurnakan penggunakaan teknik sampel berstrata karena banyaknya sampel wilayah sampel tidak sama. Oleh karena itu, untuk memperoleh sample yang representatif, pengambilan subyek dari setiap strata ditentukan seimbang
atau sebanding dengan banyaknya subyek dalam masing-masing strata tersebut (Suharsimi Arikunto, 2002 : 116). Sampel siswa tersebut diambil dari masing- masing kelas secara acak dengan menunjuk nomor absen secara acak.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel adalah obyek penelitian atau apa saja yang menjadi titik suatu penelitian (Suharsimi Arikunto, 2002:96). Variabel adalah gejala yang menjadi penelitian atau apa saja yang menjadi perhatian penelitian, yaitu :
3.3.1 Variabel bebas (X)
Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab perubahan timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2002:21). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah:
1. Motivasi (X1) Yang memiliki indikator,1).Cita-cita, 2).Kemampuan Belajar,3). Kondisi Siswa,
4). Kondisi Lingkungan, 5). Unsur-unsur dinamis dalam Belajar Siswa, 6). Upaya guru
membelajarkan siswa
2. Disiplin Belajar ( X2) Yang memiliki indikator, 1). Menaati tata tertib sekolah,2). Perilaku
kedisiplinan dalam kelas, 3). Disiplin dalam menepati jadwal belajar, 4). Belajar secara teratur
3.3.2 Variabel terikat ( Y )
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas (Sugiyono, 2002:21). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar
yang memiliki indikator yaitu nilai yang dicapai dari rata-rata nilai rapor.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah:
1. Metode angket (kuesioner).
Angket dalam penelitian ini terdiri dari butir-butir pertanyaan yang dipergunakan untuk mengumpulkan data berkaitan dengan variabel motivasi ,disiplin dan prestasi belajar.
2. Metode dokumentasi.
Metode dokumentasi digunakan untuk mengambil data tentang prestasi belajar yang dapat
diketahui dari nilai hasil belajar berupa nilai-nilai dari raport.
3.5 Validitas dan Reliabilitas Penelitian
3.5.1 Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkatan-tingkatan kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Suharsimi Arikunto, 2002:144). Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan Korelasi Product Moment dengan Angka Kasar. 37
3.5.2 Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen itu sudah baik (Suharsimi Arikunto, 2002: 154). Dalam penelitian ini uji reliabilitas diperoleh dengan cara menganalisis data
dari satu kali pengetesan.
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini meliputi uji parsial dan uji
simultan.
3.6.3.1 Uji Parsial
Pengujian secara parsial digunakan untuk menguji signifikansi koefisien regresi maupun korelasi parsial atau hubungan masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat (Y). Data dianalisis dengan bantuan komputer program SPSS versi 12 for Windows 2000. Dasar pengambilan keputusan berdasarkan angka probabilitas. Jika angka probabilitas hasil analisis ≤ 0,05 maka Ho ditolak
dan Ha diterima. Apabila Ha diterima menunjukkan ada pengaruh yang signifikan motivasi dan disiplin terhadap prestasi belajar secara parsial.
3.6.3.2 Uji Simultan
Pengujian secara simultan digunakan untuk menguji signifkansi korelasi ganda adalah analisis tentang hubungan antara dua variabel atau lebih variable bebas (independent variable) dengan satu variabel terikat (dependent variable).
Dalam penelitian ini, analisis korelasi untuk mengetahui hubungan antara motivasi dan disiplin dengan prestasi belajar. Analisis regresi ganda bertujuan untuk meramalkan nilai pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel terikat dengan menggunakan persamaan regresi.
Analisis korelasi ganda sekaligus regresi ganda dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS versi 12 for Windows 2000. Dasar pengambilan keputusan berdasarkan angka probabilitas. Jika angka probabilitas hasil analisis ≤0,05 maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis kerja (Ha) diterima yang berarti ada pengaruh secara simultan motivasi dan disiplin terhadap prestasi
belajar.
3.6.3.3 Koefisien Determinasi
Menentukan besarnya pengaruh antara motivasi belajar dan disiplin siswa terhadap prestasi belajar. Untuk mengukur derajat hubungan antara 3 variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu motivasi belajar, disiplin belajar dan prestasi belajar dilakukan uji koefisien determinasi. Perhitungan koefisien determinasi secara simultan yang dilakukan dengan SPSS dapat dilihat dari
besarnya R square, sedangkan hasil koefisien determinasi secara parsial dapat dilihat dengan mengkuadratkan besarnya nilai correlations partial. Dalam menghitung besarnya koefisien determinasi dengan menggunakan SPSS dapat dilakukan serentak dengan pengujian hipotesis dengan langkah-langkah yang sama
Sumber :
Arikunto,Suharsimi.1990. Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta: PT. Rineka Cipta
.......2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta
Darsono, Max.2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press
Dimyati dan Mudjioni.1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta
Hamalik, Oemar.2003.Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Posting Komentar