Kamis, 05 Februari 2009

Jenis-Jenis Penelitian

Jenis-Jenis Penelitian
Oleh : Nuraida
6 Februari 2009

Pengantar

Bab ini berisi penjelasan tentang jenis-jenis penelitian :Study Kasus, Penelitian Survey, Penelitian Ekperimen, Penelitian Kepustakaan, Penelitian Eksplanatif dan corelational, Penelitian Historis, Penelitian Tindakan Kelas (Action Research), Penelitian Komparatif, Penelitian Deskriptif, Penelitian Kontrastif.

Selamat membaca.

1.Penelitian Studi Kasus

Bacalah sebuah kasus di bawah ini

Pada hari di akhir September 2008, Bandara Schiphol di Amsterdam, Belanda dipeluk dingin. Orang-orang hilir mudik, sibuk dan bergegas.

Empat tahun silam, juga pada bulan September, aktivis hak asasi manusia Munir tiba di Schiphol menggunakan pesawat Garuda Indonesia. Namun ia tiba dalam keadaan meninggal akibat racun arsenik di tubuhnya dalam keadaan yang mematikan.
Kompas 17 November 2008

Siapakah pembunuhnya? Berbagai asumsi dan dugaan telah dibuat oleh peneliti. Ada yang menuduh Muchdi Purwopranjono Mantan Deputi V Badan Intelijen Negara (BIN). Muchdi diduga menganjurkan PollyCarpus Budihari Priyanto mantan pilot Garuda Indonesia untuk membunuh Munir karena Munir diduga menyingkap kasus penculikan aktivis tahun 1997-1998. (Kompas 17 November 2008)

Dalam persidangan Muchdi membantah dengan alasan ia tidak kenal Munir sama sekali. Lalu siapa yang membunuhnya? Bagaimana cara memasukkan racun arsenic yang mematikan itu?
Peneliti bekerja keras untuk menemukan pembunuh Munir? Akhirnya Muhdi terbukti membunuh Munir dan Muchdi dihukum 15 tahun penjara. Kemudian….. Muchdi membantah lagi bahwa ia tidak membunuh. Majelis Hakim membebaskan ……Bagaimanakah cara mengungkap sebuah kasus yang sangat rumit ini? Siapakah yang mampu membuktikan pembunuh Munir? Sampai buku ini dicetak kasus pembunuhan Munir belum juga terkuak…. Ini kasus yang menarik untuk diteliti.

Studi kasus adalah suatu pendekatan untuk mempelajari, menerangkan atau menginterpretasikan suatu kasus dalam konteknya secara natural tanpa adanya intrevensi pihak luar. Pada intinya study ini berusaha untuk menyoroti suatu keputusan atau seperangkat keputusan, mengapa keputusan itu diambil, bagaimana diterapkan dan apakah hasil nya. ( Salim 2001)

Ada beberapa jenis penelitian studi kasus misalnya penelitian sejarah sebuah organisasi, studi observasi, dan kasus sejarah hidup seseorang, atau kasus pembunuhan.


2.Penelitian Survey
Penelitian survey adalah sebuah penelitian atau penelitian tentang kelompok besar melalui penelitian langsung dari subset (sampel dari kelompok tersebut. Tujuan penelitian survey adalah untuk memahami dan meneliti tentang karakteristik dari seluruh kelompok yang hendak diteliti atau populasi dengan meneliti sebagian sampel dari kelompok populasi tersebut yang selanjutnya disebut dengan sampel.

Contoh : seorang guru Pendidikan Agama Islam (PAI) ingin mengetahui berapa orang siswa di lingkungan nya yang tidak bisa membaca al-Quran. Contoh lain seorang guru ingin mengetahui berapa orang siswa yang tidak tahu arti surat al-Fatihah, berapa orang siswanya yang tidak tahu arti bacaan sholat. Hasil penelitiannya nanti dihitung dan dipresentasikan dalam bentuk tabel seperti di atas.
Akhir-akhir ini penelitian survey semakin berkembang. Sebut saja Lembaga Survey Indonesia (LSI), Lingkaran Survey Indonesia (LSI) dan Lembaga Survey Nasional (LSN). Lembaga ini sering bekerja untuk partai politik untuk mengetahui calon pemilih dan memprediksi pemenangnya.

Dalam melakukan penelitian Survey maka ada dua hal yang perlu diperhatikan :
1. Cara pengambilan sampel. Jika salah dalam pengambilan sampel maka bisa salah dalam prediksi. Untuk memperkecil kesalahan maka bisa mengambil sampel dalam ukuran yang lebih besar.
2. Cara pengumpulan data. Jika salah dalam pengumpulan data maka akan tejadi kesalahan dalam analisis.

Jika peneliti bisa mengerjakan penelitian survey dengan benar maka datanya akan sangat berharga dan sangat dibutuhkan oleh parpol, perusahaan, dan media.
Apakah kamu ingin menjadi ahli dalam penelitian Survey? Bacalah buku-buku lain yang khusus menjelaskan metodologi penelitian survey.

3. Penelitian Experimental (selanjutnya disebut eksperimen)
Metode Eksperimen merupakan metode penelitian yang menguji suatu cara, teori, terhadap suatu penyelesaian masalah. Yang dicari adalah bentuk hubungan sebab akibat melalui pemanipulasian variabel independen dan menguji perubahan yang diakibatkan oleh pemanipulasian dari variabel tersebut. Metode eksperimen ditujukan untuk meneliti hubungan sebab akibat dengan cara melakukan manipulasi satu atau lebih variabel pada satu atau lebih kelompok kelompok kontrol yang tidak mengalami manipulasi.

Misal nya seorang Dosen Kiraatul Kutub (cara membaca kitab dalam bahasa Arab) mengalami kesulitan dalam mengajar cara membaca huruf Arab yang kecil-kecil itu pada mahasiswa nya. Ia mencoba memecahkan masalah nya dengan mendesign pengajarannya lebih menarik. Dosen tersebut mencoba membuat sebuah CD interaktif dengan menggunakan Multimedia. Multimedia adalah gabungan grafik, animasi, teks dan suara yang dibuat dengan program komputer.
CD Multi media yang telah dibuat perlu diuji coba. Caranya adalah kelas A diajarkan dengan menggunakan CD Multimedia sedangkan kelas B tidak menggunakan CD Multimedia tetapi menggunakan buku-buku tentang kitab kuning saja, media karton dan tulisan yang ia lukis dengan baik. Sebagai kelompok kontrol dosen ini perlu membagi mahasiswanya dalam tingkat IQ yang tinggi dan rendah.

Sebelum mengajar dosen ini melakukan tes awal kemampuan membaca pada kelas A dan Kelas B. Setelah selesai mengajar dengan menggunakan CD multimedia maka ia melakukan Post Test pada kedua kelas tersebut. Jika kelas A lebih mudah membaca dari kelas B maka disimpulkan CD multi media meningkatkan kemampuan membaca kitab mahasiswanya.


4.Penelitian Kepustakaan
Penelitian Kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan di perpustakaan dan mengambil setting perpustakaan sebagai tempat penelitian dengan objek penelitiannya adalah bahan-bahan perpustakaan. Penelitian perpustakaan dilakukan oleh seorang yang ingin mengetahui teori-teori apa yang digunakan dari waktu ke waktu. Misalnya ia ingin mengetahui teori-teori belajar yang pernah digunakan zaman dahulu sampai sekarang.

5. Penelitian Eksplanatif
Format eksplanasi dimaksud untuk menjelaskan suatu generalisasi sampel terhadap populasinya atau menjelaskan hubungan, atau pengaruh suatu variabel dengan variabel yang lain. Karena itu penelitian ekplanasi menggunakan sampel dan hipotesis. Untuk menguji hipotesis digunakan statistik inferensial. Beberapa pakar mengatakan bahwa format ekplanasi digunakan untuk mengembangkan dan menyempurnakan teori. Disebut ekplanasi memiliki kridibilitas untuk mengukur

6. Penelitian correlation (selanjutnya disebut Korelasi)
Penelitian korelasi ditujukan untuk mengetahui hubungan suatu variabel dengan variabel yang lain. Hubungan suatu variabel dengan variabel lain dinyatakan dengan besarnya coofisien korelasi dan keberatian (signifikansi) secara statistik.
Contoh : Ini sebuah kisah nyata. Ada seorang dosen mengajar Pendidikan Agama Islam pada sebuah Universitas Swasta yang berbasis IT (Information Technology). Tiap ia mengajar, mahasiswa yang hadir hanya 5 orang dari 40 orang. Ia mengajar sangat teks book dan hanya menyuruh siswanya mencatat. Ketika ujian siswanya tidak bisa menjawab dan prestasinya jelek.
Pertanyaan: mengapa mahasiswanya tidak termotivasi belajar agama Islam? Mengapa prestasi pelajaran Agama Islam jelek?

Dari masalah tersebut ia bisa mencari sebab dengan mengamati dan membaca teori-teori yang berkaitan dengan cara meningkatkan prestasi mahasiswanya. Dalam teori disebutkan bahawa prestasi belajar berhubungan dengan motivasi. Lalu ia mencoba melakukan penelitian hubungan motivasi (X) dengan prestasi belajar. (Y)

Metode ini bertujuan untuk meneliti sejauh mana variasi pada satu faktor berkaitan dengan variasi pada faktor lain. Kalau kita menghubungkan dua variabel saja maka disebut dengan korelasi sederhana. Bila kita menghubungkan beberapa variabel di sebut korelasi Ganda.

7. Penelitian Historis
Penelitian Historis adalah penelitian yang berhubungan dengan sejarah. Sejarah adalah study tentang masa lalu dengan menggunakan kerangka paparan dan penjelasan. Dengan metode historis seorang ilmuan mencoba menjawab masalah-masalah yang ia hadapi. Misalnya seorang guru PAI ingin meneliti bagaimana sejarah pendidikan Islam pada masa Rasullullah. Mengapa pendidikan Islam pada waktu itu bisa mengalami kemajuan. Peneliti sejarah bisa mengajukan pertanyaan : siapa, apa, bila mana, dimana, mengapa dan bagaimana (5 W+1 H).

8.Action Research
Action Research dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai Penelitian tindakan atau penelitian Tindakan Kelas.
Action Research is inquiry or research in the context of focused efforts to improve the quality of an organization and its performance. (Http://www.tab.brown.edu/dnd/ar.atm)
Action Research is learning by doing- a group of people identifies a problem, does some thing to resolve it, sees how successful their efforts were, and if not satisfied, tries again.”
Kemmis (1983) mendefiniskan penelitian tindakan sebagai berikut:
Penelitian untuk menguji cobakan ide-ide ke dalam praktek untuk memperbaiki/ mengubah seuatu agar memperoleh dampak nyata dari suatu situasi.
Ada empat tahapan penting dalam penelitian tindakan yaitu :
1. Perencanaan, 2. Pelaksanaan, 3. Pengamatan, 4. Refleksi

Action Research termasuk penelitian kualitatif meskipun dalam penelitian Action Research ada data kuantitatif. Action Research berbeda dengan penelitian formal, yang bertujuan untuk menguji hipotesis dan membangun teori yang bersifat umum (general). Action Research lebih bertujuan memperbaiki kinerja, sifatnya kontekstual dan hasil nya tidak untuk digeneralisasi.
Contohnya : Hasep Perlia mahasiswa semester VII, jurusan PAI, FITK UIN Jakarta angkatan 2003/2004 melakukan penelitian Action Research pada mata kuliah Character Building Guru PAI pada mahasiswa semester I jurusan PAI, FITK, UIN Jakarta, dengan judul: Meningkatkan upaya pembentukan karakter mahasiswa pada mata kuliah Character Building Guru PAI dengan social Cognitive Theory. Step ia lakukan adalah merencanakan suatu cara untuk meningkatkan karakter mahasiswa, lalu di laksanakan di kelas bersama dosen collaboratornya, meneliti hasilnya dan melakukan evaluasi. Kegiatan seperti ini perlu dilakukan sampai 3 siklus atau 4 siklus. Maksudnya terus menerus merencanakan, melakukan, meneliti, dan evaluasi sampai 3 atau 4 kali. Inilah yang sering disebut Siklus dalam penelitian Action Research.

9.Penelitian Komparatif.
Tujuan penelitian Kausal-Komparatif adalah untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan cara berdasarkan atas pengamatan terhadap akibat yang ada mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu. Metode ini berbeda metode Experimental yang mengumpulkan datanya pada waktu kini dalam kondisi yang dikontrol.
Ciri-ciri penelitian kausal komparatif adalah bersifat ex post facto, artinya data dikumpulkan setelah suatu kejadian. Peneliti mengambil satu atau lebih akibat (dependent Variabelnya) dan menguji data itu dengan menelusuri kembali ke masa lampau untuk mencari sebab akibat, saling hubungan dan maknanya.
Sumber : Sumadi Surya Brata



10. Penelitian Deskriptif.
Dikutip sebuah skripsi mahasiswa Fakultas Syariah UIN Jakarta asal Irian Jaya :
Penelitian ini berjudul: Mas kawin menurut suku Dani di Irian Jaya Tinjauan Hukum Islam. Mas kawin seorang gadis suku Dani yaitu 5 ekor babi muda walaupun si gadis itu beragama Islam. Babi merupakan binatang ternak yang terkenal dalam kebudayaan masyarakat Dani. Bagaimanakah tinjauan hukum Islam.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa babi haram menjadi mas kawin bagi gadis suku Dani yang beragama Islam. Hasil ujian Skripsinya mendapatkan nilai terbaik
Penguji bertanya: Apakah anda berani mensosialisasikan hasil penelitianmu kepada suku Dani? Nah,,,,,

Penelitian deskriptif adalah sebuah penelitian yang memaparkan sebuah situasi atau peristiwa. Seorang peneliti mencoba menggambarkan bagaimana terjadi suatu peristiwa. Misalnya bagaimana tata cara pernikahan pada suku Dani di Irian Jaya. Peneliti bisa meneliti dari tata cara melamar, mas kawin, dan prosesi pernikahan. Banyak hal yang menarik dari perkawinan suku Dani.
Semua data yang ia peroleh di lapangan dideskripsikan dengan kata-kata yang berupa penjelasan-penjelasan. Ini lah yang namanya penelitian deskripsi.

Penelitian deskriptif akan membentuk teori-teori baru dan bukan menguji teori. Seltiz, Wrightsman, Cook mengatakan bahwa penelitian Deskriptif sebagai penelitian insightstimulating. Peneliti terjun ke lapangan tanpa dibebani dan diarahkan oleh teori. (Jaluddin Rahmat hal 26)

11. Penelitian Kontrastif (Dirosah taqobuliah)

Suatu Penelitian mencari aspek persamaan dan perbedaan anatara 2 bahasa lebih baik tataran fonologis, morfologis, sintaksis maupun semantik dan leksikon, diskursus.
Step penelitian teks
1. Kenali jenis teks sastra
2. Penulis. Peneliti harus mengenal alur pemikiran penulis. Sebuah buku sangat dipengaruhi oleh latar belakang penulisnya. Misalnya latar belakang ilmuan tersebut saintis maka dalam tulisannya lebih banyak menampilkan masalah-masalah sains.
3. Analisis isi: membandingkan buku dia dengan sebelumnya membandingkan dengan sumber skunder
4. Intertektualitas: peneliti harus bisa menemukan saling berhubungan antara kedua teks yang ditelitimenghubungkan dua teks.

Cara mengalisis isi :
1. Tampilkan isi yang akan di analisis
2. Gunakan pedoman analisa
3. Tetapkan tujuan penelitian : jelaskan apa tujuan anda melakukan analisis teks.
4. Tetapkan fokusnya: jelaskan apa yang akan dijawab dalam penelitian tersebut.
Demikian lah macam-macam penelitian telah saya jelaskan secara umum. Jika anda tertarik dan ingin memperdalam tentang macam-macam penelitian di atas maka sebaiknya anda membaca buku-buku yang khusus membahas tiap-tiap model tersebut.

B. Peneliti Agama Islam
Syarat yang harus dimiliki oleh seorang peneliti agama Islam:
1) Ia menguasai nomenklator ajaran Islam (filsafatnya, istilah-istilah yang digunakan
2) Menguasai metodologi ilmiyah sama dengan bidang kajian dan masalahnya.
3) Memiliki komitmen yang tinggi yaitu kesediaan akan keharusan untuk mengakui kebenaran nilai yang datang dari ajaran agama.
4) Beragama Islam atau Muslim yang memiliki kedalaman agama dan kedalaman sains dan teknologi. Dengan cara ini peneliti tidak akan memandang sains dan teknologi bebas nilai
5) Minimal perlu menguasai dua bahasa asing yaitu Arab dan Inggris karena banyak ajaran agama Islam yang ditulis dalam dua bahasa tersebut.

C. Ruang Lingkup Penelitian Agama Islam
Adapun ruang lingkup ajaran bidang kajian penelitian agama Islam adalah sebagai berikut:

1. Ajaran agama, untuk mencari makna yang terkandung di dalamnya baik secara tekstual maupun konstektual. Menurut para ahli agama Islam, sebagian besar ajaran Islam adalah Dhanni, yaitu terbuka untuk ditafsirkan atau dipikirkan kembali. Yang diteliti adalah makna apa yang terkandung di dalamnya. Kerja penelitian di sini dapat melalui penelitian teks, penelitian budaya, penelitian filsafat dan penelitian sejarah.

2. Bidang kajian Aplikasi, implikasi dan dampak ajaran agama dalam tata kehidupan nyata baik dalam skala individual, keluarga, kelompok, komunitas maupun bangsa dan Negara. Bagaimana kerja sama antar umat beragama, seberapa jauh ajaran agama mendasari dan menjiwai serta memberi pedoman dalam hidup keseharian umatnya. Interaksi antara ajaran agama Islam dan ajaran-ajaran yang bersumber non agama dan seterus nya. (Mastuhu, 1998)

Diskusi
“Saya punya seorang teman lulusan pesantren dan melanjutkan pendidikan nya ke Universitas Aligar India mengatakan kepada saya bahwa Islam tidak perlu penelitian. Hadits dan kitab-kitab tentang hukum Islam merupakan sumber penelitian yang sudah berkualitas. Apa lagi yang perlu diteliti….
Bagaimana menurut anda, apakah penelitian Islam masih diperlukan? Kalau masih diperlukan, apa kira-kira yang perlu diteliti?

Tidak ada komentar: