Kamis, 29 Januari 2009

Tugas Harian Mahasiswa Al-Zaitun Indonesia Jurusan Bahasa Inggris

8 komentar:

Sabrina Ayunani mengatakan...

Assalamu'alaikum. ibu nuraida, Sabrina Ayunani (M1E2006)
Dina Syarifayati (M1E206007)
Balkis marikar (M1E206004)
sudah mengirimkan tugas pertama ke e-mail ibu.
namanya Tugas Research Methodology
wass.

Fatwa Antik Cahyani mengatakan...

Nama : Fatwa Antik Cahyani
NIM : M1E206018
Kelas : 6-Inggris
Metode Penelitian

TUGAS 1

I. PENGERTIAN PENELITIAN

Penelitian adalah terjemahan dari bahasa inggris research, namun ada juga ahli yang menerjemahkan research sebagai riset. Research sendiri berasal dari kata re “ kembali” dan to research “ mencari”. Dengan demikian arti sebenarnya dari research atau riset adalah “mencari kembali”.
Penelitian adalah penyelidikan yang hati-hati dalam mencari fakta dan prinsip- prinsip; suatu penyelidikan yang amat cerdik untuk menetapkan sesuatu. (Webster ‘s New Internaional).
Beberapa ahli juga mendefinisikan kata research, di antaranya:

a.Penelitian tidak lain dari suatu metode studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut. (T. Hillway, Introduction To Research, Houghton Miffin Co., 1956 ).

b.Penelitian merupakan suatu metode untuk menemukan kebenaran, sehingga penelitian juga merupakan metode berpikir secara kritis. ( F.L.Whitney, op.cit, 1960 ).

c.Penelitian adalah pencarian atas sesuatu ( inquiry ) secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini dilakukan terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan. ( Parson, 1946 ).

d.Penelitian adalah suatu pencarian fakta menurut metode objektif yang jelas untuk menemukan hubungan antar fakta dan menghasilkan dalil atau hukum. ( John, 1949 ).

e.Penelitian adalah transformasi yang terkendalikan atau terarah dari situasi yang dikenal dalam kenyataan-kenyataan yang ada padanya dan hubungannya, seperti mengubah unsur dari situasi orisinal menjadi suatu keseluruhan yang bersatu padu. ( Dewey, 1936 ).

f.Penelitian adalah suatu metode untuk menemukan kebenaran yang juga merupakan sebuah pemikiran kritis. ( Woody, 1927 ).

Contoh penelitian:
a.Studi kasus
Jakarta - Empat mayat ditemukan di pekarangan belakang rumah orangtua Ryan di Jombang. Para korban diduga dihabisi antara 2007-2008.

"Guntur asal Nganjuk, Aril, Vincent asal Solo, dan Grandy asal Belanda," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Carlo Brix Tewu saat dihubungi wartawan, Senin (21/7/2008).

Keempat mayat itu dieksekusi oleh Ryan dalam rentang waktu yang berbeda. Carlo mengatakan, hanya Aril dan Vincent saja yang mungkin dihabisi dalam waktu yang sama.

"Guntur dibunuh dan dikubur sekitar Juni-Agustus 2007. Vincent dibunuh bersama-sama dengan Aril sekitar April 2008. Brandy (dibunuh) Januari 2008," jelasnya.

Keempat jasad itu ditemukan di pekarangan rumah belakang orangtua Ryan di Desa Jatiwates, Kecamatan Tembelang, Jombang, Jawa Timur. Penemuan mayat Vincent, Guntur, dan Brandy tergolong mengejutkan karena pada awalnya polisi hanya mencari mayat Aril. (gah/fay)

b.Penelitian survei
NILAI TUKAR RUPIAH
TERHADAP MATA UANG ASING (BANK NOTE)

NEGARA MATA BELI JUAL
UANG
Dollar USD 11,015 11,165
EURO EUR 15,703 15,902
British GBP 16,620 16,850
Pound
Australian AUD 7,578 7,726
Dollar
Chinese CHY 1,621 1,638
Yuan
Japanese JPY 123.27 124.82
Yen
HongKong HKD 1,415 1,446
Dollar
Singapore SGC 7,646 7,743
Dollar
Korean WON 8.24 8.69
Dollar
Malaysian MYR 3,090 3,180
Ringgit
Thai Baht THB 318 331
Philippine PHP 224 238
Peso

Note: Menggunakan data penutupan jumat sore (19/12)
Sumber Bank Century


c.Penelitian eksperimental
Tiga ahli neurobiologi Frances H. Rauscher, Gordon L. Shaw, dan Katherine N. Ky mengungkapkan kisah nyata ini dalam sebuah surat di majalah Nature edisi oktober 1993. Rauscher dan kawan-kawan memperdengarkan Sonata untuk dua piano dalam D-mayor KV 448 kepada 36 mahasiswa, 18 pria dan 18 wanita, sebelum mengikuti ujian. Tak semua dari 36 mahasswa itu yang gemar Mozart, toh IQ mereka semua naik: delapan sampai sembilan.
“ Kelompok ini memperlihatkan kemampuan nalar yang lebih tajam setelah mendengar Mozart lebih hebat dibandingkan dengan ketika mereka dibiarkan mendengarkan musik-musik santai atau duduk diam saja sepuluh menit sebelum ujian.
Penulis surat ini mengaku dampak musik Mozart menambah ketajaman nalar memang masih untuk jangka pendek, berkisar sepuluh menit. Juga belum diketahui apakah mereka yang setiap hari mendengarkan sonata, konserto, simfoni, aria, atau kor bikinan Amadeus bertambah pintar. Kalaupun begitu, masih harus dicari karya-karya mozart apa saja dan bagian mana dari karya tadi yang berpotensi membuat pendengarnya makin cerdas.

TUGAS 2

Mengangkat suatu masalah dan diteliti dengan menggunakan salah satu metode penelitian.

Penelitian eksperimen:
Masalah yang akan diangkat adalah kesulitan siswa kelas 1 MI Al’Zaytun dalam memahami pelajaran bahasa inggris.
Tujuan dari pelajaran bahasa inggris ini adalah agar siswa dapat mempraktekannya didalam kegiatan sehari-hari dan sebagai dasar agar dikelas berikutnya mereka dapat dengan mudah menerima pelajaran bahasa inggris yang lebih kompleks.
Namun kenyataannya mereka mengalami kesulitan dalam mempelajari dan memahami pelajaran tersebut, akibatnya mereka tidak mempraktekannya didalam kegiatan dan kesulitan menerima pelajaran selanjutnya di tingkat berikutnya (kelas 2).
Dari masalah ini peneliti akan menelit metode apa yang efektif untuk digunakan dalam mengajar bahasa inggris, dan akhirnya ditemukanlah dua metode yang akan diteliti untuk dicari keefektifannya. Metode tersebut adalah Communicative Language Teaching (CLT), metode ini meneankan pada aktifitas-aktifitas seperti games, conversation,discussion, dll. Sedangkan metode yang ke dua adalah dengan cara belajar diluar kelas, contohnya jika materi yang akan dipelajari adalah tentang kebun binatang, maka guru dapat mengajak siswa piknik ke kebun binatang dan guru dapat menjelaskan secara langsung materi tersebut sedangkan siswa dapat melihat langsung apa yang sedang mereka pelajari. Dengan catatan sekolah mempunyai anggaran khusus untuk mata pelajaran tersebut.

dee_dedeh mengatakan...

Pengertian Penelitian
Riset berasal dari bahasa Inggris, research, menurut The Advanced Learner’s Dictionary of Current English (1961) ialah penyelidikan atau pencarian yang seksama untuk memperoleh fakta baru dalam cabang ilmu pengetahuan.
Menurut Fellin, Tripodi dan Meyer (1969) riset adalah suatu cara sistematik untuk maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat disampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain.
Penelitian didefinisikan sebagai: “Suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, dan usaha-usaha itu dilakukan dengan metode ilmiah” (Sutrisno Hadi, 2001).
Penelitian adalah suatu penyelidikan atau suatu usaha pengujian yang dilakukan secara teliti, dan kritis dalam mencari fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan menggunakan langkah-langkah tertentu.
1. David H Penny
Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahan nya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.

2. J. Suprapto
Penelitian adalah penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati, serta sistematis.

3. Sutrisno Hadi
Sesuai dengan tujuannya, penelitian dapat diartikan sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.

4. Mohammad Ali
Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya.
Jenis-Jenis Penelitian
Penelitian ada beberapa jenis
1. Menurut Penggunaannya
Jenis penelitian bila dilihat dari segi penggunaannya dapat digolongkan menjadi:
i) Penelitian dasar atau penelitian murni (pure research) LIPI memberi definisi sebagai berikut. Penelitian dasar adalah setiap penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ilmiah atau untuk menemukan bidang penelitian baru tanpa suatu tujuan praktis tertentu. Artinya kegunaan hasil penelitian itu tidak segera dipakai namun dalam waktu jangka panjang juga akan terpakai.
ii) Penelitian terapan (applied research)
Batasan yang diberikan LIPI adalah:
Penelitian terapan ialah setiap penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ilmiah dengan suatu tujuan praktis. Berarti hasilnya diharapkan segera dapat dipakai untuk keperluan praktis. Misalnya penelitian untuk menunjang kegiatan pembangunan yang sedang berjalan, penelitian untuk melandasi kebijakan pengambilan keputusan atau administrator.
Dilihat dari segi tujuannya, penelitian terapan berkepentingan dengan penemuan-penemuan yang berkenan dengan aplikasi dan sesuatu konsep-konsep teoritis tertentu.
2. Menurut Metodenya
Jenis penelitian dilihat dari segi metodenya adalah sebagai berikut:
i) Penelitian Historis
ii) Penelitian Filosofis
iii) Penelitian Observasional
iv) Penelitian Ekspremental
3. Menurut Sifat Permasalahannya
Sesuai dengan tugas penelitian itu untuk memberikan, menerangkan, meramalkan dan mengatasi permasalahan atau persoalan-persoalan, maka penelitian dapat pula digolongkan dari sudut pandangan ini. Sehingga penggolongan ini bisa mencakup penggolongan yang disebut terdahulu. Berdasarkan penggolongan ini dapat dipilih rancangan penelitian yang sesuai. Ada delapan jenis penelitian itu yakni:
i) Penelitian Historis
ii) Penelitian Deskriptif
iii) Penelitian Perkembangan
iv) Penelitian kasus dan Penelitian lapangan
v) Penelitian Korelasional
vi) Penelitian Kausal-Komparatif
vii) Penelitian Ekspremental
viii) Penelitian Tindakan
1) Penelitian Deskriptif
Penelitian deskripsi berusaha memberikan dengan sistematis dan cermat fakta-fakta aktual dan sifat populasi tertentu.
Misalnya: penelitian mengenai kemunduran prestasi belajar siswa Aliyah Al-Zaytun kelas XI
2) Penelitian Korelasional
Penelitian korelasional bertujuan melihat hubungan antara dua gejala atau lebih.misalnya, apakah ada hubungan antara status sosial orang tua siswa dengan prestasi anak mereka.
3) Penelitian Kausal-Komparatif
Penelitian untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat antara faktor tertentu yang mungkin menjadi penyebab gejala yang diselidiki.
Misalnya: sikap santai siswa dalam kegiatan belajar mungkin disebabkan banyaknya lulusan pendidikan tertentu yang tidak mendapat lapangan kerja.
Kekhususan
(1) Pengumpulan data mengenai gejala yang diduga mempunyai hubungan sebab akibat itu dilakukan setelah peristiwa yang dipermasalahkan itu telah terjadi ( penelitian bersifat ex post facto ).
(2) Suatu gejala yang diamati, diusut kembali dari suatu faktor atau beberapa faktor pada masa lampau.
4) Penelitian Ekspremental
Penelitian dengan melakukan percobaan terhadap kelompok-kelompok ekspremen. Kepada tiap kelompok ekspremen dikenakan perlakuan-perlakuan tertentu dengan kondisi-kondisi yang dapat dikontrol.
Data sebagai hasil pengaruh perlakuan terhadap kelompok ekspremen diukur secara kuantitatif kemudian dibandingkan. Misalnya, hendak meneliti keefektifan metode-metode mengajar. Penerapan tiap metode dicobakan terhadap kelompok-kelompok coba. Pada akhir percobaan prestasi belajar tiap kelompok dievaluasi.
5) Penelitian Tindakan
Penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan baru untuk mengatasi kebutuhan dalam dunia kerja atau kebutuhan praktis lain. Misalnya, meneliti keterampilan kerja yang sesuai bagi siswa putus sekolah di suatu daerah.
Penelitian pengembangan keterampilan mengisi program B kurikulum SMA 1984.
Kekhususan
(1) Dipersiapkan untuk kebutuhan praktis yang berkaitan dengan dunia kerja.
(2) Penelitian didasarkan pada pengamatan aktual dan data tingkah laku. Menyiapkan program kerja untuk pemecahan masalah.
(3) Bersifat fleksibel, dapat diadakan perubahan selama proses penelitian bila dianggap penting untuk pembaruan ( inovasi ).
4. Menurut Bidang Ilmu
Ragam penelitian ditinjau dari bidangnya adalah: penelitian pendidikan (lebih lanjut lagi pendidikan guru, pendidikan ekonomi, pendidikan kesenian), ketekhnikan, ruang angkasa, pertanian, perbankan, kedokteran, keolahragaan, dan sebagainya.

Oleh: Dedeh Wahyuni
M1E205007
English Department

Unknown mengatakan...

.Teaching Reading by using SQ3R Method for 3 years of Madrasah Aliyah Al-Zaytun
By :Tiara Zahira

BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Membaca ialah kegiatan menyerap informasi yang diperoleh dari bahan visual atau tertulis. Aktivitas ini melibatkan informasi visual (mata, tulisan, cahaya) dan informasi nonvisual (pengetahuan tentang bahasa, pengalaman membaca, dan wawasan tentang materi bacaan. Mitos atau kepercayaan yang salah tentang membaca, strategi membaca, serta kemampuan merekam dan mengorganisasikan hasil baca, adalah faktor-faktor yang menentukan keberhasilan membaca.Mitos membaca seperti membaca itu menghapal, sulit dan buang waktu, harus dilakukan terhadap seluruh bacaan secara perlahan dan kata per kata, dan dapat dilakukan asal-asalan, harus dibuang dan diganti dengan pengetahuan dan keyakinan tentang membaca yang lebih baik. Namun yang terjadi didalam kelas ketika diberikan kegiatan membaca teks dan siswa diminta untuk memahami isi teks melalui pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan oleh guru sangatlah jauh dari yang diharapkan.
Hasil penelitian tersebut,bahawa fenomena ini terjadi disebabkan oleh beberapa sebab antara lain; (1) Teks yang diberikan adalah teks bahasa Inggris yang merupakan bahasa asing di Indonesia, sehingga pemahaman siswa akan kata perkata (Vocabulary mastery) yang digunakan untuk mengetahui isi bacaan sangatlah jauh dari yang diharapkan. selanjutnya dengan mencoba mengutarakan dengan kata-kata sendiri pokok-pokok pentingnya, kita akan menguasai dan mengingatnya lebih lama.Dari uraian di atas,maka penulis tertarik untuk meneliti penggunaan system. Metode SQ3R yang dikembangkan oleh Prof. Francis P. Robinson ini sangat baik digunakan untuk keperluan studi. Metode SQ3R ini terdiri dari lima langkah, yaitu: Survey (penelaahan pendahuluan), Question (bertanya), Read (membaca), Recite (mengutarakan kembali), dan Review (mengulang kembali). Kelima langkah tersebut masing-masing mempunyai manfaat yang saling mendukung.
Manfaat secara umum metode ini adalah membantu siswa untuk mengambil sikap, bahwa buku yang akan siswa baca tersebut sesuai keperluan/kebutuhan atau tidak. Metode ini bertujuan untuk membekali siswa dengan suatu pendekatan sistematis terhadap jenis-jenis membaca. Tujuan tersebut mencerminkan bekal untuk keperluan peningkatan cara belajar sistematis, efektif, dan efisien. Dari uraian di atas,maka penulis tertarik untuk meneliti penggunaan system membaca SQ3R dalam pembelajaran bahasa Inggris di Madrasah Aliyah Al-Zaytun. Judul penelitian ini adalah ‘TEACHING READING BY USING SQ3R METHOD TO THE THIRD YEAR OF MADRASAH ALIYAH AL-ZAYTUN’

Unknown mengatakan...

Compiled by: Umi Fathonah
ID:MIE 205013
Subject: Metlid




Penelitian merupakan proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tertentu
.
Mengapa perlu penelitian?
• Pengetahuan manusia sangat terbatas sehingga banyak hal yang menimbulkan keraguan dan pertanyan
• Manusia memiliki curiousity (rasa ingin tahu)
• Brtanya
• Melakukan pengamatan
• Mempelajari dokumen/membaca
• Melalui penelitian
• Manusia selalu dihadapkan pada masalah yang membutuhkan penyelesaian
• Dilakukan dengan cara trdisional/turun temurun
• Secara dogmatis(dogma agama, masyarakat, hokum)
• Melalui intuisi
• Secara emosional
• Trial and error
• Melalui penelitian
• Manusia selalu merasa tidak puas dengan apa yang telah dicapainya.
• Penelitian: pencarian ilmiah yang berpola

PENCARIAN ILMIAH (SCIENTIFIC INQUIRY)
Menemukan pengetahuan dengan menggunakan metode yang di organisasisecara sistematis (mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi data)

PENCARIAN BERPOLA (DISCIPLINED INQUIRY)
Prosedur pencarian dengan menggunakan cara dan sistematikatertentu dengan penjelasan dan alas an yang kuat, sesuai dengan disiplin ilmunya.

KARAKTERISTIK PENELITIAN
• Objektivitas tinggi
• Ketepatan tinggi
• Verifikasi
• Penjelasan ringkas
• Empiris
• Penalaran logis
• Kesimpulan kondisional

LANGKAH2 PENEITIAN
• Identifikasi masalah
• Merumuskan dan membatasi masalah
• Studi kepustakaan
• Merumuskan hipotesis/pertanyaan
• Menetapkan disain dan metode penelitian
• Menyusun instrument
• Mengumpulkan data
• Analisis data
• Interpretasi temuan
• Kesimpulan
• Rekomendasi

JENIS2 PENELITIAN BERDASARKAN PENDEKATAN:
• Penelitian kuantitatif
• Penelitian kualitatif
Berdasarkan fungsi:
• Penelitian dasar
• Penelitian terapan
• Penelitian evaluatif
Berdasarkan tujuan:
• Penelitian deskriptif
• Penelitian prediktif
• Penelitian improptif
• Penelitian eksplanatif

PERBEDAAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF
• Hasil penelitian berupa deskripsi, interpretasi tentative situasional
• Hasil penelitian berupa inferensi, generalisasi, prediksi
• Analisis subjektif, intuitif, rasional
• Analisis statisitik
• Setting penelitian alamiah, terkait tempat dan waktu
• Setting penelitian buatan, lepas dari tempat dan waktu peneliti dengan objek berinteraksi;
• Penelitian di luar dan di dalam, peneliti sebagai instrument, menggunakan judgement/subjektifitas
• Peneliti dengan objek terlepas; penelitian dari luar dengan alat pengukuran standard an objektif
• Kenyataan berdimensi jamak, kesatuan utuh, beruah, terbuka
• Kenataan berdimensi tunggal, terbatas, fixed, berpijak pada konsep naturalistic, berpijak pada konsep positivistic

PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
Perbedaan penelitian dasar, terapan, evaluatif, menambah pengetahuan , meningkatkan metodologi, membantu penentuan keputusan, menambah pengetahuan dalam bidang tertentu; metodologi dalam bidang tertentu
• Memperluas pengaetahuan ilmiah dan prinsip2 dasar; meningkatkan metodologi
• Penggunaan hasil spesifik dalam aspek tertentu
• Umum, terbatas dalam satu bidang
• Abstrak dan umum,
• Generalisasi
• Mengukur manfaat dan kelaakan program
• Menguji kegunaan teori; menentukan hubungan empiris dan generalisasi
• Menguji teori; menentukan hubungan empiris antar fenomena; mengakkan generalisasi
• Tujuan pelaksanaan berbagai program pada berbagai institusi
Bidang aplikasi;
• Kedokteran, rekayasa, pedidikan
• Penelitian bidang fisik, perilaku, dan social
• Bidang penelitian

METODE
Metode2 penelitian:
• Penelitian pengembangan (R dan D)
• Analisis konsep
• Analisis kebijakan
• Analisis histories
• Etnografis
• Histories
• Fenomenologis
• Studi kasus
• Studi kritis
• Deskriptif
• Komparatif
• Korelasional
• Survey
• Eksperimental murni
• Eksperimental kuasi
• Eksperimental lemah
• Subjek tunggal


Penelitian kuantitatif
• Berdasarkan pikiran dasar:
• Didasari pada filsafat positivisme
• Menekankan fenomena objektif
• Mengambil jarak antara peneliti dengan objek yang diteliti
• Dikaji secara kuantitatif
Dari pikiran dasar tersebut berkembang cirri pokok:
• Penelitian dilakukan secara deduktif
• Dilakukan manipulasi (untuk eksperimen)
Implikasi dalam kerja penelitian:
• Disain tidak boleh berbah dan dikembangkan secara rinci
• Instrument dikembangkan formal, standar, dan bersifat mengukur
Waktu di lapangan berdasarkan instrument
• Analisis dlakukan setelah semua data

Variable adalah konsep, kata benda ang memperlihatkan variasi dalam kelompok objek
Klasifikasi variable:
Kuantitatif vs kategorial kuantitatif berada dalam rentang kontinum; kategorial berbedadalam kualitas (nominal, ordinal)
Manipulasi vs hasil (outcome)
Independent vs dependen
Ekstraneous variable yang tidak di control
Hipotesis adalah prediksi dari hasil kajian yang dimungkinkan keuntungan:
Memberikan kekuatan untuk berfikir lebih dalam tentang hasil kajian
Melibatkan filosofi ilmu/berdasarkan argument teori
Dapat melakukan kajian keterhubungan, kelemahan:
Dapat terjadi bias (kecenderungan memenangkan hipotesis)
Menyempitkan pandangan peneliti; kurang memperhatikan fenomena lain di luar hipotesisnya

PENELITIAN KUANTITATIF (VARIABEL DAN HIPOTESIS)
Acuan hipotesis:
• Jawaban sementara terhadap suatu persoalan
• Perlu dibuktikan secara statistical apakah diterima atau ditolak
• Isi hipotesis harus sejalan dengan tujuan penelitian
Popoulasi: keseluruhan unit yang menjadi objek penelitian atau kelompok yang diharapkan dalam penelitian
Sampel: bagian dari popuasi yang nyata diteliti
Sample mewakili (representative), bila samelnya manusia disebut responden
Penentuan sample:
Acak/random: karakteristik homogen
Strata/stratified: sample berjenjang, dalam jenjang harus homogen
Cluster: sample dari satuan wilayah/institusi yang di dalamnya juga harus homogen
Purposif: sample disesuaikan dengan tujuan penelitian
PENELITIAN KUANTITATIF (INSTRUMENTASI)
Masalah penelitian variable instrument pengkuran penelitian kualitatif
Berdasarkan pikiran2 dasarhakekat/realita:
• Kehidupan itu berkembang
• Kebenaran itu kontekstual/subjektif
• Kebenaran itu kompleks
• Multidimensional
DARI PIKIRAN DASAR TERSEBUT BERKEMBANG CIRI POKOK:
Penelitian dilakukan secara induktif, discovery
Melhat situs secara alami/natural setting
Menemukan makna (tidak hanya melihat luarnya saja)
IMPLIKASINYA DALAM KERJA PENELITIAN:
Pada disain penelitian berubah dan terus berkembang, serta tidak rinci
Instrument: peneliti sebagai instrument, pengembangannya tidak rnci dan dapat berubah
Waktu dilapangan selama mungkin
Analisis data dilakukan sejak awal pengumpulan data
PENELITIAN KUALITATIF (RANCANGAN)
Rancangan penelitian kualitatif (disain) sifatnya lebih fleksibel terbuka untuk perubahan dan revisi selama prosespenelitian
Rancangan akan lebih baik jika dilalui dengan preliminary(studi lapangan, studi dokumentasi, mempelajari data sekunder)
Hal2 yang perlu dijelaskan dalam disain:
• Apa mengacu pada permasalahan
• Mengapa alasan, latar belakang, signifikasi penelitian
• Bagaimana menyangkut metode, instrument, subjek, lokasi, pengumpulan dan pengolahan data
Apa kembali pada pertanyaan awal, apa ang dihasilkan
Menjalin hubungan kerja:
Meski masuk ke dunia subjek tetapi tetap terlepas dari subjek
Berusaha belajar dari subjek tp tidak mjd spt subjek
Tidak bersaing dengan subjek
Berupaya memahami pola fakir subjek tapi tdk berfikir sebagai subjek
Empati dan reflektif
Menentukan lokasi situasi social
Memperoleh ijin atau akses
Hari2 awal di lapangan
Kelanjutan partisipan/atau pengamatan
Meninggalkan lapangan
PENELITIAN KUALITATIF(MEMASUKI LAPANGAN)
Pengumpulan data, melihat observasi, dokumen, record, mengeksplorasi, uesioner, interview, record
Pencatatan catatan lapangan, deskriptif: gambaran tentang subjek, rekonstruksi dialog, deskripsi latar, catatan kejadian khusus, lukisan kegiatan, tingkah laku pengamat

Reflektif: efleksi tentang analisis, refleksi tentang metoda, refleksi tentang dilematik dan konflik hal ang memperjelas

PENELITIAN KUALITATIF (PENGUMPULAN DAN PENCATATAN DATA)
Alat pengumpul data:
• Observasi
• Wawancara
• Dokumentasi
• Record
Analisis data: adalah suatu proses pengklasifikasian , pengkategorian, penyusunan, dan elaborasi, sehingga data ang telah terkumpul dapat diberikan makna untuk menjawab masalah penelitian yang telah dirumuskan atau untuk mencapai tujuan penelitian
Langkah2 analisis data:
• Mengorganisasi data
• Menguraikan data menjadi satuan yang dapat di atur
• Mensistesis data
• Mencari pola
• Menemukan yang penting
• Memutuskan yang akan dilaporkan

Unknown mengatakan...

Nama : Robiatul Adawiyah Rasyid Nim : M1E205018
Kelas : Englih Sem 8

Penelitian dapat digolongkan / dibagi ke dalam beberapa jenis berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, antara lain berdasarkan:

(1) Tujuan;
(2) Pendekatan;
(3) Tempat;
(4) Pemakaian atau hasil / alasan yang diperoleh;
(5) Bidang ilmu yang diteliti;
(6) Taraf Penelitian;
(7) Teknik yang digunakan;
(8) Keilmiahan;
(9) Spesialisasi bidang (ilmu) garapan. Berikut ini masing-masing pembagiannya.
Berdasarkan hasil/alasan yang diperoleh:
1. Basic Research (Penelitian Dasar), Mempunyai alasan intelektual, dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan;
2. Applied Reseach (Penelitian Terapan), Mempunyai alasan praktis, keinginan untuk mengetahui; bertujuan agar dapat melakukan sesuatu yang lebih baik, efektif, efisien.
Berdasarkan Bidang yang diteliti:
1. Penelitian Sosial, secara khusus meneliti bidang sosial: ekonomi, pendidikan, hukum, dsb.
2. Penelitian Eksakta, secara khusus meneliti bidang eksakta: Kimia, Fisika, Teknik, dsb.
Berdasarkan Tempat Penelitian :
1. Field Research (Penelitian Lapangan), langsung di lapangan;
2. Library Research (Penelitian Kepustakaan), dilaksanakan dengan menggunakan literatur (kepustakaan) dari penelitian sebelumnya;
3. Laboratory Research (Penelitian Laboratorium), dilaksanakan pada tempat tertentu / lab, biasanya bersifat eksperimen atau percobaan;
Berdasarkan Teknik yang digunakan :
1. Survey Research (Penelitian Survei), tidak melakukan perubahan (tidak ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti.
2. Experimen Research (Penelitian Percobaan), dilakukan perubahan (ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti.
Berdasarkan Keilmiahan :
1. Penelitian Ilmiah
Menggunakan kaidah-kaidah ilmiah (Mengemukakan pokok-pokok pikiran, menyimpulkan dengan melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan pembuktian ilmiah/meyakinkan. Ada dua kriteria dalam menentukan kadar/tinggi-rendahnya mutu ilmiah suatu penelitian yaitu:
1. Kemampuan memberikan pengertian yang jelas tentang masalah yang diteliti:
2. Kemampuan untuk meramalkan: sampai dimana kesimpulan yang sama dapat dicapai apabila data yang sama ditemukan di tempat/waktu lain;
Ciri-ciri penelitian ilmiah adalah:
1. Purposiveness, fokus tujuan yang jelas;
2. Rigor, teliti, memiliki dasar teori dan disain metodologi yang baik;
3. Testibility, prosedur pengujian hipotesis jelas
4. Replicability, Pengujian dapat diulang untuk kasus yang sama atau yang sejenis;
5. Objectivity, Berdasarkan fakta dari data aktual : tidak subjektif dan emosional;
6. Generalizability, Semakin luas ruang lingkup penggunaan hasilnya semakin berguna;
7. Precision, Mendekati realitas dan confidence peluang kejadian dari estimasi dapat dilihat;
8. Parsimony, Kesederhanaan dalam pemaparan masalah dan metode penelitiannya.

2. Penelitian non ilmiah (Tidak menggunakan metode atau kaidah-kaidah ilmiah)
• Berdasarkan Spesialisasi Bidang (ilmu) garapannya : Bisnis (Akunting, Keuangan, Manajemen, Pemasaran), Komunikasi (Massa, Bisnis, Kehumasan/PR, Periklanan), Hukum (Perdata, Pidana, Tatanegara, Internasional), Pertanian (agribisnis, Agronomi, Budi Daya Tanaman, Hama Tanaman), Teknik, Ekonomi (Mikro, Makro, Pembangunan), dll.
• Berdasarkan dari hadirnya variabel (ubahan) : variabel adalah hal yang menjadi objek penelitian, yang ditatap, yang menunjukkan variasi baik kuantitatif maupun kualitatif. Variabel : masa lalu, sekarang, akan datang. Penelitian yang dilakukan dengan menjelaskan / menggambarkan variabel masa lalu dan sekarang (sedang terjadi) adalah penelitian deskriptif ( to describe = membeberkan/menggambarkan). Penelitian dilakukan terhadap variabel masa yang akan datang adalah penelitian eksperimen.

PENELITIAN SECARA UMUM :
o Penelitian Survei:
• Untuk memperoleh fakta dari gejala yang ada;
• Mencari keterangan secara faktual dari suatu kelompok, daerah dsb.
• Melakukan evaluasi serta perbandingan terhadap hal yang telah dilakukan orang lain dalam menangani hal yang serupa;
• Dilakukan terhadap sejumlah individu / unit baik secara sensus maupun secara sampel;
• Hasilnya untuk pembuatan rencana dan pengambilan keputusan;
• Penelitian ini dapat berupa :
1. Penelitian Exploratif (Penjajagan). Terbuka, mencari-cari, pengetahuan peneliti tentang masalah yang diteliti masih terbatas. Pertanyaan dalam studi penjajagan ini misalnya : Apakah yang paling mencemaskan anda dalam hal infrastruktur di daerah Kalbar dalam lima tahun terakhir ini? Menurut anda, bagaimana cara perawatan infrastruktur jalan dan jembatan yang baik.
2. Penelitian Deskriptif. Mempelajari masalah dalam masyarakat, tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi, sikap, pandangan, proses yang sedang berlangsung, pengaruh dari suatu fenomena; pengukuran yang cermat tentang fenomena dalam masyarakat. Peneliti mengembangkan konsep, menghimpun fakta, tapi tidak menguji hipotesis.
3. Penelitian Evaluasi. Mencari jawaban tentang pencapaian tujuan yang digariskan sebelumnya. Evaluasi di sini mencakup formatif (melihat dan meneliti pelaksanaan program), Sumatif (dilaksanakan pada akhir program untuk mengukur pencapaian tujuan).
4. Penelitian Eksplanasi (Penjelasan). Menggunakan data yang sama, menjelaskan hubungan kausal antara variabel melalui pengujian hipotesis.
5. Penelitian Prediksi. Meramalkan fenomena atau keadaan tertentu;
6. Penelitian Pengembangan Sosial. Dikembangkan berdasarkan survei yang dilakukan secara berkala: Misal: Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Kalbar, 1998-2003;

o Grounded Research
Mendasarkan diri pada fakta dan menggunakan analisis perbandingan; bertujuan mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konsep, membuktikan teori, mengembangkan teori; pengumpulan dan analisis data dalam waktu yang bersamaan. Dalam riset ini data merupakan sumber teori, teori berdasarkan data. Ciri-cirinya : Data merupakan sumber teori dan sumber hipotesis, Teori menerangkan data setelah data diurai.

TUJUAN PENELITIAN :
Secara umum ada empat tujuan utama :
1. Tujuan Exploratif (Penemuan) : menemukan sesuatu yang baru dalam bidang tertentu
2. Tujuan Verifikatif (Pengujian): menguji kebenaran sesuatu dalam bidang yang telah ada
3. Tujuan Developmental (Pengembangan) : mengembangkan sesuatu dalam bidang yang telah ada
4. Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, Disertasi)

PERANAN PENELITIAN
1. Pemecahan Masalah, meningkatkan kemampuan untuk menginterpretasikan fenomena-fenomena dari suatu masalah yang kompleks dan kait-mengkait;
2. Memberikan jawaban atas pertanyaan dalam bidang yang diajukan, meningkatkan kemampuan untuk menjelaskan atau menggambarkan fenomena-fenomena dari masalah tersebut;
3. Mendapatkan pengetahuan / ilmu baru :
PERSYARATAN PENELITIAN :
1. Mengikuti konsep ilmiah
2. Sistematis/Pola tertentu
3. Terencana
Penelitian dikatakan baik bila :
1. Purposiveness, Tujuan yang jelas;
2. Exactitude, Dilakukan dengan hati-hati, cermat, teliti;
3. Testability, Dapat diuji atau dikaji;
4. Replicability, Dapat diulang oleh peneliti lain;
5. Precision and Confidence, Memiliki ketepatan dan keyakinan jika dihubungkan dengan populasi atau sampel;
6. Objectivity, Bersifat objektif;
7. Generalization, Berlaku umum;
8. Parismony, Hemat, tidak berlebihan;
9. Consistency, data/ungkapan yang digunakan harus selalu sama bagi kata/ungkapan yang memiliki arti sama;
10. Coherency, Terdapat hubungan yang saling menjalin antara satu bagian dengan bagian lainnya.
PROSEDUR / LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN :
Garis besar :
1. Pembuatan rancangan;
2. Pelaksanaan penelitian;
3. Pembuatan laporan penelitian
Bagan arus kegiatan penelitian
1. Memilih Masalah; memerlukan kepekaan
2. Studi Pendahuluan; studi eksploratoris, mencari informasi;
3. Merumuskan Masalah; jelas, dari mana harus mulai, ke mana harus pergi dan dengan apa
4. Merumuskan anggapan dasar; sebagai tempat berpijak, (hipotesis);
5. Memilih pendekatan; metode atau cara penelitian, jenis / tipe penelitian : sangat menentukan variabel apa, objeknya apa, subjeknya apa, sumber datanya di mana;
6. Menentukan variabel dan Sumber data; Apa yang akan diteliti? Data diperoleh dari mana?
7. Menentukan dan menyusun instrumen; apa jenis data, dari mana diperoleh? Observasi, interview, kuesioner?
8. Mengumpulkan data; dari mana, dengan cara apa?
9. Analisis data; memerlukan ketekunan dan pengertian terhadap data. Apa jenis data akan menentukan teknis analisisnya
10. Menarik kesimpulan; memerlukan kejujuran, apakah hipotesis terbukti?
11. Menyusun laporan; memerlukan penguasaan bahasa yang baik dan benar.
Metode Penelitian Pendidikan
Penelitian pendidikan pada umumnya mengandung dua ciri pokok, yaitu logika dan pengamatan empiris (Babbie, 1986:16).
Kedua unsur penciri pokok penelitian ini harus dipakai dengan konsisten, artinya dua unsur itu harus memiliki hubungan fungsional-logis. Dalam hal ini logika merujuk kepada
(a) pemahaman terhadap teori yang digunakan dan
(b) asumsi dasar yang digunakan oleh peneliti ketika akan memulai kegiatan penelitian. Di samping itu pengamatan empiris bertolak dari
(a) hasil kerja indera manusia dalam melaksanakan observasi dan kekuatan pemahaman manusia terhadap data-data lapangan. Kegiatan antara penggunaan logika dan pengamatan empirik harus berjalan konsisten: artinya kedua unsur (logika dan pengamatan empiris) harus memiliki keterpaduan dan memungkinkan terjadi dialog intensif. Dengan demikian pengamatan empiris harus dilakukan sesuai dengan pertimbangan logis yang ada. Sebagai contoh: dalam bidang pendidikan menurunnya prestasi siswa dapat diterangkan dengan asumsi bahwa
(a) telah terjadi berkurangnya minat siswa terhadap mata pelajaran tertentu di sekolah sebagai akibat dari terbatasnya prasarana laboratorium dan buku penunjang belajar
(b) telah terjadi penurunan rerata nilai ujian untuk matakuliah tertentu, disebabkan guru belum memahami pelaksanaan kurikulum yang berbasis kepada KTSP (kurikulum tingkat satuan pendidikan).
Penelitian pendidikan sebenarnya suatu proses untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antar konsep yang dijadikan bahan kajian dalam penelitian. Hubungan antar konsep itu ditunjukkan dalam sebuah hubungan ........
Setiap konsep yang kembangkan sebagai variabel penelitian harus dapat menunjukkan beberapa indikator empirik yang ada di lapangan. Sebagai contoh konsep kemampuan mengajar guru, maka indikator empirik yang dapat diketahui adalah
(a) kemampuan penggunaan metode belajar guru di dalam kelas
(b) penguasaan materi belajar pada mata pelajaran tertentu di kelas, dan
(c) kemampuan guru mengadakan asosiasi beberapa mata pelajaran tertentu di kelas.
Hakekat pendidikan untuk mencerdaskan dan mencetak nilai-nilai luhur mengalami reduksi besar-besaran yang cenderung bertumpu pada kepentingan pragmatis liberal semata. Dunia dalam percepatan bukan diisi oleh generasi yang mampu menghadapi perubahan, melainkan lebih pada generasi yang mengabdi pada kekuasaan.
Arah pendidikan makin jelas menuju pada kepentingan jangka pendek, seolah anak ditempa menjadi manusia yang harus paham berbagai masalah dengan mengabaikan kebebasan individunya. Anak diharuskan menjadi pribadi dengan predikat superlatif (serba cakap-pandai), sedangkan yang tak memenuhinya silakan minggir. Menurut Benny, ini akibat proses belajar yang terjadi bukan secara humanistik melainkan doktriner (h.103) sehingga pantaslah pendidikan kita hanya menghasilkan generasi robot, generasi yang dituntut selalu seragam hingga menafikan perilaku luhur.
kutipan:
Pendidikan memang perlu, tapi esensinya sudah tak penting lagi sehingga yang dikejar adalah titel selangit.
Singkatnya, salah seorang pelopor pendidikan kita, R.A Kartini, menyebut perengkuhan pendidikan berarti habis gelap terbitlah terang. Dalam sejarah pendidikan di Indonesia, KI Hajar Dewantoro sebagai Bapak Pendidikan Nasional sebagai bukti konkrit lain, bahwa melalui pendidikanlah manusia Indonesia bisa jadi maju dan beradab sehingga bisa bergaul, sejajar, dan dikenal di antara bangsa-bangsa di dunia.
Dalam prakteknya, pendidikan memang beragam. Beberapa metode pendidikan yang diterapkan oleh Rasulullah Muhammad SAW di antaranya melalui tiga tingkatan, yakni lisan, tangan, dan hati. Tiga aspek pendidikan ini kemudian dijabarkan oleh para ahli terori pendidikan dari Barat, misalnya Bloom, dengan pemenuhan aspek-aspek pengetahuan (cognitive), keterampilan (psychomotor), dan sikap (affective). Jelasnya, gabungan tiga aspek inilah yang dikehendaki oleh Islam.
Di bangku sekolah, teori pendidikan dan tujuan pendidikan di atas kelihatannya rumit sekali. Mahasiswa bisa dibuat puyeng oleh segudang teori pendidikan. Padahal jika dikaji lebih dalam, kenyataannya tidaklah demikian. Hakekat pendidikan sebenarnya sederhana dan mudah diterapkan. Pula hasilnya bisa direngkuh.
Metodologi dalam arti umum, adalah studi yang logis dan sistematis tentang prinsip-prinsip yang mengarahkan penelitian ilmiah. Dengan demikian, metodologi dimaksudkan sebagai prinsip-prinsip dasar dan bukan sebagai methods atau cara-cara untuk melakukan penelitian.
Dalam bahasa sehari-hari, pengertian methodology dan methods ini sering dikacaukan. Seringkali dijumpai istilah metodologi atau metode penelitian, padahal yang dimaksudkan sebenarnya adalah methods atau cara penelitian-sebagai salah satu tahap dalam metodologi penelitian yang kemudian dituangkan dalam usulan penelitian. Dengan demikian, istilah ”metodologi” di sini adalah dalam arti yang terbatas/sempit.
Sebagai suatu pola, cara penelitian tidak bersifat kaku-bagaimanapun, suatu cara hanyalah alat (tool) untuk mencapai tujuan. Cara penelitian digunakan secara bervariasi, tergantung antara lain pada obyek (formal) ilmu pengetahuan, tujuan penelitian, dan tipe data yang akan diperoleh. Penentuan cara penelitian sepenuhnya tergantung pada logika dan konsistensi peneliti.
Pembuatan usulan penelitian merupakan suatu langkah konkret pada tahap awal penelitian. Seorang guru yang baru meneliti atau ingin meneliti, dalam hal ini ingin memperoleh informasi dari instrumen yang digunakan. Guru harus memiliki sejumlah keterampilan khusus. Demikian pula, penelitian itu sedapat mungkin ditujukan untuk memecahkan suatu masalah pendidikan yang dihadapi oleh masyarakat, negara, dan ilmu.
Sebagai suatu proses, penelitian membutuhkan tahapan-tahapan tertentu yang oleh Bailey disebut sebagai suatu siklus yang lazimnya diawali dengan:
1. pemilihan masalah dan pernyataan hipotesisnya (jika ada);
2. pembuatan desaian penelitian;
3. pengumpulan data;
4. pembuatan kode dan analisis data; dan diakhiri dengan intepretasi hasilnya.
Dalam kenyataannya, seorang peneliti dapat mengakhiri penelitiannya setelah interpretasi hasil. Akan tetapi, proses penelitian sendiri tidak berhenti pada tahap itu. Ada kemungkinan bahwa penelitian yang dilakukan tidak membawa hasil sebagaimana yang diharapkan. Dalam hal ini peneliti perlu melakukan revisi atas asumsi/ hipotesisnya dengan melewati tahap pertama. Atau, mungkin juga asumsi/hipotasisnya benar tetapi terdapat kesalahan pada hal-hal lain, misalnya kesalahan dalam penentuan sampel, kesalahan dalam penentuan sampel, kesalahan dalam pengukuran konsep-konsep, atau ketidaktepatan analisis data. Maka dalan hal ini peneliti harus mengulang seluruh proses penelitiannya (Bailey, 1982:10). Pendapat ini memperkuat posisi, bahwa pelaksanaan penelitian bersifat dinamis: yaitu penelitian yang bersifat terbuka, dilakukan dengan berbagai pendekatan yang tidak kaku (rigit). Proses penelitian diketahuai adalah proses yang dinamis, artinya perkembangan suatu teori diawali dengan pemahaman terhadap teori itu sendiri, yang kemudian menghasilkan hipotesis, lalu dari hipotesis itu diperoleh cara untuk melakukan observasi, dan pada gilirannya observasi itu menghasilkan generalisasi. Atas dasar generalisasi inilah teori itu mungkin didukung atau ditolak.
Pada hakekatnya sebuah penelitian adalah pencarian jawaban dari pertanyaan yang ingin diketahui jawabannya oleh peneliti. Selanjutnya hasil penelitian akan berupa jawaban atas pertanyaan yang diajukan pada saat dimulainya penelitian. Untuk menghasilkan jawaban tersebut dilakukan pengumpulan, pengolahan dan analisis data dengan menggunakan metode tertentu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa satu ciri khas penelitian adalah bahwa penelitian merupakan proses yang berjalan secara terus-menerus hal tersebut sesuai dengan kata aslinya dalam bahasa inggris yaitu research, yang berasal dari kata re dan search yang berarti pencarian kembali.
Biasanya, begitu seorang peneliti mendapatkan ide adanya masalah atau pertanyaan tertentu, maka pada saat itu juga seorang peneliti mungkin sudah mempunyai jawaban sementara atas masalah itu. Dengan demikian seorang peneliti harus berfikir : Apakah masalah yang sedang terjadi, apakah pertanyaan yang ingin dicari jawabnya, atau apakah hipotesis yang akan diuji. Dalam melakukan penelitian, berbagai macam metode digunakan seiring dengan rancangan penelitian yang digunakan. Beberapa pertanyaan yang perlu dijawab dalam menyusun rancangan penelitian diantaranya adalah: Pendekatan apa yang akan digunakan, metode penelitian dan cara pengumpulan data apa yang dapat digunakan dan bagaimana cara menganalisis data yang diperoleh.
Yang perlu diperhatikan bahwa sifat masalah akan menentukan cara-cara pendekatan yang sesuai, dan akhirnya akan menentukan rancangan penelitiannya. Saat ini berbagai macam rancangan penelitian telah dikembangkan dan salah satu jenis rancangan penelitian adalah Penelitian Deskriptif. Berbagai macam definisi tentang penelitian deskriptif, di antaranya adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel yang lain (Sugiyono : 2003). Pendapat lain mengatakan bahwa, penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan (Suharsimi Arikunto : 2005). Jadi tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat penjelasan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Dalam arti ini pada penelitian deskriptif sebenarnya tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan atau komparasi, sehingga juga tidak memerlukan hipotesis. Namun demikian, dalam perkembangannya selain menjelaskan tentang situasi atau kejadian yang sudah berlangsung sebuah penelitian deskriptif juga dirancang untuk membuat komparasi maupun untuk mengetahui hubungan atas satu variabel kepada variabel lain. Karena itu pula penelitian komparasi dan korelasi juga dimasukkan dalam kelompok penelitian deskriptif (Suharsimi Arikunto : 2005).
Secara lebih mendalam tujuan penelitian korelasi adalah untuk mengetahui sejauh mana hubungan antar variabel yang diteliti. Penelitian jenis ini memungkinkan pengukuran beberapa variabel dan saling hubungannya. Hasil yang diperoleh adalah taraf atau tinggi rendahnya saling hubungan dan bukan ada atau tidak ada saling hubungan tersebut. Dalam penelitian komparatif akan dihasilkan informasi mengenai sifat-sifat gejala yang dipersoalan, diantaranya apa sejalan dengan apa, dalam kondisi apa, pada urutan dan pola yang bagaimana, dan yang sejenis dengan itu.
Dalam kaitannya dengan tugas mengajar guru maka jenis penelitian yang diharapkan adalah penelitian yang memiliki dampak terhadap pengembangan profesi guru dan peningkatan mutu pembelajaran. Untuk itu walaupun penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif yang bersifat ex post facto, namun tetap harus mendeskripsikan upaya yang telah dilakukan guru untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran (Suhardjono: 2005). Upaya tersebut dapat berupa penggunaan metode pembelajaran yang baru, metode penilaian atau upaya lain dalam rangka memecahkan masalah yang dihadapi guru atau dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran. Dilihat dari syarat penelitian deskriptif yang sesuai dengan kegiatan pengembangan profesi tersebut (mendeskripsikan upaya yang telah dilakukuan), sebenarnya penelitian seperti itu dapat dikategorikan sebagai jenis penelitian Pre Experimental Design One Shot Case Study atau One-Group Pretest-Posttest Design (Sugiyono: 2003). Namun demikian, karena pelaksanaan penelitian dilakukan setelah kejadian berlangsung maka tetap dapat dikatakan sebagai penelitian deskriptif. Lebih tepatnya, rancangan penelitian seperti itu dapat disebut penelitian deskriptif analitis yang berorientasi pemecahan masalah, karena sesuai dengan aplikasi tugas guru dalam memecahkan masalah pembelajaran atau dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran.
Ilustrasi
Sebagai ilustrasi dapat digambarkan sebagai berikut. Pak Sahid seorang guru Fisika SMP kelas IX. Dia mempunyai masalah di kelas IX-A karena siswanya sering gaduh dan malas dalam mengikuti pelajaran. Berkali-kali pak Sahid sudah memperingatkan siswanya agar mengikuti pelajaran dengan baik, tetapi masih belum berhasil juga. Untuk itu dia berfikir untuk menemukan cara bagaimana menarik perhatian siswa agar mau mengikuti pelajaran dengan baik dan aktif dalam belajar. Untuk itu pak Sahid mencoba menerapkan metoda pembelajaran dengan metode penemuan/inkuiri ditambah penggunaan berbagai media pembelajaran. Mulailah dirancang langkah-langkah pembelajaran tersebut dan dituangkannya dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Selanjutnya pak Sahid mulai menerapkan metode tersebut yang ternyata mampu menarik siswanya sehingga mau mengikuti pelajaran dengan baik dan lebih aktif dari sebelumnya. Selama pelajaran berlangsung pak Sahid mencatat segala tingkah laku siswa, mana hal-hal yang membuat siswa senang dan termotivasi, dan mana yang kurang menarik siswa. Dia juga merekam nilai yang diperoleh siswa sebelum dan setelah metode tersebut diterapkan.
Karena keberhasilannya tersebut pak Sahid ingin mengetahui lebih mendalam tentang sebab-sebab siswa tidak tertarik dan kemudian menjadi tertarik untuk mengikuti pelajaran. Dia mulai menanyai (wawancara) siswanya tentang apa yang membuat menarik dan mana yang tidak menarik, mana yang perlu dilakukan dan mana yang tidak perlu dan sebagainya. Selain itu dia juga membuat angket yang dimaksudkan untuk mengetahui lebih dalam pendapat siswa terhadap metode pembelajaran yang diterapkannya. Dari hasil wawancara, angket maupun hasil penilaian, kemudian dilakukan analisis dan pembahasan tentang penyebab ketidaktertarikan dan penyebab ketertarikan siswa, hal-hal yang membuat siswa bergairah dan sebagainya. Selanjutnya pak Sahid menuliskan segala pengalamannya dalam bentuk laporan penelitian, dituliskannya upaya yang telah dilakukan tersebut secara sistematis mulai dari latar belakang mengapa dia menerapkan metode pembelajaran baru, rumusan masalahnya, landasan teori dan metode penelitian yang digunakan serta te
Demikian tadi, pak Sahid sudah melakukan penelitian deskriptif analitis tentang upaya yang telah dilakukan untuk memecahkan masalah dalam proses pembelajaran di knik analisis/pembahasan dan akhirnya menyusun kesimpulan hasil penelitiannya. kelasnya.
Sebuah penelitian beranjak dari masalah yang ditemukan atau dirasakan. Yang dimaksud masalah adalah setiap hambatan atau kesulitan yang membuat seseorang ingin memecahkannya. Jadi sebuah masalah harus dapat dirasakan sebagai satu hambatan yang harus diatasi apabila kita ingin melakukan sesuatu. Dalam arti lain sebuah masalah terjadi karena adanya kesenjangan (gap) antara kenyataan dengan yang seharusnya. Penelitian diharapkan dapat memecahkan masalah itu, atau dengan kata lain dapat menutup atau setidak-tidaknya memperkecil kesenjangan itu.
Setelah masalah diidentifikasi, dipilih, maka lalu perlu dirumuskan. Perumusan ini penting, karena berdasarkan rumusan tersebut akan ditentukan metode pengumpulan data, pengolahan data maupun analisis dan peyimpulan hasil penelitian. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan masalah, yaitu: Sebaiknya dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya, padat dan jelas, memberi petunjuk tentang memungkinkannya pengumpulan data, dan cara menganalisisnya.
Setelah masalah dirumuskan, maka langkah selanjutnya adalah mencari teori-teori, konsep-konsep yang dapat dijadikan landasan teoritis penelitian yang akan dilakukan itu. Hal lain yang lebih penting makna dari penelaahan kepustakaan adalah untuk memperluas wawasan keilmuan bagi para calon peneliti, karena kita sadari bahwa semua informasi yang berkaitan dengan keilmuan dalam hal ini teori ataupun hasil penelitian para ahli semua sudah tertuang dalam kepustakaan.
Secara garis besar, sumber bacaan itu dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu (a) sumber acuan umum, dan (b) sumber acuan khusus. Teori-teori dan konsep-konsep pada umumnya dapat diketemukan dalam sumber acuan umum, yaitu kepustakaan yang berwujud buku-buku teks, ensiklopedia, dan sejenisnya. Generalisasi-generalisasi dapat ditarik dari laporan hasil-hasil penelitian terdahulu itu pada umumnya seperti jurnal, tesis, disertasi dan lain-lain sumber bacaan yang memuat laporan hasil penelitian. Dua kriteria yang biasa digunakan untuk memilih sumber bacaan itu ialah (a) prinsip kemutakhiran dan (b) prinsip relevansi.
Setelah peneliti menjelaskan permasalahan secara jelas maka diperkirakan selanjutnya adalah suatu gagasan tentang letak persoalan atau masalahnya dalam hubungan yang letak-letak persoalan atau masalahnya dalam hubungan yang lebih luas. Dalam hal ini peneliti harus dapat memberikan sederetan asumsi dasar atau anggapan dasar. Anggapan dasar ini merupakan landasan teori di dalam melaporkan hasil penelitian nanti. Untuk sebuah penelitian deskriptif yang bertujuan mendeskripsikan gejala yang ada maka setelah ditetapkan anggapan dasar maka dapat langsung melangkah pada identifikasi variabel. Namun untuk penelitian deskriptif yang akan dilanjutkan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel, maka langkah berikutnya adalah merumuskan hipotesis.
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Konsep penting lain mengenai hipotesis adalah mengenai hipotesis nol. Hipotesis nol, yang biasa dilambangkan dengan Ho, adalah hipotesis yang menyatakan tidak adanya saling hubungan antara dua variabel atau lebih, atau hipotesis yang menyatakan tidak adanya perbedaan antara kelompok yang satu dan kelompok yang lainnya. Di dalam analisis statistik, uji statistik biasanya mempunyai sasaran untuk menolak kebenaran hipotesis nol itu. Hipotesis lain yang bukan hipotesis nol disebut hipotesis alternatif, yang biasa dilambangkan dengan Ha, yang menyatakan adanya saling hubungan antara dua variabel atau lebih, atau menyatakan adanya perbedaan dalam hal tertentu pada kelompok-kelompok yang berbeda. Pada umumnya, kesimpulan uji statistik berupa penerimaan hipotesis alternatif sebagai hal yang benar.
Selanjutnya perlu dilakukan identifikasi variabel dan variabel-variabel tersebut perlu didefinisikan secara operasional. Penyusunan definisi operasional ini perlu, karena definisi operasional itu akan menunjuk alat pengambil data mana yang cocok untuk digunakan.Variabel dapat dibedakan atas kuantitatif dan kualitatif. Contoh variabel kuantitatif misalnya banyaknya siswa dalam kelas, jumlah alat praktikum yang disediakan dan sejenisnya. Contoh variabel kualitatif misalnya kedisiplinan siswa, keseriusan guru dalam mengajar, dan sejenisnya. Berkaitan dengan kuantifikasi, data biasa digolongkan menjadi empat jenis, yaitu (1) data nominal; (2) data ordinal; (3) data interval; dan (4) data ratio. Demikian pula variabel, kalau dilihat dari segi ini biasa dibedakan cara yang sama. Variabel nominal, yaitu variabel yang ditetapkan berdasar atas proses penggolongan, contoh : jenis kelamin, status perkawinan, dan sejenisnya. Variabel ordinal, yaitu variabel yang disusun berdasarkan atas jenjang dalam atribut tertentu. Jenjang tertinggi biasa diberi angka 1, jenjang di bawahnya diberi angka 2, lalu dibawahnya diberi angka 3, dan dibawahnya lagi diberi angka 4, dan seterusnya. Contoh : hasil lomba cerdas cermat, peringkat siswa di kelas, dan sejenisnya. Variabel interval, yaitu variabel yang dihasilkan dari pengukuran, yang di dalam pengukuran itu diasumsikan terdapat satuan (unit) pengukuran yang sama. Contoh : variabel interval misalnya prestasi belajar, sikap terhadap metode pembelajaran, dan sejenisnya. Variabel ratio, adalah variabel yang dalam kuantifikasinya memiliki angka nol mutlak.
Dalam hal subyek peneltian, maka peneliti dapat memilih apakah akan meneliti populasi atau sampel. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya
Setelah peneliti melakukan persiapan seperti dijelaskan di atas, maka selanjutnya dilakukan pengumpulan data. Untuk seorang guru, pengumpulan data dapat dilakukan di kelasnya sendiri. Dalam hal rancangan penelitian deskriptif aplikatif, maka pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan angket (bagi siswa SMP, SMA, SMK) atau wawancara (bagi siswa TK atau SD) dan data yang dikumpulkan misalnya tentang tanggapan siswa atas metode pembelajaran baru yang telah dilakukan guru atau hasil observasi atas sikap siswa pada saat guru menyajikan pembelajaran dengan metode baru. Data lain yang perlu dikumpulkan misalnya adalah nilai hasil belajar siswa, yang diperoleh dari metode dokumentasi, dan keaktifan siswa, yang diperoleh dari hasil pengamatan.
Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, perlu segera dilakukan pengolahan data. Pertama-tama data itu diseleksi atas dasar reliabilitas dan validitasnya. Data yang rendah reliabilitas dan validitasnya serta data yang kurang lengkap digugurkan atau dilengkapi sesuai aturan. Selanjutnya data yang lolos seleksi tersebut disajikan dalam bentuk tabel, diagram, dan lain-lain agar memudahkan dalam pengolahan serta analisis selanjutnya.
Data hasil olahan tersebut kemudian harus dianalisis, untuk data kuantitatif (data dalam bentuk bilangan) dianalisis secara statistik, untuk data yang bersifat kualitatif (deskriptif kualitatif) dilakukan analisis non statistik. Data deskriptif kualitatif sering hanya dianalisis menurut isinya dan karenanya analisis seperti ini juga disebut analisis isi (content analysis). Dalam analisis deskriptif, data disajikan dalam bentuk tabel data yang berisi frekuensi, dan kemudian dihitung mean, median, modus, persentase, standar deviasi atau lainnya. Untuk analisis statistik, model analisis yang digunakan harus sesuai dengan rancangan penelitiannya. Apabila penelitian yang dilakukan guru hanya berhenti pada penjelasan masalah dan upaya pemecahan masalah yang telah dilakukan (untuk meningkatkan mutu pembelajaran), maka setelah disajikan data hasil wawancara, angket, pengamatan atau dokumentasi, maka selanjutnya dianalisis atau dibahas dan diberi makna atas data yang disajikan tersebut. Tetapi apabila penelitian juga dimaksudkan untuk mengetahui tingkat hubungan maka harus dilakukan pengujian hipotesis sebagaimana hipotesis yang telah ditetapkan untuk diuji. Misalnya uji statistik yang dilakukan adalah uji hubungan, maka akan diperoleh hasil uji dalam dua kemungkinan, yaitu hubungan antar variabel-variabel penelitian atau perbedaan antara sampel-sampel yang diteliti, dengan taraf signifikansi tertentu, misalnya 5% atau 10%., atau dapat terjadi hubungan antar variabel penelitian atau perbedaan antara sampel yang diteliti tidak signifikan. Apabila ternyata dari hasil pengujian diketahui bahwa hipotesis alternatif diterima (hipotesis nol ditolak) berarti menyatakan bahwa dugaan tentang adanya saling hubungan atau adanya perbedaan diterima sebagai hal yang benar, karena telah terbukti demikian. Sebaliknya dalam kemungkinan hasil yang kedua dinyatakan hipotesis alternatif tidak terbukti kebenarannya, maka berati hipotesis nol yang diterima. Dengan telah diambilnya hasil pengujian mengenai penerimaan atau penolakan hipotesis maka berati analisis statistik telah selesai, tetapi perlu diingat bahwa pelaksanaan penelitian masih belum selesai, karena hasil keputusan tersebut masih harus diberi interprestasi atau pemaknaan.
Hasil analisis dari pengujian hipotesis dapat dikatakan masih bersifat faktual, untuk itu selanjutnya perlu diberi arti atau makna oleh peneliti. Dalam pemaknaan sering kali hasil pengujian hipotesis penelitian didiskusikan atau dibahas dan kemudian ditarik kesimpulan. Dalam penelitian dipastikan seorang peneliti mengharapkan hipotesis penelitiannya akan terbukti kebenarannya. Jika memang demikian yang terjadi, maka kemungkinan pembahasan menjadi tidak terlalu berperan walaupun tetap harus dijelaskan arti atau maknanya. Tetapi jika hipotesis penelitian itu ternyata tidak tahan uji, yaitu ditolak, maka peranan pembahasan menjadi sangat penting, karena peneliti harus mengekplorasi dan mengidentifikasi sumber masalah yang mungkin menjadi penyebab tidak terbuktinya hipotesis penelitian. Akhirnya dalam kesimpulan harus mencerminkan jawaban dari pertanyaan yang diajukan. Jangan sampai antara masalah penelitian, tujuan peneltian, landasan teori, data, analisis data dan kesimpulan tidak ada runtutan yang jelas. Apabila penelitian mengikuti alur atau sistematika berpikir yang runut seperti itu maka penelitian akan dapat dikatakan telah memiliki konsistensi dalam alur penelitiannya.
Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa program bimbingan difokuskan pada tiga jenis karya ilmiah, yaitu penelitian deskriptif, penelitian eksperimen dan penelitian tindakan kelas. Dalam kaitannya dengan penilaian angka kredit guru terhadap penulisan karya ilmiah, maka salah satu kriteria karya tulis ilmiah adalah Asli, Perlu, Ilmiah, dan Konsisten (Suharjono, 2006). Jadi yang perlu diperhatikan bahwa karya tulis ilmiah tersebut harus asli buatan sendiri (bukan dibuat orang lain), perlu atau bermanfaat untuk pengembangan profesi guru, ilmiah dalam arti sesuai kaidah keilmuan dan penulisan ilmiah, serta konsisten dalam hal bidang yang diteliti, yang diantaranya meliputi kesesuaian dengan tugas guru yaitu bidang pendidikan khususnya pembelajaran, dan sesuai dengan latar belakang guru yang bersangkutan.
Sehubungan dengan kriteria di atas, maka yang berkaitan dengan nilai kemanfaatan adalah keharusan adanya tindakan yang bermanfaat atau upaya yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Dengan demikian, jenis karya tulis ilmiah yang sesuai dengan kriteria tersebut adalah jenis penelitian tindakan kelas dan penelitian eksperimen. Dengan demikian meskipun jenis penelitian deskriptif diperbolehkan, namun tetap harus memiliki nilai manfaat untuk pengembangan profesinya. Jadi tidak boleh hanya penelitian yang sifatnya mendeskripsikan kejadian yang ”biasa” terjadi, misalnya (yang banyak ditulis dan ditolak/tidak diberikan angka kredit) : Hubungan Antara Kondisi Ekonomi Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa, Kaitan antara Kurikulum dengan Motivasi Belajar Siswa, Peranan Perpustakaan Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa, dan sejenisnya. Penelitian tentang hal itu memang termasuk penelitian yang bersifat ilmiah, tetapi kurang bermanfaat dalam hal pengembangan profesi guru. Agar penelitian deskriptif tetap memiliki nilai manfaat yang tinggi maka materi yang diangkat sebaiknya tetap berupa deskripsi atau telaah tentang tindakan yang dilakukan atau upaya yang telah dilakukan oleh guru (si penulis sendiri) untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Supaya lebih jelas di sini dikutip pendapat Suhardjono (2006) dalam hal karya tulis ilmiah yang tidak memenuhi persyaratan dalam hal kemanfaatan:
”(a) Masalah yang dikaji terlalu luas, tidak langsung berhubungan dengan permasalahan yang berkaitan dengan upaya pengembangan profesi si penulis.
(b) Masalah yang ditulis tidak menunjukan adanya kegiatan nyata penulis dalam peningkatan/pengembangan profesinya.
(c) Masalah yang ditulis sangat mirip dengan KTI yang telah ada sebelumnya, telah jelas jawabannya, kurang jelas manfaatnya, dan merupakan hal yang mengulang-ulang.”
Selain hal di atas, agar sebuah karya tulis ilmiah benar-benar meyakinkan bahwa penelitian tersebut benar-benar dilakukan, maka harus dilampirkan beberapa hal yang berkaitan dengan penelitan seperti instrumen (pedoman wawancara, pedoman observasi, angket, test hasil relajar dll), contoh hasil kerja siswa, data hasil penelitian, print-out analisis, daftar hadir, ijin penelitian, serta bukti lain yang dipandang perlu.

Unknown mengatakan...

Tiara Zahira(M1E205027)
English Faculty Al-Zaytun

Metode Penelitian.


 Penelitian adalah terjemahan dari kata Inggris research. Dari itu, ada juga ahli yg menerjemahkan research sebagai riset. Research itu berasal dari kata re,yang berarti kembali dan to search yang berarti mencari. Dengan demikian,arti sebenarnya dari research atau riset adalah mencari kembali.
 Penelitian adalah pencarian atas sesuatu(inquiry) secara sistematis dengan penekanan bahawa pencarian ini dilakukan terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan. (Parsons,1946 )
 Penelitian merupakan sebuah metode untuk menemukan kebenaran yang juga merupakan sebuah pemikiran kritis (critical thingking). Penelitian meliputi pemberian definisi dan redefinisi terhadap masalah,memformulasikan hipotesis atau jawaban sementara, membuat kesimpulan dan sekurang-kurangnya mengadakan pengujian yang hati-hati atas semua kesimpulan untuk menentukan apakah ia cocok dengan hipotesis.
 Penelitian adalah suatu penyelidikan terorganisasi.

Penelitian dapat dibagi atas 2 jenis: a)P.dasar b) P.terapan

P. Dasar : adalah pencarian terhadap sesuatu karena ada perhatian dan keingintahuan terhadap hasil suatu aktivitas.
P. Terapan : penyelidikan yang hati-hati,sistematik dan terus menerus terhadap suatu masalah dengan tujuan untuk digunakan dengan segera untuk keperluan sesuatu.

Penelitian di bagi oleh Crawford(1928) atas 14 jenis :
1. eksperimen
2. sejarah
3. psikologis
4. case study
5. survey
6. mbuat kurikulum
7. analisis pekerjaan
8. interview
9. questionair
10. observasi
11. pengukuran
12. statistic
13. table dan grafik
14. teknik perpustakaan

Beberapa kriiteria yang harus di punyai oleh peneliti:
a. daya nalar.
b. Orisinalitas ( dayua khayal ilmiah & harus kreatif )
c. Daya ingat
d. Kewaspadaan
e. Akurat
f. Konsentrasi
g. Dpt bkrja sama
h. Kesehatan
i. Semangat
j. Pandangan moral

wardah mengatakan...

Tiara Zahira
M1E205027/ English faculty
Mata kuliah: Metodologi Penelitian dan Statistik.
Semester 8

1. No.soal 7 kode instrument C1.Redaksi “Aku mempunyai keyakinan yang besar” skor 0,47 keterangan Valid.
2. No.soal 11 kode instrument D2.Redaksi “Aku merasa kasihan pada mereka yang terkena musibah dan berusaha menolongnya.” Skor 0,51 keterangan Valid.
3. No.soal 12 kode instrument D3.Redaksi“Orang-orang mengatakan bahwa aku memahami perasaan mereka.” Skor 0,48 keterangan Valid.
4. No.soal 14 kode instrument E2.Redaksi “Mudah bagiku untuk berteman.” Skor 0,51 keterangan Valid.